8. Debaran

524 103 4
                                    

Di perjalanan pulang Kale tidak berbicara sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di perjalanan pulang Kale tidak berbicara sama sekali. Bahkan saat Helen menawari cowok itu untuk mampir ke rumahnya terlebih dulu.

Kapan lagi Helen akan basa-basi seperti itu.

Dan Kale pun menolak. Membuat Helen semakin merasa bersalah. Sebab pesan dari Jena seakan menjeleskan kalau Kale sebetulnya tidak memiliki niat jelek seperti yang Helen pikirkan.

Kale memang betul ingin mengajaknya nge-date.

"Aduh gimana dong," gumam Helen sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

Apalagi tadi dia sudah yang tidak-tidak. Kalau Helen jadi Kale, pasti dia bakal mencak-mencak garang.

"Helen, Ayah disini loh." ujar Pak Ginan tatkala sang putri melewati badannya begitu saja setelah membukakan pintu.

Helen menoleh dan terkesiap.

"Ih Ayah sejak kapan disitu?"

"Ketahuan nih lagi mikirin sesuatu. Mikir apa? Kok kayak gelisah gitu. Harusnya seneng dong habis jalan sama pacarnya."

"Gak ada. Gak mikirin apa-apa. Helen ke atas dulu, Yah."

Cewek itu berlalu ke lantai atas dimana kamarnya berada.

Meninggalkan sang Ayah yang mengerutkan dahi atas sikap anaknya tersebut. Sampai bertanya pada istrinya saat Bu Ela menghampiri.

"Anaknya kenapa tuh?"

"Lah gak tau. Kamu jahilin lagi mungkin."

Kebiasaan Pak Ginan setiap pulang dari kantor pasti akan mencari Helen terlebih dulu. Lalu melakukan apa saja yang bisa membuat anaknya jengkel. Karena beliau suka sekali melihat wajah kesal Helen.

"Mana ada. Aku buka pintu aja mukanya udah ditekuk."

•••

Kale menghentikan laju motornya dipinggir jalan. Lalu sesaat berpikir tadi dia sepertinya cukup terbawa emosi juga akan ucapan Helen.

Ini pertama kalinya dia pacaran dan Kale tidak tahu bagaimana cara membujuk pacar yang marah.

Tapi langkah pertama yang harus dilakukan adalah dia perlu menjelaskan kepada Helen kalau asumsinya salah. Dia tidak berniat jahat seperti yang cewek itu tuduhkan.

Jadi Kale memutar arah dan kembali menuju rumah Helen.

Sesampainya disana dia segera mengetuk pintu rumah pacarnya itu.

Setelehnya dia tidak menyangka saat mengetuk pintu ternyata Ayah Helen yang membukakan. Membuat Kale tersenyum canggung karena baru pertama kali bertemu dengan Pak Ginan.

"Pacarnya Helen ya? Masuk."

Kale pikir Pak Ginan itu tipikal Ayah yang galak dan overprotektif saat melihat gaya penampilan beliau dan raut wajahnya yang garang.

Pacar Tengilku Ketos Posesif | Jeonghan x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang