Hai semua!!
Semoga sehat selalu yaa🌷Nantikan terus kisah Gus Arga Ganendra dan Melya Adelina🌷
HAPPY READING
❤️❤️Ada atau tidaknya aku, jagalah dirimu baik-baik. Semoga Allah selalu meridhoi perjalanan kita menuju Jannahnya.
~Gus Arga Ganendra~Semoga takdir membawamu agar selalu bersamaku, aku tidak ingin merasakan kehilangan untuk yang kesekian kalinya.
~Melya Adelina~**
Melya masih setia menunggu suaminya sadar dari pingsan, kedua orang tua Gus Arga langsung ke rumah sakit setelah mendengar kabar bahwa Arga jatuh sakit. Bunda Sania menenangkan Melya yang termenung dalam pelukannya. Melya tidak kuat melihat kondisi suaminya sekarang ini.
"Bunda, Mas Arga bakalan sembuh kan?" Tanyanya dengan suara serak.
"Iya sayang, Arga itu kuat, Bunda yakin dia pasti sembuh. Kita doakan yang terbaik buat Arga ya." Bunda Sania mengelus pucuk kepala Melya.
Gadis itu tidak mau kehilangan orang yang ia cintai untuk kedua kalinya, ia masih trauma saat mendengar kabar bahwa Umminya meninggal. Melya sampai tidak mau makan walaupun sudah dibujuk oleh Abah ataupun Bunda Sania.
"Nak, Melya harus kuat, Melya harus doakan Arga supaya bisa sembuh ya. Abah yakin Arga bukan laki-laki lemah, Abah yakin Allah pasti akan berikan pertolongan buat Arga. Melya jangan sedih." Ucap Abah menenangkan Melya.
Melya hanya mengangguk kecil, Melya menatap pintu ruangan tempat Gus Arga diperiksa, dokter belum keluar untuk memberi informasi bagaimana kondisi Gus Arga. Melya gelisah dan seperti kehilangan sosok laki-laki yang selalu manja padanya, Melya merindukan pelukan hangat dari suaminya.
"Mas udah janji kan sama Melya buat sama-sama terus?" Gumamnya.
Dokter keluar dari ruang rawat Gus Arga, Melya langsung menghampiri dokter untuk menanyakan kondisi suaminya. Melya benar-benar tidak bisa tenang dalam kondisi seperti ini.
"Dok, gimana kondisi suami saya?" Tanyanya dengan nada khawatir.
"Maaf Bu, kami tidak bisa menolong pasien Arga karena kondisi tubuhnya yang cukup lemah." Ucap dokter sambil menunduk turut prihatin.
"Gak, gak mungkin dok, Mas Argaa jangan tinggalin Melyaa.." tangis gadis itu pecah dan langsung masuk ke ruang rawat Gus Arga.
Melya memeluk tubuh Gus Arga dengan erat, Melya berdoa agar Allah memberikan keajaiban untuk kesembuhan suaminya. Melya kembali rapuh saat ini, entah apa yang telah Allah rencanakan untuknya kali ini.
"M-Mas u-udah janjii, k-kemanaa j-janji M-Mas Argaa.." Melya menangis dalam pelukan Gus Arga. Ayah Wijaya menenangkan Bunda Sania yang menangis, begitupun juga Abah beralih untuk menenangkan putri tunggalnya.
"Sayang, kenapa menangis hm?" Tiba-tiba suara Gus Arga terdengar di telinga Melya, tangisnya kembali pecah.
"Mas Arga jahat udah ninggalin Melya!!" Melya memukul bidang dada suaminya dengan pelan.
"Mas udah janji gak akan ninggalin kamu sayang." Gus Arga menghapus air mata yang sudah membasahi pipi Melya.
Dokter kembali ke ruangan untuk memeriksa kondisi Gus Arga. Bunda Sania bersyukur Allah bisa menyelamatkan putranya, begitupun juga Melya, entah apa yang akan terjadi bila Gus Arga pergi meninggalkan Melya.
**
Beberapa hari setelah kejadian Gus Arga yang sempat koma dan hampir meninggal, Melya tidak pernah berpaling dari pelukan Gus Arga. Melya ingin selalu berada dalam dekapan suaminya. Gus Arga tidak merasa risih dengan tingkah laku Melya, karena ia tau bagaimana khawatirnya Melya saat tau suaminya dalam keadaan kritis.
Gus Arga menatap istrinya dengan tatapan sangat dalam, mengelus setiap raut wajah cantik Melya. Gus Arga paham bahwa Melya punya trauma karena pernah melihat almarhumah Ummi saat detik-detik nafas terakhir, itu yang membuat Melya jadi takut.
"Mas, janji jangan tinggalin ya?" Ucapnya.
"Mas selalu janji sayang, Melya jangan khawatir ya, Melya harus selalu ingat bahwa Allah itu sudah siapkan rencana terbaik untuk setiap hambanya yang selalu bertawakal. Melya percaya kan sama Mas? Allah yang jaga cinta kita ini." Gus Arga menasehati Melya dengan nada lemah lembut penuh pengertian.
Melya mengangguk kecil dalam pelukan Gus Arga, Allah maha baik karena telah menjaga pernikahan dua sosok insan yang saling mencintai ini. Entah apa jadinya Melya tanpa Gus Arga, imam dalam bahtera rumah tangganya.
Melya Adelina, sosok perempuan hebat yang selalu kuat dan tabah dalam menjalani kehidupannya. Dipertemukan dengan Arga Ganendra, laki-laki taat agama yang selalu jadi imam baik untuk selalu membimbing Melya.
Melya bersyukur karena bisa sejauh ini bisa bersama dengan sosok yang ia tunggu, begitupun juga dengan Gus Arga. Mereka tidak pernah lelah untuk berjuang dan berusaha di jalan Allah, karena apapun yang jadi takdirmu tidak akan pernah jadi milik orang lain.
"Syukron Mel, Ana Uhibbuki Fillaah." Ucap Gus Arga.
"Ana Uhibbuka Fillaah Aidhon Yaa Habibi." Balasnya.
Akhir cerita Gus Arga Ganendra dan Melya Adelina berakhir bahagia. Mereka hidup penuh kedamaian dan saling mencintai, Gus Arga berhasil membimbing Melya menjadi seorang istri yang baik dalam melayaninya. Dalam hidup ini, akan selalu ada ujian dan cobaan dari Allah untuk menguji seberapa tabah kita melewatinya.
Jangan pernah lupa dengan kalimat Allah : "Innallaha ma'ashobirin, bahwa sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar." (Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 153)
End of story
Melya Adelina & Gus Arga Ganendra~TAMAT~
Alhamdulillah, akhirnya saya bisa menyelesaikan cerita ini sebelum turun KKN. Jangan lupa vote cerita dari Gus Arga Ganendra dan Melya Adelina ini yaa❤️
Semoga cerita ini bisa memberikan pelajaran penting dalam menunggu ataupun berharap pada seseorang. Sebaik-baik berharap hanyalah pada Allah semata.
Sekian dari saya, terimakasih.
Salam Literasi🌹🌹Akhir Cerita ditulis di Toili
Pada hari Sabtu, 25 Mei 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian [TERBIT]✓
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA🌷 Start : 01 April 2024 End : 25 Mei 2024 Insyaallah setiap part akan ada Quotes<3 Kisah ini menceritakan tentang seorang perempuan yang sibuk kuliah dan menunggu seorang laki-laki yang masuk pesantren. "Jaga diri baik-ba...