6

72 13 7
                                    

“Itu buruan dimakan nanti keburu dingin,” celoteh Sunny yang menjadi super cerewet kalau menyangkut soal makanan. Dia tahu betul kebiasaan temannya yang sering kali melewatkan waktu makannya.

“Iya bentar lagi.”

“Kalau tidak mau makan biar aku habiskan.”

“Jangan dong.” Taeyeon buru-buru menutup laptopnya kemudian berlari menuju dapur. Dia tuangkan seluruh mi yang ada di panci ke dalam mangkok. Tidak lupa mengambil kimchi dan acar lobak kuning dari lemari pendingin sebagai makanan pelengkap.

“Krystal tanya tentang kamu lagi...” gumam Sunny berhenti sejenak untuk menyeruput habis kuah mi sampai ke dasar mangkok lalu melanjutkan, “...katanya kapan kita kumpul lagi. Sudah sebulan sejak pesta tahun baru.”

Taeyeon kembali duduk di samping Sunny, meletakkan mangkoknya dengan hati-hati dan mengganti tayangan televisi menjadi acara komedi. “Terus?”

“Ya aku jawab kalau kamu lagi kencan sama gadis Amerika yang dadanya besar.”

“Woi!” Taeyeon spontan menyenggol gadis itu dengan pundaknya. “Yang benar saja.”

“Aku perhatikan kamu masih belum tertarik untuk kenal Krystal lebih jauh. Kasihan kalau dia sampai berharap lebih sama kamu.”

Taeyeon terdiam, menyadari jika perkataan temannya adalah benar. Meski terdengar agak konyol dan kekanak-kanakan tapi cara seperti itu cukup ampuh mematahkan hati orang lain.

“Kamu sudah lama kenal sama Krystal?”

“Dari awal aku dipindah kerja ke sini, berarti sekitar satu setengah tahunan. Dia termasuk  senior padahal umurnya masih muda. Hebat kan? Sudah cantik, ramah, pintar, lucu cuma kadang suka agak random obrolannya. Coba cek instagramnya. Vousmevoyez.”

“Maksudmu seperti tulisan vous me voyez dalam bahasa Perancis?”

“Tepat sekali. Digabung tanpa menggunakan tanda baca apa pun.”

“Hmm,” respons Taeyeon singkat. Suaranya sama seperti sikapnya; tenang, tanpa emosi dan tidak mengandung nada ingin tahu.  

Taeyeon berjalan ke dapur setelah melihat tidak ada lagi yang bisa dimakan dari dalam mangkoknya. Dengan segelas air mineral yang perlahan-lahan masuk membersihkan tenggorokannya, diam-diam dia membuka aplikasi instagram dan mengetik sebelas huruf di kolom pencarian. Vousmevoyez.

Hal pertama yang terlintas dalam pikirannya ketika melihat foto Krystal adalah kemiripan wajah gadis itu dengan versi yang lebih tua. Tidak identik namun ada beberapa foto yang secara sekilas terlihat mirip dengan Jessica, terutama jika foto itu diambil dari samping.

“Serius banget ya main handphone sampai lama diam di dapurnya.” Sial, Sunny secara mengejutkan muncul di belakang punggung hingga menyebabkan ponselnya tergelincir.

“Uhuk!” Taeyeon tersedak dan air minum keluar dari hidungnya. Demi Tuhan rasanya sangat sakit.

“Hm, kamu lagi nonton video mesum ya kan kelihatan mukanya kaget begitu, ” komentar Sunny sambil berlalu dan kembali duduk di depan layar televisi. Dia tahu sesuatu tengah bersarang di pikiran sahabatnya. Lebih baik memberikan privasi daripada memaksanya berbicara. Apabila hal itu dianggap penting maka cepat atau lambat Taeyeon akan cerita dengan sendirinya.

Lama Taeyeon menatap kosong pada gelas di tangannya, merenung, lalu menggeleng pelan. Takdir memang punya cara yang aneh dalam mempermainkan hidupnya. Di saat yang tak terduga terkadang seseorang hadir lewat pertemuan acak; mungkin di jalanan, restoran, acara perkumpulan, sebuah pesta, stasiun, atau bisa juga di dalam kereta. Dan anehnya entah bagaimana orang tersebut dapat memberikan rasa nyaman, melebihi orang-orang yang selama ini dia kenal.

THE UNSAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang