" Sup kentang.Aku sekarat,aku tidak tau apa yang harus aku lakukan dengan hidupku.Aku bingung,tolong aku."
" ....."
Granger terdiam,tidak bereaksi untuk sementara.Perubahan sikap Gusion yang begitu tiba-tiba ini agak membingungkan.
Sikap Gusion benar-benar membuat Granger kebingungan.Rasanya Gusion yang saat ini ada bersamanya bukanlah orang yang sama dengan yang dia kenal dimasa lalu.Atau mungkin,sejak awal dirinya memang tidak pernah benar-benar mengenal Gusion.
Gusion dan tingkah anehnya benar-benar sulit dipahami.Kadang-kadang dia menjadi pria angkuh yang bertindak seenaknya,tapi saat ini tiba-tiba dia meringkuk, memeluk Granger dan menyembunyikan wajahnya dipundak Granger seperti makhluk rapuh yang sedang mencari tempat perlindungan kepada Granger.
" Aku sekarat.Aku tidak bisa memikirkan segala sesuatu dengan benar lagi.Yang bisa aku pikirkan hanyalah dirimu." Gusion bertutur lagi sambil mempererat pelukannya dan membuat Granger semakin tertindih.
" ...."
Granger masih terdiam.Tapi ekor matanya kini melirik Gusion dengan penuh kecurigaan,apa yang sebenarnya pria ini inginkan?.
Gusion masih betah menyembunyikan wajahnya di pundak Granger,menyesap aroma tubuh Granger yang saat ini dipenuhi oleh aroma dirinya sendiri.Gusion menghirup, berlama-lama seolah tempat itu menyimpan pasokan oksigen untuk dirinya bisa terus bernafas.Hanya dengan melakukan ini,hatinya merasa sedikit damai setelah merasakan kegelisahan yang tidak pernah berhenti menghantuinya.
Tidak ada yang bisa Granger katakan kepada Gusion yang tiba-tiba bersikap manja kepadanya kini.Granger hanya membiarkan Gusion terus memeluknya sepanjang malam seperti itu,meski tubuhnya sesak dihimpit oleh Gusion.
Beberapa kali terdengar helaan nafas yang mengandung keresahan milik Gusion,Granger hanya terdiam.
Pagi harinya ketika Granger membuka mata,Gusion sudah menghilang dari sisinya.Posisi tidurnya juga berubah menjadi normal dan ditutupi dengan selimut.
Granger mencoba untuk bergerak, tapi rasa sakit di bagian pinggang kembali menyerang.Meski sudah diberi obat oleh Gusion,tampaknya tubuhnya masih belum pulih.Granger tidak bisa bangun dari tempat tidur.
Beberapa saat kemudian,Gusion datang membawa makanan.
Gusion membantu Granger menyandarkan punggungnya ke dinding,lalu membantu Granger makan dengan menyuapinya.
Granger tanpa protes sedikitpun menelan setiap suapan yang Gusion sodorkan,karna dia memang lapar.
Selama proses itu,tidak ada suara yang keluar dari mulut keduanya.Tidak ada percakapan apapun,Gusion hanya menyuapi dan Granger menelan dengan patuh.Sesi makan itu terasa seperti sebuah adegan pasif.Terkadang mereka saling bergantian melirik satu sama lain,lalu ketika tatapannya keduanya tidak sengaja bertemu keduanya masih tetap terdiam.
Gusion menundukkan wajah,memutuskan pandangan terlebih dulu.
Menyaksikan itu Granger menyipitkan mata dengan alis mengkerut.Kali ini apa lagi?.Sungguh,Gusion dan tingkah anehnya benar-benar membuat Granger bingung.
Gusion menyodorkan suapan lagi,tapi kali ini Granger tidak membuka mulutnya.Granger menatap sinis kearah Gusion.
Gusion hanya melirik sebentar,lalu memalingkan wajah dan meletakkan mangkuk yang dia pegang keatas nakas.Mengira bahwa Granger sudah kenyang,Gusion kemudian menyodorkan segelas air putih kepada Granger.
Tatapan Granger semakin sinis.Granger tidak mengambil minuman yang Gusion sodorkan,bahkan dia justru melipat kedua tangannya didada Memperlihatkan sebuah tindakan penolakan dengan jelas didepan mata Gusion.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARPEGGIO
FantasyBxB alias boy Love Gusion X Granger. Dia pernah jatuh cinta secara impulsif,dan patah hati secara impulsif pula. Granger jatuh cinta untuk pertama kalinya,tapi hatinya dipatahkan dengan sedemikian rupa oleh Gusion.Perasaan cinta itu berubah menjadi...