Hai semua!!
Semoga sehat selalu yaa🌷Nantikan terus kisah Gus Arga Ganendra dan Melya Adelina🌷
HAPPY READING
❤️❤️Harapanku terlalu berlebihan sampai akhirnya sakit sendiri, pada akhirnya memang lebih baik berharap pada Allah semata.
~Melya Adelina~**
Hari yang melelahkan buat Melya, ia tidak ingin terlalu memikirkan hal-hal yang membuatnya sakit hati. Melya selalu yakin dengan rencana Allah, setelah menangis menenangkan diri, Melya tidur istirahat karena hari sudah larut malam.
Gadis itu selalu yakin tentang apa yang terjadi padanya adalah ujian dari Allah, Melya memang pupus harapan setelah mendengar ucapan sakit dari Gus Arga. Keputusan yang akan ia ambil saat selesai wisuda nanti hilang begitu saja, Melya tidak ingin memikirkan apapun lagi.
Kini Melya bangun tidur untuk mengerjakan sholat tahajjud dilanjutkan muroja'ah dan sholat subuh. Melya merenung memikirkan perkataan dari Gus Arga, ia harus menjelaskan semuanya tentang fitnah itu. Melya yakin Ning Riza yang melakukan semua ini agar Gus Arga membenci dan menjauhinya.
"Saya yakin ini ulah kamu Ning Riza." Gumamnya.
Karena Melya belum mendapat info dari kampus tentang wisuda, jadi gadis itu akan pergi ke ponpes untuk bertemu Gus Arga. Melya tau dirinya sadar harus berhenti berharap pada Gus Arga, tapi Melya tidak ingin jika Gus Arga salah pilihan dengan menikahi perempuan munafik seperti Ning Riza.
Melya sarapan dan bersiap-siap ke ponpes, gadis ini tidak tau apa yang akan terjadi saat di ponpes nanti, yang pasti ia akan menjelaskan semuanya sebelum terlambat.
"Kamu harus bisa Mel, kamu harus bongkar semua fitnah keji ini." Gumam gadis itu.
Sesampainya di ponpes, Melya langsung melihat setiap sudut untuk mencari Gus Arga. Melya mendapati Gus Arga sedang mengobrol bersama Ning Riza, mengobrol? Ya jelas hal itu membuat perasaannya jadi sakit. Melya mencari tempat aman untuk mendengar pembicaraan keduanya.
"Saya tunggu kedatangan kamu ke rumah." Ucap Ning Riza lalu pergi meninggalkan Gus Arga sendirian.
"Insyaallah." Gus Arga menarik nafasnya perlahan, tentu saja ini keputusan yang berat baginya.
**
Melya memberanikan diri untuk menghampiri Gus Arga yang terlihat duduk sendiri, Melya tidak mau fitnah itu terus menghantui dirinya dan jadi buruk di mata orang lain. Apapun yang terjadi nanti, Melya yakin terhadap rencana yang sudah Allah siapkan.
"Gus Arga." Panggil Melya dengan tatapan kosong.
"Saya minta maaf Gus, tapi itu semua tidak benar, tidak apa-apa jika kamu tidak percaya dan sudah terlanjur kecewa. Tapi asal kamu tau, Ning Riza kemarin bilang sendiri di hadapan saya bahwa dia akan mencoba segala cara untuk menjauhkan saya dengan kamu. Jika keputusan kamu sudah bulat untuk berhenti berharap kita bisa bersama, laa ba'saa Gus, saya siap terima semuanya. Saya juga akan hilangkan harapan pada kamu. Syukron Gus Arga, saya izin pamit." Ucap Melya penuh penjelasan sambil menahan buliran air matanya.
Gus Arga hanya diam tanpa reaksi apapun, Melya tidak mempedulikan hal itu walaupun hatinya terasa sakit. Bagi Melya, berharap pada manusia memang harus menerima segala konsekuensi datangnya kecewa.
Melya menangis sendirian di mushola, hanya pada Allah ia meminta petunjuk agar segala tuduhan yang ia dapatkan bisa terlihat kebenarannya.
"Ya Allah, ini b-bukan salah Melya, k-kenapa h-harus Melya? Sakit rasanya ya Allah, k-kenapa sesakit ini b-berharap pada manusia?" Ucap Melya di sela-sela isakan tangisnya.
Gadis itu hanya pasrah dan berharap Allah segera memberikan petunjuk dari setiap masalah yang ia dapatkan. Melya merasakan down, hatinya kecewa, tidak mungkin ia harus menceritakan semuanya pada Abah. Melya tidak mau Abah drop saat mendengar kabar ini.
"Mel." Panggil seorang laki-laki dari pintu masuk mushola.
"Jangan menangis." Sambung laki-laki itu.
Melya menatap dingin seorang laki-laki itu yang tidak lain adalah Gus Arga. Mengapa Melya harus peduli dengan apa yang ia katakan? Bukankah Gus Arga sendiri yang memutuskan untuk berhenti berharap? Hal ini justru membuat Melya tambah kecewa pada Gus Arga yang tidak mencari tau lebih dulu soal masalah video itu.
"Fokuslah pada perempuanmu yang sekarang, saya sudah ikhlas." Ucap Melya dengan datar sebelum benar-benar pergi dari mushola.
Gus Arga terdiam dengan apa yang dikatakan oleh Melya, perempuan sekarang yang Melya maksud tentu saja adalah Ning Riza. Ini semua hanya salah paham, tapi Gus Arga lebih menyudutkan Melya tanpa mencari tau kebenarannya. Entah apa yang akan terjadi di antara kedua insan ini.
Bersambung..
**
Sampai sini dulu ceritanya, see u in the next part👋
TERIMAKASIH
❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian [TERBIT]✓
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA🌷 Start : 01 April 2024 End : 25 Mei 2024 Insyaallah setiap part akan ada Quotes<3 Kisah ini menceritakan tentang seorang perempuan yang sibuk kuliah dan menunggu seorang laki-laki yang masuk pesantren. "Jaga diri baik-ba...