Bencilah Aku #3 end

720 44 1
                                    

hari ini akhir bulan Desember, Harris dan Arion beserta teman yang lain memutuskan untuk pergi ke laut selatan untuk menyambut tahun baru. sebenarnya karena ini musim hujan udara menjadi dingin di pantai, tapi.. Harris sangat ingin pergi ke pantai, kebetulan karena paman Souta memiliki penginapan di daerah laut selatan jadi dia mengusulkan untuk datang ke laut selatan.

"wah.. laut! pasirnya berkilauan dibawah sinar matahari~ aku sangat suka suara ombak~" ucap Harris dengan wajah penuh binarnya.

"ini sudah cukup lama, bisakah kita kembali sekarang?" ucap Gin sambil menggigil.

"aku akan mati kedinginan" seru Key dengan dramatis.

akhirnya mereka memutuskan untuk menuju ke penginapan karena masih pagi dan udara pantai masih sangat dingin.

"hah.. akhirnya aku masih bisa hidup" ucap Gin merasa lega saat mereka sudah di dalam penginapan.

"wow, memakan waktu 7 jam! siapa yang menyarankan kita untuk naik bus? aku rasa punggungku akan patah" ucap Key yang merasa pegal di sekujur tubuhnya, karena jujur perjalanan mereka sangat jauh jika harus menggunakan bus dan bukan kereta.

*kenapa harus laut selatan dari semua tempat!* batin mereka kecuali Harris dan Souta yang memberi saran.

"aku bahkan mengira aku akan mati di dalam bus itu" ucap Key sambil memijat lehernya. Arion dan Key menoleh ke arah Harris yang bersenandung dengan penuh semangat di dapur, entah apa yang Harris sedang lakukan.

"ngomong ngomong kenapa Harris sangat semangat?" ucap Key pada Arion.

"ah, dia yang paling bersemangat sebelum kita datang ke sini.. dia bahkan langsung keluar pintu begitu kita sampai. rasanya enak menghirup udara segar setelah sekian lama" jawab Arion pada Key.

"kalau dipikir pikir kita jarang ketemu setelah lulus" ucap Gin ikut menimbrung percakapan.

"wajar sih.. itu karena kita pergi ke universitas yang berbeda beda" sambung Souta.

"kelulusan.." Arion terdiam memikirkan saat berpisah dengan Harris begitu mereka lulus. namun saat sedang asik melamun Harris memanggilnya membuyarkan lamunannya.

"Arion.." ucap Harris menatap wajah Arion.

"ini.. aku membawanya soda untukmu" lanjut Harris sambil menyodorkan segelas soda pada Arion.

"ah.. terimakasih" jawab Arion dan mengambil segelas soda dari tangan Harris.

"apa kamu masih sakit?" tanya Harris pada Arion dengan wajah cemas.

*ternyata dia menghawatirkan aku. ayo kita nikmati saja hari ini, sudah lama kita tidak keluar begini..* batin Arion sambil tertawa.

"aku baik baik saja, sodanya enak" jawab Arion sambil tersenyum.

. . . . . . . . . .

"happy new year" ucap mereka bersulang bersamaan dengan kembang api tahun baru.

"ah, pahit.. kenapa kita minum selarut ini" ucap Arion.

"sekarang kita sudah dewasa!" balas Souta.

"benar! alkohol, rokok, club, sekarang kita bisa melakukan semuaya~" ucap Key dengan semangat sambil mengangkat botol alkohol miliknya.

"hahaha.. kamu bahkan belum membuat ktp" ucap Gin sambil tertawa.

mereka sibuk bersenang senang dan minum alkohol, walaupun pertama kalinya untuk mereka, ternyata mereka cukup kuat untuk minum alkohol kecuali Harris yang sudah tumbang dan bersandar di pundak milik Arion. Arion yang menyadari Harris mulai mabuk menanyakan keadaan Harris.

"Harris, apa kamu baik baik saja? wajahmu sangat merah.." ucap Arion sambil menyentuh wajah Harris.

"uhnn.. panas.." ucap Harris sambil memeluk pundak Arion.

"hah? apa kamu mabuk?" tanya Gin pada Harris.

"sepertinya dia memang mabuk" jawab Key sambil memakan kentang gorengnya.

"ah, dia pasti peminum yang lemah" ucap Souta.

"kalian mau jalan jalan?" usul Gin pada Arion dan Harris.

"kamu harus pergi bersamanya Arion" suruh Key pada Arion.

"hah? tapi diluar sangat dingin" jawab Arion sambil menggaruk tengkuknya.

"aku ingin keluar" ucap Harris dan beranjak dari duduknya, ia berjalan ke kamar dan memakai jaketnya, tak lupa ia mengambil jaket milik Arion.

"ayo pergi" ajak Harris pada Arion sambil menyerahkan jaketnya.

"dia benar benar ingin keluar" ucap Souta.

"wah, semangat sekali" timpal Gin.

*dia mungkin hanya ingin pergi sendiri atau pergi berdua dengannya* batin Key sambil meminum soda.

akhirnya Arion dan Harris pergi keluar bersama dan berjalan jalan di pantai, melihat pemandangan ombak yang berlomba lomba menuju daratan dan di atasnya terdapat bintang bintang bertebaran.

"aku suka suara laut" ucap Arion memecah keheningan. Harris hanya terdiam dan menatap ke arahnya.

"Harris, apa kamu baik baik saja hari ini? kamu terlihat sangat bersemangat bahkan sebelum minum" tanya Arion pada Harris memastikannya keadaannya.

"iya, aku baik baik saja. ini adalah pertama kalinya aku bepergian jauh dengan teman teman.. apalagi itu denganmu" ucap Harris menjawab pertanyaan Arion.

"dimasa depan, ayo kita bepergian lebih sering. karena universitas kita jauh, aku jadi lebih susah meilhat wajahmu. kita bisa jalan jalan bersama. karena kita sudah dewasa.. kita bisa datang untuk melihat laut lagi seperti hari ini. atau.. melakukan perjalanan keluar negri" ucap Arion sambil menatap Harris.

''kamu benar, kita sudah dewasa sekarang" ucap Harris sambil menatap lurus kearah lautan dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. bagaimanapun kedepannya dengan atau tanpa Harris disisi Arion, hidupnya akan terus berjalan, Harris hanya berharap apapun yang terjadi dengannya Arion akan tetap tersenyum seperti sekarang ini.

rioncaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang