"Bunda...kak Chika manaaa!!" Rengek Adel dibalik masker oksigen. Benar kata Ara setelah beberapa menit Adel langsung 100% siuman walau tubuhnya masih lemas tapi mulutnya sudah terdengar seperti toak.
"Del....jangan teriak-teriak gitu, nanti tenaga kamu kekuras trus tambah lemes gimana?" Shani tidak ingin jika tiba-tiba anaknya kembali memejamkan mata gara-gara kehabisan tenaga. Simple nya, pingsan.
"Tapi Dedel mau Kak Chikaaa...huaaa."
"Ehh kok nangiss..., iya coba bunda telfon kak Chikanya yaa." Shani dan Ashel bingung dengan sikap Adel yang tiba-tiba mood nya berubah ubah itu.
Shani beranjak menuju sofa untuk bertelfon dengan anak sulungnya. Sedangkan Ashel mencoba menenangkan Adel. Adel yang tiba-tiba kepalanya diusap lembut sama Ashel pun langsung terdiam, dan menyeka kasar air matanya. Adel langsung memalingkan wajahnya, ia tak ingin menatap Ashel.
"Del...kok hadap situ? Aku disini loh..." Adel hanya acuh dengan ujaran Ashel, dia sedang dalam mode angry.
"Kakak pulang aja,,,nanti calon tunangan kakak nyariin." Ujar Adel to the p yang mampu membuat Ashel merasakan perih didadanya.
"Del...maafin ak-"
"PERGI SHEL!!"
Degh!!
Sakit? Tentu, itu yang dirasakan oleh Ashel. Adel yang biasanya tak mau pergi dari sisi Ashel, selalu manja dengan Ashel. Kini malah mengusirnya?
Shani yang mendengar anaknya berteriak itupun panik.
"Adel...kamu kenapa sayang??"
"Bunda...suruh Kak Ashel pulang!! Disini sakit bunda..!" Tatihnya sambil memukul dadanya yang terasa sesak.
"Adel...jangan acuhin Ashelnya kaya gitu dong...kasian, dia yang jaga kamu loh selama koma." Shani mencoba memberi pengetian ke si bungsu, setidaknya agar dia tidak mendiami Ashel.
"Gapapa bun...Ashel pulang saja, lagian banyak berkas kantor yang harus Ashel selesaiin." Shani hanya bisa pasrah menatap sendu Ashel dan juga Adel.
Sedangkan orang yang sedari tadi memunggungi Ashel dan Shani pun badannya bergetar. Adel menahan tangisnya agar tidak pecah, ia benar-benar kecewa dengan Ashel.
Kenapa disaat dirinya sudah mulai mencintai, yang dicintai malah milik orang lain!? Adel terlalu cepat menyimpulkan kejadian malam itu, bahkan ia belum mendengarkan penjelasan dari Ashel.
"Ya sudah...maafin Adelnya ya Shel,,mungkin lagi sensitif." Ashel hanya mengangguk dengan senyuman tipis, kemudian ia pergi meninggalkan ruangan Adel.
Sedangkan Shani, ia langsung panik dengan Adel yang tubuhnya bergetar itu, ia mencoba membalikkan tubuh Adel agar menatapnya tapi Adel memberontak tidak ingin diganggu.
"Nak..."
"GA MAU BUNDA!! Dedel ma-u Kak Chika..."
Disisilain, Ashel keluar melewati loby rumah sakit, disana ia berpapasan dengan Chika dan juga JMT.
"Balik lo?" Ashel hanya bisa mendengus kesal mendengar ucapan Chika yang sangat singkat itu.
"Hm...udahlah buruan lo samperin adik lo, dia uring-uringan noh nyariin lo." Ashel melanjutkan jalannya meninggalkan Chika dan JMT yang bingung.
"Dasar aneh." Gumam Chika.
________
"Chika lama banget sih!!" Gumam Shani semakin khawatir dengan Adel, disana juga ada Ara yang sedang membujuk Adel sengan segala cara namun nihil.
"DEDEL MAUNYA KAK CHIKA!!" Diwaktu yang bersamaan itulah terdengar decitan pintu dibuka menampilkan sosok yang sedari tadi Adel cari.
"ADEL...!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Mommy (DelShel)
Teen FictionBer unsur fxg Adel adalah seorang anak manja yang ceria, penyayang dan jahil tapi semua itu berakhir setelah datangnya keluarga baru dihidupnya. Ditambah dia juga memiliki trauma akan masalalu dia yang bisa kambuh kapan saja. Ashel seorang pengusaha...