tertitu 🐼

2.1K 229 13
                                    

Sesampainya di RS, Ashel langsung saja menuju kamar VVIP Adel. Disaat memasuki ruangan, ia melihat Chika yang sedang duduk santai disofa, Shani yang duduk dikursi samping bangsal Adel dan Adel yang asik menonton kartun di TV.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam,  ehh anak bunda udah dateng..." Chika dan Adel langsung mengriyit kala Shani memanggil Ashel dengan kata anak?

"Kok bunda manggil dia anak!!" Sahut Chika yang tak faham.

"Ya emang kenapa sih? Ashel itu udah bunda anggap anak sendiri....lagian dijadiin Calon mantu juga Adelnya ga mau."

Adel terbelalak, apa maksud Shani.

"Gw gerak kena, diem pun kena."

"Sini Shel, Adel nya udah ga sabar tu minta disuapin kamu..." Lagi dan lagi ia menjahili anaknya. Adel hanya menatap sinis kearah Shani.

"Heheh...iya bun."

Shani beranjak duduk bersama Chika, sedangkan Ashel duduk dikursi Shani yang tadi.

"Del sini aku suapain..." Ashel mengarahkan sendok yang berisi makanan itu kemulut Adel. Adel tak menolak, ia langsung melahap makanan itu.

Senyum Ashel merekah melihat Adel yang mau nurut dengannya.

"Udah..? Sini aaaaa." Ucapnya kala melihat Adel yang tak mengunyah lagi.
Adel begitu lahap kali ini, berbeda saat disuapi Chika dan Shani.

"Huuuuu dasar pilih-pilih!!" Cibir Chika, Adel hanya menjulurkan lidahnya seakan menantang Chika untuk mengejarnya.

Chika langsung berdiri menghampiri sang adik dengan lengan kemeja yang ia singkap hingga sikut. Siap untuk menjewer sang adik!!

"Chikaaa..." Tutur Shani agar Chika kembali duduk dan tidak menggangu kegiatan sarapan Adel. Chika mendengus kesal menatap adiknya itu.

Selesainya sarapan, Adel kembali menonton tv dan Ashel asik membenarkan anak rambut Adel yang menghalangi mata.

"Del..."

"Hm?"

"Aku boleh cerita sama kamu?"

"Apa?" Adel sama sekali tak mengalihkan pandangannya  dari layar yang melekat pada tembok itu. Layar persegi itu lebih menarik dari pada wanita cantik yang ada disampingnya.

"Tentang aldo yang dateng ke rumah aku malam itu." Mendengar ucapan itu, Adel menghela nafasnya kasar. Tatapan matanya yang awalnya berbinar saat menonton tv, sekarang menjadi datar bahkan Adel terlihat sangat malas.

"Pliss dengerin penjelasan aku dulu...kamu salah faham del." Adel tersenyum miring seraya menaikkan alisnya sebelah.

"Ga ada yang perlu dijelasin kak...lagian Adel juga ga ada hubungan apa-apa sama Kak Ashel. Jadi Adel ga ada hak buat ikut campur."

Benar yang diucapkan Adel, tapi entah mengapa Ashel merasakan perih didadanya. Seakan ia ingin menyangkal semua kalimat Adel. Tapi ini juga salah dia, andai dia tak gegabah untuk menerima proyek dari Aldo pasti hubungan nya dengan Adel baik baik aja. Walau hubungan mereka tidak jelas apa statusnya.

"Tolong kali ini aja ijinin aku buat jelasin...setidaknya biar kamu tau semaunya, janji setelah aku jelasin semua. Aku bakal pergi dan ga ganggu kamu lagi."

Giliran Adel kali ini yang merasakan sakit didada. Tapi rasa kekecewaannya sudah terlalu besar terhadap Ashel. Adel tak bergeming, ia masih setia menatap kedepan, bukan tv!! Melainkan tatapan kosong.

"Andai lo tau shel...gw ng jahuin lo bukan sekedar kecewa, tapi gw juga sadar karena gw bukan orang yang selamanya sama lo nantinya."

"Del...?Adell!! Kok bengong sih!!" Lamunan Adel pecah, netranya langsung menatap wanita disampingnya itu.

My Second Mommy (DelShel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang