3.Caro Mia Ben

79 8 0
                                        

Granger sedang duduk dibawah pohon kamper ditengah taman kota monasty ketika Aamon datang menghampirinya.

Aamon merasa bingung.Sungguh,dia tidak mengerti apa yang membuat Granger tiba-tiba menjadi kesal kepadanya.

Saat Aamon muncul di dekatnya,Granger menyadari itu.Granger langsung memicingkan matanya tidak senang.Pria ini sudah seperti hantu yang bisa muncul kapan saja tanpa peringatan.

" Apa yang membuatmu tiba-tiba kesal kepadaku?."

Granger tidak melirik sedikitpun,dia juga enggan membuka mulutnya.Ini adalah hari liburnya,hari dimana dia akan menghabiskan waktunya seorang diri, tapi hari liburnya telah diusik oleh keberadaan Duke Paxley tersebut.
Dirinya juga tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba menjadi kesal,tapi kebenarannya dia memang kesal.Tanpa sebab,dirinya menjadi sentimentil hanya karna menyadari alasan keberadaan Aamon disini bukan karna benar-benar ingin menemuinya,tapi untuk mengawasi iblis dari kota Abarleen tersebut.

Lalu apa maksudnya dengan ajakannya semalam?.

Jelas Pria ini hanya ingin bermain-main dengannya,dia dan adiknya ternyata sama saja.Granger menggertakkan gigi,dia menjadi sentimentil karna fakta tersebut.

" Pergilah.Aku tidak mau berbicara denganmu." Granger berucap dengan kasar.

Aamon menyipitkan matanya.

" Sungguh,aku tidak mengerti kenapa kau tiba-tiba kesal kepadaku tanpa alasan?.Apakah keberadaanku sangat mengganggumu?.Kenapa kau selalu mengusirku?."

Granger akhirnya melirik dengan malas pria yang berada tak jauh darinya itu.Pria yang bilang dirinya bersimpati kepada Granger,tapi nyatanya itu hanya omong kosong belaka.

" Kau datang kemari bukan karna benar-benar ingin bertemu denganku,benarkan?.Iblis dipertunjukkan teater itu adalah alasan sebenarnya kau datang kemari.Kau berbohong kepadaku."

Ha?.Aamon menautkan alisnya.Beberapa saat kemudian dia menegak ludah,dia tidak percaya hal sepele seperti itu bisa menjadi alasan Granger menjadi kesal kepadanya.

" Aku tidak berbohong padamu.Aku benar-benar ingin bertemu denganmu."

Granger berdecih.Dia tidak akan percaya kalimat omong kosong itu.

Aamon menatap Granger wajah berkerut.Dia sedikit bingung untuk menghadapi sikap Granger.Granger yang bersikap acuh seolah tidak mengharapkan keberadaannya,tapi dia juga justru tiba-tiba menjadi kesal dengan asumsi nya sendiri.Apa maksudnya itu.

Aamon menghela nafasnya pelan.Dia sudah sering menghadapi orang yang bersikap seperti Granger ini, dalam hatinya dia ingin tertawa karna Granger dan adiknya benar-benar memiliki kesamaan dengan tempramen mereka yang labil.

" Granger,Kau tidak salah berpikir seperti itu.Tapi akan aku katakan yang sebenarnya.Aku datang kemari benar-benar karna untuk menemuimu.Justru pertunjukan teater itu yang aku jadikan alasan agar aku akhirnya bisa datang kemari.Aku lah yang mengatur pertunjukan tersebut,dan aku juga yang mengajukan diri untuk mengawasi sendiri pertunjukan tersebut.Agar aku bisa datang kemari dan menemuimu."

Aamon menuturkan penjelasannya.Dia bukanlah Gusion yang akan membiarkan Granger dalam kesalah pahaman yang berlarut-larut.Dia hanya cukup menjelaskan semuanya kepada Granger agar Granger tidak terus beramsumsi buruk.

Terbukti setelah Aamon menjelaskan,air muka Granger perlahan berubah.

Bicara soal Gusion,dia adalah adik dari Aamon.Karna beberapa hal,dia dan Granger terlibat dalam sebuah hubungan yang bisa dibilang cukup rumit dimasa lalu.Gusion yang tidak mau menarik Granger dalam masalahnya itu sudah bertindak sesuka hatinya dan membuat Granger merasa bahwa dia hanya dimanfaatkan oleh Gusion.

ARPEGGIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang