-42

75 14 1
                                    

: 8.47am {pagi}

Zeyu terbangun dari tidurnya. Matahari yang cerah menusuk matanya melewati jendela dan gorden yang masih tertutup. Matanya terbuka, pemandangan pertamanya pagi ini adalah santapannya semalam iaitu istri kecilnya, annchi. Dia tersenyum, ini pemandangan yang sungguh indah baginya, dia mengingat kembali bagaimana berantakannya dia & annchi semalam diatas kasur tersebut.

Tak lama, tubuh mungil istrinya menggeliat kecil, zeyu sigap langsung memeluk annchi. Yang dipeluk pun membuka matanya, dia memeluk kembali sang suami. Kemudian tersadar kedua-duanya sedang tanpa busana, dia terkejut lalu teringat apa yang sudah terjadi semalam, dengan cepat ia menjauhkan sedikit tubuhnya dari sang suami.

Zeyu mengerutkan dahinya lalu tersenyum "kenapa sayangg?"

"gaa, jangann liatiinn akuu kayak gituu kakaa" malu annchi, percayalah sekarang dia sungguh malu

"kaget? kenapa kaget? kamu kan yang minta dimakan semalam?" ucap zeyu dengan sengaja

"iyaa taauu, udaa yaa?? jangan dibahas, akuu mauu mandii"

Zeyu menaikkan satu alisnya, diam melihat annchi yang bergerak, dia ingin lihat, gadis didepannya ini masih bisa berjalan dengan benar atau tidak setelah dimakan olehnya semalam.

Annchi bergerak pelan, sesekali menutup matanya merasakan perih dibawah sana. Dia berhasil berdiri dan berjalan dengan perlahan namun sesekali terhenti menahan perih.

Zeyu tersenyum, dia menggelengkan kepalanya lalu berdiri, mendekati annchi kemudian langsung menggendong annchi membuat annchi terkejut lalu reflek mengalungkan tangannya dileher zeyu. Dengan cepat zeyu bergerak kedalam kamar mandi lalu perlahan menurunkan annchi, dia tersenyum ke arah annchi lalu menarik shower untuk menyediakan air hangat.

"sabar ya? kaka sediain airnya dulu" ucap zeyu membuat annchi mengangguk

Zeyu kemudian menyediakan air dan segala hal untuk sang istri bersih-bersih. Senyum zeyu tidak pudar, dia kagum juga senang. Tak disangkanya juga annchi akan bertindak seperti itu dirumah mertuanya.

Annchi terkekeh heran "kakaa kenapaa sii? sakit yaa?"

"hmm?" zeyu menoleh lalu mengangkat alisnya menatap annchi, dia tersenyum lalu menggeleng

"aneh ee kakaa, senyum terus dariitadii.." gumam nchi

"cantik ajaa" kataa zeyu

"apaanyaa?? showernyaa?" pertanyaan annchi membuatt zeyuu tertawa

"bukan sayangg, kamunya yang cantik" ucap zeyu lalu menggeleng gelengkan kepalanya

Annchi hanya terdiam sedangkan zeyu sudah selesai

"udah selesaii, kamu kalo butuh apa apaa panggil kaka yaa? kaka keluar dulu, mau beresin kamar" jelas zeyu kepada sang istrii yang dibalas dengan anggukan

Zeyu keluar dari kamar mandi sedangkan annchi mulai bergerak untuk membersihkan tubuhnya. Tiba tiba mengingat kembali tentang semalam membuatnya sedikit menyesal, kenapa pula dia harus bertingkah seperti itu semalam? Malunya.

Zeyu yang sedang membereskan kamar tidak bisa berhenti tersenyum, apalagi saat dia mengganti sprei kasur. Masih kagum, dia akhirnya bisa merasakan hal seperti itu dari sekian lamanya mereka menikah.

Untungnya dari awal menikah dia bisa menjaga dan mengontrol nafsunya.. Tetapi setelah ini dia tidak tau, akan bisa lagi atau tidak. Toh, senyumnya saja masih mekar sekali dengan pikiran yang masih tertuju tentang kejadian semalam.

"kakaa" teriak annchi

Mendengar teriakan panggilan sang istri, zeyu menyaut "iyaa sayang, kenapaa?"

"akuu lupa bawa handuk kak, ambilin"-nchi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐒ecret 𝐑elay . 𝗬𝘂 𝗭𝗲𝘆𝘂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang