Bab 3 He?

54 22 0
                                        

Happy Reading

🌹🌹🌹

Kringgg

Kringgg

Kringgg

Bel pulang berbunyi membuat murid-murid SMA Victory segera merapikan peralatan sekolah mereka. Mereka segera berhamburan keluar kelas setelah sang guru berjalan keluar meninggalkan kelas. Pengecualian bagi murid yang mendapat jadwal piket di hari itu. Seperti halnya Glencya dan Sheva yang berjalan keluar kelas.

"Habis ini lo mau mampir dulu, gak?" tanya Glencya setelah keluar dari kelas.

"Ke mana?" Sheva membalasnya dengan bertanya kembali seraya tangannya sibuk bermain ponsel.

Keduanya berjalan berdampingan di lorong kelas yang ramai dilalui murid yang juga akan pulang. Beberapa diantara mereka yang melihat Sheva langsung menyingkir agar tidak mengganggu jalan dari ratu sadis di sekolah.

"Kafe depan sekolah. Gue denger belum lama buka. Mau, gak?" Glencya melirik Sheva yang berjalan di samping kanannya.

"Boleh. Gue udah bilang sopir gue buat balik ke rumah lagi. Nanti gue suruh dia dateng kalo udah selesai," jawab Sheva seraya mengantongi ponselnya di saku celana olahraga.

Setelah insiden yang dialami Sheva di kantin, ia segera mengganti seragamnya dengan seragam olahraga yang ternyata masih tersimpan rapi di loker dan membuang seragam yang sudah kotor ke tempat sampah. Meskipun harus menyemprotkan lebih banyak parfum agar bau dari seragam olahraga itu tidak mengganggunya. Seragam olahraga yang ada di loker memang sudah dicuci, tetapi tidak menutup kemungkinan bau seragam yang ditinggal selama enam bukan akan tetap wangi.

Tak perlu waktu lama, Glencya dan Sheva akhirnya sampai di kafe depan sekolah. Keduanya memilih berjalan kaki karena kafe yang akan mereka datangi berada tepat di seberang sekolah. Jadi, tidak perlu memakan waktu lama dan tidak harus menaiki kendaraan.

Tinggg

Tinggg

Tinggg

Suara lonceng berbunyi saat Glencya membuka pintu kafe. Masuk lebih dalam ke kafe dan berjalan menuju meja yang kosong. Sheva berjalan mengikuti sahabatnya di belakang. Meja dekat jendela dan tidak terlalu pojok menjadi pilihan Glencya. Keduanya segera menarik kursi dan meletakkan tas terlebih dahulu sebelum duduk.

Seorang pelayan berjalan mendekati kedunya. Di tangan pelayan itu terdapat daftar menu dan buku kecil dengan bolpoin untuk mencatat pesanan. Membungkukkan badan sedikit sebelum pelayan itu meletakkan daftar menu ke atas meja.

"Silahkan, mau pesan apa?" tangan pelayan itu bersiap mencatat menu apa yang akan dipesan oleh Sheva dan Glencya.

"Gue pesen satu ice americano sama tiramisu cake," jawab Glencya yang dengan sigap dicatat oleh pelayan.

"Lo?" tanya Glencya seraya mengarahkan menu ke hadapan Sheva.

Sheva membolak-balik buku menu beberapa kali sebelum berkata, "Matcha latte and cheese cake."

"Satu,"  tambah Sheva saat menyerahkan buku menu kepada pelayan.

"Baik. Mohon ditunggu sebentar," ucap pelayan setelah selesai mencatat dan menerima buku menu.

Pelayan itu segera pergi untuk menyerahkan catatan pesanan kepada rekannya yang bertugas menangani pesanan. Pelayan itu kemudian lanjut melayani pelanggan lain yang baru datang di meja lain.

Yes! You're Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang