11. Semangat

765 114 18
                                    

Kalau sudah menjalani hari-hari ujian tengah semester, biasanya Helen akan berangkat lebih pagi dari biasanya dan membawa bekal untuk sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau sudah menjalani hari-hari ujian tengah semester, biasanya Helen akan berangkat lebih pagi dari biasanya dan membawa bekal untuk sarapan.

Saat di sekolah, dia akan duduk lesehan di luar kelas lalu belajar sambil makan. Harusnya di rumah juga bisa belajar dulu, tapi sudah menjadi kebiasaannya seperti itu.

Seperti yang sudah-sudah, ruangannya akan diacak dan sekarang Helen kebagian diruang kelas sebelas IPS 2 bersama tiga belas temannya yang lain. Dan sisanya berada di IPS 3.

Sialnya kali ini Helen juga sekelas dengan Kale. Yang lebih sial lagi, ternyata cowok itu juga berangkat pagi dan kini tengah berjalan di koridor yang lengang menghampiri Helen.

Dia masih memakai hoodie abu-abu dengan tudung yang kemudian diturunkan. Kedua lengan hoodie tersebut agak dinaikkan ke atas.

Kata Jena, Kale itu cukup ganteng. Selama ini Helen selalu ingin mengelak ketampanan cowok itu karena muka songongnya yang dominan sering kali dia tunjukkan.

Tapi sekarang Helen seratus persen mengakui kalau Kale memang...tampan.

"Gue tau gue cakep. Tapi biasa aja ngeliatinnya. Sampe gak kedip gitu."

Helen gelapan karena sudah tertangkap basah diam-diam memperhatikan Kale sambil mengagumi parasnya. Kemudian kembali menunduk dan membaca catatan materi di bukunya.

Sampai Kale ikutan bergabung, duduk di sebelahnya. Dan seketika itu wanginya menyebar sampai mengisi seluruh oksigen di paru-paru Helen.

Wangi banget buset. Gak lucu nih kalo semisal gue naksir sama dia. batin Helen.

Karena jujur saja sebenarnya dia agak lemah dengan cowok wangi.

Biasanya juga Kale wangi. Hanya tidak sampai seharum ini. Mungkin karena masih pagi dan belum terkena keringat.

"Belajar apa sih, Hel? Serius amat." ujar Kale sambil mendekatkan kepalanya untuk ikut melihat buku di tangan Helen. Namun baru sedetik kepalanya langsung di toyor oleh si cewek sampai membuat Kale menatapnya tidak percaya.

"Santai anjir. Bawaan PMS ya?"

Helen masih enggan membuka suara. Dan malah membuka kotak bekal yang disiapkan Bu Ela untuknya.

Dimana isinya adalah sandwich dan juga buah mangga yang sudah di potong-potong. Lalu minuman susu coklat kesukaannya.

Entah kenapa, sejak kedatangan Kale dia jadi tidak bisa fokus.

"Gue juga belum sarapan nih," celetuk Kale dengan harapan Helen mau memberikan satu potong sandwich miliknya.

"Bawel amat dah bocah." sinis Helen.

"Ya lo diajakin ngomong diem aja. Berasa ngomong sama manekin gue. Bagi dong."

Tapi Helen tak menggubrisnya. Dia malah tetap melanjutkan makan.

Pacar Tengilku Ketos Posesif | Jeonghan x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang