Kelemahan 3 ⚠️🔞

4.2K 143 0
                                    

"Ack! Itu sudah cukup banyak apa yang sudah kamu punya!! Aku tak sama sepertimu!!! Apakah terasa enak bercinta dengan laki laki?!!" Ucap Harris penuh emosi. Arion yang mendengarnya hanya bisa tertawa geli, itu lucu menurutnya.

"Okay? Bagaimana dengan yang disini? Aku tak pernah menyangka kalau jadi seperti ini" Ucap Arion, tangannya terulur untuk membuka celana dalam milik Harris yang sudah basah karena spermanya.

"Rion bangsat!! Bangsat! Menyebalkan!! Oh, jangan! Lepaskan aku!!" Ucap Harris yang coba memberontak, karena lagi lagi tubuhnya di kukung oleh Arion.

"Ahh uhh nghh semua ucapanmu membuatku kesal.. Seperti-.. Ahh" Ucap Harris kesusahan karena menahan desahan yang keluar akibat perbuatan Arion. Arion hanya diam sambil mengulum penis milik Harris.

"Tunggu ini- ah! Membuatku gila" Racau Harris yang mulai frustasi dengan perlakuan Arion.

*tubuhku terus bersemangat karena dia menyentuhnya samar samar. Sesuatu.. Aku harap dia akan berhenti. Sial! Kenapa aku terus berpikir seperti ini* racau Harris dalam hati. Harris menjambak rambut milik Arion, yang membuatnya menghentikan aksinya.

"Apa yang kau lakukan?" Ucap Arion kesal karena Harris menghentikan aksinya.

"Be- berhenti bermain main dan cepat selesaikan ini!!" Ucap Harris dengan penuh emosi. Di mata Arion Harris yang sekarang benar benar sangat seksi, wajahnya yang memerah dan berkeringat benar benar membuat pikiran Arion menjadi gila.

"Cepat ya.. Terdengar sangat aneh kalau kau menginginkan ini agar lebih cepat" Ucap Arion tersenyum, ia mendekatkan wajahnya ke wajah milik Harris dan menjambak rambut Harris dengan kuat.

"Kau, jika kau hanya menutup mulut, kau hanya dapat mendengar suara anjing. Baiklah.." Ucap Arion menjeda perkataannya, ia melepaskan jambakannya pada rambut Harris dan menjauhkan tubuhnya.

"Apakah itu benar benar omong kosong atau tidak.. Tergantung apa yang kulakukan.." Arion menyeringai dan membuka resleting celananya, mengeluarkan penisnya dari dalam celana dan memasukkan penisnya kedalam lubang milik Harris dengan sekali hentakan.

Harris tergentak dengan perlakuan Arion, tubuhnya benar benar terasa terbelah manjadi dua. Arion mulai menggerakkan pinggulnya dengan kencang membuat Harris kewalahan.

"Ahh aah ughh.. Ekhh.. Ahh.. Ah" Desahan yang keluar dari mulut Harris karena permainan yang diberikan oleh Arion.

"Lihatlah ekspresimu ini, sepertinya kau menikmatinya? Kau lebih cocok merengek seperti ini, kau suka kan?" Ucap Arion, iya menundukkan wajahnya untuk menatap wajah Harris dari dekat dan menciumi leher putih Harris.

"Aku akan menangis selama satu jam jika kau terus melakukannya! Tenggorokanku bisa sakit!" Rengek Harris yang mulai kelelahan karena Arion. Arion hanya diam tak menjawab dan hanya mengecupi setiap inci wajah Harris.

"Ugh.. Kau.. Menjauhlah dariku..!" Ucap Harris berusaha mendorong wajah Arion menjauh dari wajahnya.

"Kau tadi berciuman dengan baik, tapi sekarang kau malu menatapku? Kalau begitu.. Haruskah kita melakukannya dari belakang? Angkat pinggangmu sekarang. Kau belum lelah kan?" Ucap Arion, ia langsung membalikkan tubuh Harris dan menarik pinggangnya untuk menungging.

"Apa? Tidak!!" Teriak Harris saat merasakan penis milik Arion masuk kembali kedalam lubangnya.

"Kau sangat percaya diri sekali ya.. Jangan pingsan dulu, jadi bertahanlah" Ucap Arion yang mulai menggerakkan pinggulnya.

*lubangnya sangat ketat, huh..* ucap Arion yang terus menghentakkan pinggulnya, ia tersenyum saat menemukan sweet spot milik Harris.

"Aha.. Sepertinya kau suka jika aku menusuknya dari belakang ya?" Ucap Arion menyeringai menatap punggung mulus milik Harris.

*sialan, apa apaan ini?!* ucap Harris dalam hati saat merasakan penis milik Arion menusuk titik nikmatnya.

"Sepertinya kau suka karena aku menusukmu sangat dalam, disini tempatnya hm?" Ucap Arion yang terus menerus menekan sweet spot milik Harris.

"Kau lebih suka posisi ini ya? Aku ingin sekali melihat wajah imutmu, tapi aku tidak mau mengganti posisi ini" Ucap Arion menarik pinggang Harris, ia membenamkan wajahnya di pundak milik Harris dan menggigit pundaknya hingga meninggalkan bekas. Seakan tuli Harris hanya diam dan hanya bisa mendesah pasrah dengan permainan Arion. Hingga akhirnya mereka mencapai puncaknya, Harris yang keluar di atas seprai dan Arion mengeluarkannya di dalam.

"Lalu.. Bagaimana perasaanmu setelah kau mengeluarkan semuanya saat aku menusukmu sangat dalam?" Ucap Arion.  Harris diam menatap Arion emosi dan mengacungkan jari tengahnya pada Arion.

"Hei, kamu payah sekali.." Setelah mengucapkan itu Harris langsung pingsan karena kelelahan. Arion diam beberapa saat sebelum akhirnya ia tertawa sangat keras.

"Haha..Hahahaha!! Dasar.. Haha..!! Ah~ kau benar benar jujur ya aku sangat menyukainya" Ucap arion menyelimuti tubuh Harris dan mengecup singkat bibir milik Harris.

. . . . . . . . . .

Secara mengejutkan, tiga hari telah berlalu sejak hari itu. Harris berfikir ini akan segera berakhir.. Tapi Arion saat ini seperti binatang buas yang sedang masa kawin.

Harris terbangun dan melihat Arion yang sudah rapi dengan pakaian casual nya.

"Hari ini, kau bangun lebih awal ya?" Ucap Arion tersenyum melihat Harris yang sudah bangun dari tidurnya.

"Kau mau pergi kemana?" Tanya Harris pada Arion.

"Aku ada rencana dengan ayahku. Jadi aku akan pergi sebentar" Jawab Arion.

"Lalu.. Bisakah aku pergi sekarang? Kita sudah melakukan ini selama beberapa hari, jadi.." Ucap Harris terpotong oleh perkataan Arion.

"Oh.. Itu.. Tidak bisakah kita tinggal disini saja?" Ucap Arion enteng melihat jam tangannya tanpa menatap Harris sedikitpun, Harris yang mendengarnya tentu saja menjadi sangat marah.

"Kamu bilang akan membiarkanku pergi setelah ini semua selesai bangsat!!" Ucap Harris penuh emosi.

"Iya benar~ apa yang harus aku lakukan? Sepertinya aku berubah pikiran" Ucap Arion tersenyum.

"Argh!! Bangsat!! Dasar bajingan!!" Ucap Harris yang menahan tangisnya, matanya sekarang sudah berlinang air mata. Arion menatap wajah Harris dan mencengkram rahangnya.

"Aku sangat menyukai kakakku ini. Jadi.. Tinggal di sini bersamaku dan berhubungan seks selama sisa hidupmu, ya?" Ucap Arion dengan senyuman tanpa dosanya itu, mendengar perkataan yang Arion lontarkan membuat Harris seperti tersambar petir disiang bolong.

"Kakak harus mengatakan hati hati dijalan, begitu. Maaf aku tidak bisa melihat wajahmu. Aku akan segera kembali, jadi tenang lah. Umm, saat aku pulang nanti.. Kakak harus mencium adik tersayangmu ini, lalu menanyakan apa perjalananmu menyenangkan?" Ucap Arion lalu beranjak pergi meninggalkan Harris didalam kamar, Harris hanya bisa terdiam tak mampu berkata apa apa.

rioncaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang