BAB 3 SATU PERSATU PASTI MENGHILANG

39 18 10
                                    

kini Azalea, Rachel dan Kinara turun dari atas gunung untuk melaporkan kepada tim penyelamat atas hilang nya nakela.

kali ini mereka turun tanpa dipertemukan oleh jalur yang sebelumnya ada 3. Mereka juga tak melewati jalan yang dilarang itu.

"semoga aja nakela ketemu deh!"

"iya aamiin. tapi gue tu sebenernya takut kalo ngelaporin ke pengawas. nanti ketauan dong kita naik ke gunung nya lewat jalan yang dilarang." ucap Rachel was was.

Kinara terlihat berfikir sejenak. benar juga apa yang dikatakan Rachel. kalau mereka turun buat ngelaporin pasti ketahuan.

"apa kita gausah ngelaporin aja ya?" usul Kinara ragu ragu.

Azalea melirik ke arah Kinara. memberikannya tatapan tajam.

"lo mau ngebiarin temen kita sendirian di tengah hutan? kegelapan, kelaparan. kita mana tau? nakela juga ga bawa makanan. lo ga mikirin nakela?"

Kinara terdiam menunduk.

rachel yang mendengarnya ikut setuju. kini rasa takutnya pada pengawas berkurang, dirinya kini hanya merasa takut akan nasib temannya.

"bener. mau gimana pun, kita dateng kesini berempat, pulang juga harus berempat."

Azalea tersenyum senang. teman temannya kini sudah tidak merasa takut lagi.

mereka melanjutkan perjalanan nya hingga akhirnya mereka sampai di simaksi.

ketiga nya melangkah pelan ke tempat keramaian orang orang yang sedang melakukan registrasi.

"punten pak"

"ehh iya, aya naon neng?" tanya salah satu bapak bapak yang ada di sana.

Azalea menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"anu pak. kemarin saya ngedaki bareng temen temen saya berempat. terus pas semalem kami nginep di post 2. dini hari nya temen saya bangun, mau nganterin nakela temen saya yang hilang pak. katanya mau buang air kecil. pas keluar tenda nya, mereka berdua ngeliat saya sama rachel." Azalea menunjuk ke arah Rachel.

"padahal ya pak, saya sama rachel itu tidur, gaada keluar tenda sama sekali. nah karna temen temen saya ngira nya itu saya sama rachel, mereka samperin tuh. pas disamperin ternyata makhluk iseng. ketakutan tuh temen temen saya. yang satunya lari, yang satunya lagi diem aja gabisa gerak sama sekali. temen saya yang lari, larinya ke arah hutan pak. jadi saya minta tolong, tolong cariin temen saya ya?" Azalea memohon dengan diikuti yang lainnya. 

sedangkan bapak bapak itu mengangguk ngangguk. lalu mengajak Azalea, Kinara dan rachel untuk mengikutinya. bapak bapak itu membawa nya ke dalam posimaksi untuk melihat daftar nama dan waktu keberangkatan mereka.

laki laki itupun membuka buku buku yang berisi nama nama orang yang mendaftarkan pendakian.

"maaf neng, tadi nama temen eneng yang ilang siapa? terus nama nama neng nya juga sebutin sama waktu keberangkatannya ya!"

"yang ilang namanya nakela pak, saya Azalea, yang ini Rachel" tunjuknya pada Rachel "yang ini Kinara" Azalea menunjuk pada Kinara. "kami berangkatnya kemarin jam 09:00 pagi"

bapak itu langsung mencari nama nama yang disebutkan Azalea. lembar demi lembar terus ia buka. namun ia tidak menemukan satu pun nama yang di sebutkan Azalea. laki laki itu mengerutkan dahinya. "neng? kesini nya lewat mana?" tanya nya sambil menatap ketiga perempuan yang ada di sampingnya.

rachel berbalik menatap laki laki yang berada disampingnya "hehe. begini pak eum kami lewat jalan yang lain" Rachel menjawab pertanyaan laki laki itu. kedua tangannya kini sudah bertengkar hebat, takut takut kalau laki laki di depannya itu memarahi dirinya dan kedua temannya.

melangitkanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang