twentinain 🐼

2.2K 211 4
                                    

Malam pun tiba, dikediaman Ashel tengah ricuh perkara perusahaannya yang tiba-tiba dilanda kebangkrutan lagi. Padahal baru seminggu menjalani kontrak dengan proyek besar tapi hal yang diinginkan Ashel tak berjalan sesuai ekspetasi.

"Sha kok bisa gini sih!!" Ashel benar-benar pusing, bahkan ia sampai membanting kertas ditangannya hingga berhamburan ke lantai.

"Gw juga ga tau shel!! Selama ini lo kemana? Kenapa cuma gw yang handle perusahaan?" Marah? Tentu, jika ditanya apakah Marsha benar-benar marah maka itu jelas.

Karena ini kesalahan Ashel yang lalai, Marsha sudah handle perusahaan biar tetap berdiri kokoh namun apa yang dilakukan Ashel selaku pemilik? Ia malah merobohkan kerja keras sang sahabat.

"Harunya lo juga pikirin perusahaan Shel!! Bukan cuma Adel. Gw tau lo sayang dia tapi lo terlalu ngepentingin Adel dan lo ga liat perusahaan selama ini kenapa!!"

Ashel tak berkutik, benar yang dikatakan Marsha. Dia terlalu lalai dan memilih Adel, padahal Adel tak memperdulikannya.

"Bodo amat Shel!! Gw mo balik, gw capek ngomong ama lu yang otaknya kehambat lem rajawali."

"Caaa jangan balik duluuu..." Marsha tak menggubris,  ia tetp kekeh ingin pergi dari kediaman Ashel. Alhasil Ashel mengejar Marsha hingga ruang tamu.

Marsha berbalik Arah menatap tajam sahabatnya itu.

"Gw ga mau tau, lo harus buat proposal baru dan revisi semua berkas!! Itu tugas gw, tapi gw pengen lo yang ngerjain semua biar lo ngerasain apa yang gw rasain!!" Sungut Marsha, ia benar-benar muak dengan bosnya.

Anehnya lagi bosnya itu hanya mengangguk nurut sampai tak berani menatap si serketaris.

Ting tongg ting tongg..

Ekstensi Ashel dan Marsha pun langsung mengarah kepintu, Ashel pun berjalan menuju pintu depan dengan kepala yang masih menunduk, karena Marsha masih terdiam ditempat dengan tangan yang bersedekap dan tak lupa tatapannya yang begitu tajam.

________

Freya pov
___________

Hai...ingat gw kan? Iya si Charlotte Charlotte itu.

Tapi btw baswey authornya baik bener dah, perasaan gw baru nongol satu part, udah dibikinin pov sendiri. Thanks dehh buat author.

"Oksss..." -thor

Hari ini gw dapet tugas trus harus minta tanda tangan dari pemilik sekolahannya langsung, gw belum kenal siapa pemiliknya tapi gw dapet alamat rumahnya dari Raisha.

So sekarang gw lagi perjalanan menuju rumah Bu Ashel? Ya kalau ga salah itu sih. Gw berangkat satu keluarga, soalnya sekalian ntar mampir kerumah saudara.

"Pi...masih jauh ya?"

"Bentar lagi sampe kok fre..."

Tak lama akhirnya gw sampe juga dirumah bu Ashel, gw agak syok.

"Gilaaa...rumahnya gede benerrr." Gumam gw sambil liat gerbang yang begitu tinggi nan besar.

Akhirnya gw masuk kearea rumah, tak lupa gw juga nyapa pak satpam...takutnya ntar dikira maling. Pas gw hampir deket ama pintu utama, gw ngeliat cewe yang familiar.

"Lohh...kamu? Kamu bukannya yang satu kelas sama aku itu ya?" Tanya gw, tapi ga ada sahutan dari tu bocah.

"Dia natap gw kok gitu amat ya?"

"Eeee haloowww...!"

"Ehh i-iya." Akhirnya dia ngomong juga, gw kira bisu.

"Ohh ya kita belum kenalan, aku freya..." Tak lupa gw senyum kearah dia sekalian ngulur tangan.

"F-flora...salken." Jawabnya menjabat tangan gw.

Freya pov end

"Kamu juga mau minta ttd flo?" Flora mengangguk sambil tersenyum menatap Freya. Freya beroh ria sambil melirik keetas yang dibawa Flora.

"Kok kertas kamu banyak banget?" Herannya karena Freya hanya membawa satu kertas sedangkan Flora membawa begjtu banyak.

"Ohh...biasa sekalian temen-temen aku, mereka mah malesan cuma aku yang rajin." Pedenya yang membuat Freya berohria percaya aja deh.

Freya hendak menekan bel rumah Ashel namun ditahan oleh Flora.

"Udah aku pencet tadi, bentar lagi Bu Ashel juga dateng." Lagi-lagi Freya hanya mengangguk.

Pintu pun terbuka menampakkan Ashel dengan rambut yang sedikit acak-acakan.

"Flora? Tumben, ada apa?"

"Hehe...ee bu Ashel, maaf nih kalau ganggu waktunya. Tapi kita dapet tugas dari guru dan harus minta tanda tangan ke bu Ashel." Ucap Flora sambil memberikan begitu banyak lembaran kertas.

"Ee...itu sekalian sama teman-teman Flora bu, yang biasanya itu..." Ashel mengangguk paham.

"Ohh oke...saya tanda tangan nanti aja ya, soalnya lagi sibuk...nanti biar saya titipkan kertas nya ke Zee biar dibagiian waktu disekolah."

"Makasih bu..." Karena tidak ada urusan lagi Flora pun berniat untuk pulang, tapi ssbelum itu ia menatap Freya yang tengah kebingungan. Flora paham, Freya takut ingin bilang ke Ashel. Flora hanya bisa menghela nafasnya dan merampas kertas milik Freya.

"Kalau butuh bantuan tu bilang..."

"Bu...ini sekalian punya dia, namnya Freya murid baru dikelas Flora." Ashel sedikit menatap curiga ke Freya.

"Berarti satu kelas sama Adel dong?"

Sepertinya Ashel takut jika nanti Adel diambil sama Freya, namun pikiran itu langsung ia tepis. Cukup Christy saja yang menjadi lawannya, jangan ditambah lagi.

"Hahah ga usah tegang gitu juga Fre...saya ga gigit kok."

"I-iya bu..maaf."

"Ya udah nanti punya Freya sekalian saya gabung ya sama yang lain." Dua bocah itu pun hanya mengangguk.

"Ya sudah kalau gitu saya masuk dulu ya, oh ya flo...kabar Adel gimana?"

"Adel udah lumayan sehat kok...tapi pas tadi ditanya Zee tentang kak Ashel eh anaknya langsung bad mood." Ashel hanya bisa mengangguk pasrah.

"Yaudah makasih ya infonya." Ashel kembali masuk meninggalkan 2F didepan, Freya yang tak ada kepentingan pun langsung pergi meninggalkan Flora, sebelum itu ia juga berterimakasih ke Flora atas bantuan tadi.

"Udah fre??" Tanya sang ayah yang sedari tadi menunggu dikursi kemudi.

"Udah kok pi..." Mobil keluarga Freya pun meninggalkan area rumah Ashel melanjutkan perjalanam ke tempat tujuan.

"Oh ya...kata tante kamu kita langsung ke RS aja." Sahut Mami Freya.

"Lahh ke RS? Emang siapa yang sakit mi?"

"Reva..."

"Reva udah satu minggu koma, dan tadi baru saja sadar."

"HAH? KOMA?"

_________

"Mi...pi ayoo buruan ke Reva.."

"Iya fre sebentar...Papi kamu masih nanyain kamarnya dimana itu loh."

Saat ini mereka sedang berada di loby rumah sakit, Freya khawatir dengan keadaan Reva?

"Ohh kata Shani, Reva ada diruang VVIP permata mi..." Sahut sang ayah.

Mendengar itu Freya langsung berlari ke perawat menanyakan dimana letak ruangan itu, setelah tau dimana tempatnya Freya langsung saja berlari tanpa menunggu kedua orang tuanya.

Kedua orang tua Freya hanya bisa menghela nafas dan mengikuti sang anak yang sudah berlari itu.

Brakk

"REVAA!!"

"F-feyaaa!!?"

_________

dah nihh double up

My Second Mommy (DelShel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang