Bencilah Aku #3

691 47 2
                                    

"Harris Harris Harris~" panggil Arion sambil memeluk Harris, ia mendekatkan wajahnya untuk mencium pipi Harris, namun mulutnya ditahan oleh tangan Harris.

"hentikan, semua orang melihatnya" ucap Harris pada Arion, wajahnya mulai tersipu malu.

"tapi Harris.." mereka terdiam beberapa saat dan kembali duduk di kursi masing masing, wajah mereka mulai memanas. anak anak berbisik bisik tentang sikap mereka yang lasung akrab padahal kemarin sempat marah besar.

"lihat! bukankah situasi ini mulai terlihat aneh sekarang? skinship sebanyak ini adalah hal yang normal di antara murid lainnya. lihat mereka.." ucap Arion sambil menunjuk ke arah temannya yang sedang berpelukan sambil pangku pangkuan.

"aku tidak bisa melakukan hal seperti itu denganmu" ucap Harris melihat kearah yang di tunjuk oleh Arion, wajahnya tersipu membayangkan ia melakukannya dengan Arion.

"wah luar biasa! mereka pasti berteman dengan baik, ya..?" ucap Arion.

"ya, orang orang di sekitar kita sudah tau kalau kita baikan, tetapi tetap saja ini masih canggung" ucap Harris.

"tapi aku bisa melakukan ini tanpa menarik perhatian orang lain.." ucap Arion sambil memegang bahu Harris, ia mendekatkan wajahnya ke telinga Harris dan membisikkan sesuatu.

"aku mencintaimu Harris~" ucap Arion sambil meniup telinga Harris, Harris yang terkejut sontak langsung mendorong Arion hingga ia terjatuh dari kursinya.

"Harris, aku minta maaf! ini hanya lelucon~ Harris~!" ucap Arion berusaha membujuk Harris yang merajuk karena ulahnya.

disisi lain Key yang melihat mereka menatap mereka penuh tanya, ia pikir akhir akhir ini Arion terlihat aneh.

. . . . . . . . . .

"ah sial, aku benar benar tertidur selama pelajaran sosial kali ini. aku jadi tidak bisa menulis catatan itu, apa disini ada yang punya catatannya?" ucap Gin pada mereka.

"benar, tentu saja tidak ada satupun dari kita yang-" Gin menghela nafas menyadari ia salah bertanya kepada teman temannya, namun ucapannya terpotong kala Harris menyodorkan buku catatan miliknya.

"ini.. kau bisa melihat catatanku, itu pun jika kamu tidak keberatan" ucap Harris sambil menyodorkan buku catatannya.

"eh..?" Key yang bingung karena tak biasanya Harris menawari buku catatannya pada mereka sekalipun mereka memintanya.

"ah, itu benar! Harris sangat pandai dalam mengatur catatannya" ucap Arion memecahkan kecanggungan yang terjadi.

"bagaimana kamu bisa tau hal itu?" ucap Key pada Arion.

"ya? um.. itu.. kita tidak sengaja membuat kesalahpahaman di antara kita. haha.. ya kan?" ucap Arion menggaruk rambutnya yang tak gatal dan menatap Harris. Harris yang merasa di tatap pun hanya mengangguk pelan.

"salah paham? tentang apa?" tanya Key pada Arion.

"itu.. sedikit.. pribadi. aku tidak bisa mengatakannya" jawab Arion, Key yang mendengar jawaban dari Arion terdiam dengan tatapan yang sulit di artikan.

*masalah pribadi? padahal kamu tidak pernah merahasiakan sesuatu dariku sebelumnya. sudah 4 tahun sejak aku berteman dengan Arion.. jadi aku pikir. kita bisa memahami perilaku satu sama lain..* batin Key

. . . . . . . . . .

"Harris dan Arion?" tanya Key pada Gin dan Souta yang sedang duduk di kursi taman.

"mereka pergi ke kantin" jawab Souta.

"hey, apa kalian baik baik saja.. bergaul dengan Harris? yah kalau dipikir pikir lucu saja setelah semua keributan dan pertengkaran itu" ucap Key sambil mengernyitkan alisnya.

rioncaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang