TUJUH : Penerbangan pertama dan terakhir

167 19 3
                                    

Terbangnya terlalu tinggi sampai lupa untuk kembali ya?

DAVIN WIRATAMA

∆∆∆

Langkah kaki dengan tempo cepat itu mulai memenuhi lorong bandara, bagaimana tidak? bahkan saat mereka sampai di bandara sudah banyak orang-orang yang menangis histeris akibat berita pesawat AirAsia QZ8501 sempat hilang kontak sebelum di kabarkan jatuh di perairan kalimantan.

"Pak, ini semua pasti hoax kan?" tanya Andra, wajah lelaki itu bahkan sedikit pucat pikirannya sekarang hanya menyalahkan Artala yang sangat keras kepala.

"Maaf mas, tetapi pesawat memang jatuh di perairan kalimantan. Pesawat AirAsia QZ8501 juga di kabarkan sempat hilang kontak dengan operator penerbangan, Kami akan langsung melaksanakan respon dan investigasi segera."

Suara isak tangis dari keluarga korban kecelakaan pesawat itu mulai semakin histeris, suara itu menyakitkan. Davin berlari menghampiri keluarganya yang di sana juga sudah ada keluarga Artala.

" Ma, Artala gimana?" tanyanya, tak ada yang menjawab ia tahu kalau diam itu adalah jawabannya.

"Kak, gimana nasib anak ku,"

"Kamu harus tabah, kita berdoa semoga Artala selamat."

Di sisi lain Zayyan melihat sekeliling, mata nya menemukan keberadaan keluarga Artala, dengan cepat ia menghampiri mereka dan di ikuti oleh teman-teman.

"Maaf om, tante."

"Loh kalian?" heran Davin karena dirinya melihat orang yang beberapa menit yang lalu bertemu.

Melihat kondisi sang ibunda dari Artala, Zayyan tak enak hati untuk menanyakan kabar Artala ia tahu bahwa wanita itu pasti mengkhawatirkan Artala.

"Maaf om, Artala belum menghubungi om?"

"Belum Zay, om juga dari tadi menelponnya tetapi tidak ada jawaban."

Semua panik, mereka bingung harus melakukan apa, sekarang mereka hanya bisa berdoa dan menyerahkan kejadian ini kepada pihak yang berkewajiban dan kepada Tuhan yang telah menyiapkan semua takdir.

"Lo jahat ta, kalau beneran ninggalin gue." gumannya pada diri sendiri.

"Gue gak akan maafin lo kalau lo gak selamat."

"Harus selamat, Gue belum sembuh sepenuhnya tentang kecelakaan pesawat 2 tahun yang lalu."

Hidup dan mati tidak ada yang mengetahui, kita hanya bisa berusaha dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan, karena ia yang mengatur segalanya. Batin nya berbicara jika aku hidup lebih lama aku ingin menjadi seorang pilot agar bisa melihat keindahan yang Tuhan telah ciptakan.

"Kak, jadi pilo itu pasti seru."

"Gak tau."

"Ck! gue kan ngasih tau."

"Gak mau tau."

"Yaudah si, oiya semoga dengan itu cita-cita lo bisa di peduliin Mama sama Ayah." Pungkas lelaki itu, mata nya sekarang tertuju melihat sebuah undangan untuk menghadiri acara opening sebuah cafe.

SELF HEALING || Zayyan Xodiac Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang