7. Nge-Date

567 99 6
                                    

Ternyata sesuai dengan dugaan Helen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata sesuai dengan dugaan Helen. Mengikuti OSIS itu sama dengan suka rela menjadi pekerja multitalenta yang tidak dibayar.

Padahal baru dua bulan Helen masuk OSIS, tapi acaranya sudah padat sekali. Dia sering ijin tidak masuk dijam pelajaran. Sampai membuat Jena kesal karena selalu duduk sendirian.

Helen juga capek. Apalagi dia termasuk dalam kategori remaja jompo. Dikit-dikit encok. Butuh koyo.

Anggota OSIS diberi amanat untuk menjadi panitia kegiatan perlombaan antara sesama SMA yang diselenggarakan di SMA Katulistiwa.

Dari persiapan sampai akhirnya hari-H, Helen merasa digempur habis-habisan.

Apalagi Kale yang seperti menjadikannya asisten pribadi. Disuruh ini itu. Segala macam. Untung Helen tidak jatuh sakit atau Tipes.

Tapi dia jadi ketinggalan materi pelajaran. Padahal minggu depan akan mulai di adakan ulangan tengah semester.

Tapi syukurnya semua keributan di OSIS sudah selesai. Dan kini dia bisa mulai fokus menyalin catatan Jena, juga belajar materi. Helen bertekad untuk mengalahkan Kale.

Helen sedang mencoba memahami rumus matematika dihadapannya saat Kale menelpon dan berkata akan datang kerumahnya.

Dia pikir Kale hanya bercanda. Mau ngapain juga? Tapi bundanya tiba-tiba memanggil nama Helen dua puluh menit kemudian. Membuatnya berdecak dan membuka pintu.

"Bula...aku lagi belajar. Jangan diganggu," rengeknya.

Saat belajar Helen butuh kesunyian untuk bisa berkonsetrasi. Dia tidak bisa belajar sambil mendengarkan lagu atau instrumen musik.

Karena tidak akan ada materi yang terserap ke dalam otaknya. Yang ada malah ikutan nyanyi dan mendadak jadi biduan.

"Itu ada pacarmu dibawah."

"Kale?"

"Emang ada yang lain?"

Helen cengengesan. Kemudian turun. Kali ini dia pakai celana dan kaos yang layak untuk dipandang. Tadi pagi juga sudah mandi. Jadi penampilannya tidak dekil sama sekali.

"Mau ngapain?" tanya Helen tanpa basa-basi. Kemudian melihat penampilan Kale yang terlihat rapi. Cowok itu tengah duduk disofa ruang tamu.

"Kencan yuk."

"Dih najong!"

"Selama pacaran kan kita belum nge-date."

"Mau kemana?"

"Bukit hijau."

Kale menyebutkan salah satu tempat yang biasa ia datangi saat sedang ingin sendiri. Bukit yang luas dan hijau dengan pemandangan danau dihadapannya.

"Dimana tuh?" perasaan Helen tidak terlalu nolep, tapi kenapa dia tidak tahu nama tempat itu.

"Ikut aja."

Pacar Tengilku Ketos Posesif | Jeonghan x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang