Godaan Tetangga #3 end

1K 51 0
                                    

"hm suara apa itu..." ucap Arion yang terbangun dari tidurnya karena teriakan dari Harris.

*apa yang baru saja aku lakukan?! gila, gila! Harris Caine.. apa kau tidak waras?!!!!* gerutu Harris dalam hati.

"ah, selamat pagi" ucap Arion sambil mengecup bibir milik Harris.

"tu..tunggu!!! Arion? bisakah kau pakai baju dulu?!!" ucap Harris sambil mendorong Arion menjauh darinya.

"ah ayolah, kau sangat imut" goda Arion sambil mengecup pipi Harris, Harris yang terkejut langsung mendorong Arion hingga terjatuh dari kasur.

"huh? aku minta maaf! apa kau baik-baik saja? dan tolong pakai bajumu!!" ucap Harris saat melihat Arion yang kesakitan, Arion lalu bangun dan memakai pakaiannya seperti yang dipinta oleh Harris.

"nah, aku sudah selesai berpakaian. aku minta maaf karena melakukan skinship apapun yang aku inginkan, tidak akan ada lagi situasi gila seperti itu. kalau begitu sekarang... bolehkah aku mencium-" Ucap Arion terpotong.

"tolong pergi!" ucap Harris.

"eh? ah-tidak tunggu! apa kau benar-benar akan mengusirku seperti ini? kita sudah bersenang-senang kemarin!" ucap Arion berusaha menahan tubuh Harris yang terus mendorongnya.

"itu adalah kesalahan mabuk!!" ucap Harris sambil berusaha mendorong tubuh Arion untuk keluar dari apartemennya.

"aku tidak menganggap hal itu seperti membuat kesalahan!!" ucap Arion.

"bukan kau tapi aku!!" ucap Harris.

"tunggu, tunggu.. Harris, tunggu! Harris! ayo kita bicara sebentar. jika aku mendekatimu terlalu tiba-tiba kemarin, aku minta maaf. tapi akhirnya aku sedekat ini denganmu.. aku tidak ingin kita menjadi jauh lagi- bagaimana jika... kita mencoba bertemu lagi secara perlahan...?" ucap Arion yang berusaha membujuk Harris.

"uh.. tapi bukankah kita... hanya teman seks?" ucap Harris yang membuat Arion terkejut mendengarnya.

"bye~" ucap Harris setelah berhasil mendorong Arion keluar dari apartemennya, meninggalkan Arion yang masih terdiam akibat terkejut mendengar jawaban dari Harris, seharian Arion hanya merenungi maksud dari ucapan Harris hingga tak fokus melakukan hal lainnya, akhirnya Arion memutuskan untuk menceritakan kepada temannya berharap mendapatkan solusi, namun bukannya solusi yang di dapat, justru malah tertawaan dari temannya.

"itu lucu?" ucap Arion yang kesal karena dari tadi temannya menertawakannya.

"wow kurasa aku akan mati karena tertawa, aku tahu sejak melihat pintu itu, pria di sebelah adalah sesuatu yang lain~ ini sangat lucu. tetap teruskan." ucap teman Arion sambil terus tertawa.

"itu tidak masuk akal... kita bersama dengan baik kemarin, bagaimana dia bisa menarik batasan dalam hubungan secepat itu?" ucap Arion dengan frustasi.

"bukankah kita hanya teman seks juga?" ucap teman Arion tersebut.

"aku bahkan mengaku padanya..." ucap Arion dengan raut wajah sedih.

"hey, kau kecewa?" tanya teman Arion.

"aku merindukannya" ucap Arion dengan nada lesunya.

. . . . . . . . . .

"haah... haa... Harris, serius kenapa kau melakukan itu haruskah aku benar-benar pindah? kapan saja aku melihat Arion akhir-akhir ini, aku hanya punya pikiran seksual... dan ingin menyentuhnya... aku juga ingin melihatnya...?" ucap Harris pada diri sendiri sambil memikirkanmu Arion.

"tunggu ! apa mungkin dia... menjadi inspirasiku?!! itu masuk akal! aku sudah menulis dengan lebih baik! tapi fwb dengan inspirasiku? argh! terserah, aku tidak tahu!" ucap Harris yang mulai frustasi.

"tapi kenapa... Arion bilang... apakah orang-orang bahkan berkata seperti itu... di antara teman seks? atau mungkin... haha tidak mungkin! ada suara pria berbeda yang datang dari tempatnya setiap hari! dan aku juga! aku- hanya salah satu teman seksnya.. kenapa aku merasa seperti ini..." ucap Harris dengan lesu dan menidurkan kepalanya di meja.

"tidak! solusi terbaik untuk saat ini adalah makanan manis, ayo kita beli kue! kue yang dihadiahkan Arion kepadaku terakhir kali itu enak, jadi...! tapi bagaimana jika aku bertemu dengannya disana.. hm... tidak mungkin" ucap Harris dan langsung bangun untuk bersiap pergi. sesampai ia di toko, ia melihat Arion sedang bersama seorang pria disana.

"apa-apaan situasi ini... seperti di novel?!! dan siapa orang yang ada disebelahnya..." ucap Harris saat melihat pria di samping Arion.

"apa yang sedang kau lakukan?!!" ucap Harris saat melihat pria tersebut mencium pipi Arion, Arion yang terkejut menoleh dan melihat Harris disana, Harris langsung pergi meninggalkan Arion dan pria tersebut, entah mengapa hatinya merasa dongkol.

"Harris? ayo kita bicara sebentar!!!" ucap Arion sambil mengejar Harris.

"pasangan yang lucu~" ucap pria tersebut melihat Arion yang berlari mengejar Harris.

"tunggu... Harris? apa kau baik-baik saja? hah?" ucap Arion meraih tangan Harris dan membalikkan badan Harris agar menghadapnya, ia terkejut melihat Harris dengan wajah yang memerah menahan tangisnya.

"aku tidak inginkan berteman denganmu!!! kau mungkin hanya menganggapku sebagai teman seks, tapi!!! aku tidak...!" ucap Harris dengan mata berkaca kaca.

"siapa yang hanya menganggap teman seks? aku tidak bertemu denganmu untuk sekedar tidur denganmu sekali saja. selama ini, apa menurutmu aku hanya mendekatimu untuk menjalin hubungan teman seks? itu sebabnya kau seperti itu pagi ini?" ucap Arion sambil menatap wajah Harris dengan lekat.

"kau tidak? aku mendengar erangan pria yang berbeda setiap malam...?" ucap Harris.

"yah... itu saat aku tidak berkencan dengan siapa pun.. aku tidak menjalin hubungan dengan siapa pun saat ini. temanku tadi bukan asli sini, dia sangat menyukai skinship dan yang paling penting... aku bukan orang bodoh yang meninggalkan kekasihku demi mengejar orang lain" ucap Arion menjelaskan.

"huh...?" tanya Harris dengan ekspresi bingung.

"apa kau tidak ingat? kau mengaku padaku?" ucap Arion tersenyum sambil mendekatkan wajahnya pada Harris.

*apa...! apa yang sudah aku lakukan...!! kalau begitu apa hubungan kita?! tunggu, aku... apakah aku... menyukai Arion? sejak kapan?* racau Harris dalam hati.

"apa aku boleh memegang tanganmu?" tanya Arion.

"eh? ya.." jawab Harris dengan ragu.

"jangan mendorongku lagi" ledek Arion.

"argh! aku tidak akan melakukannya!" ucap Harris kesal.

"sungguh? senangnya, aku menyukaimu, Harris. sangat menyukaimu" ucap Arion sambil menatap lekat wajah Harris, namun Harris hanya menatapnya tanpa menjawabnya.

"tolong jawab aku, Harris" pinta Arion saat tak mendapat jawaban dari Harris.

"tapi... serius? bahkan belum terlalu lama sejak kita saling mengenal...! dan kau punya banyak orang yang sudah kau temui! bahkan tadi, kau... kau...!!" jawab Harris dengan sedikit ragu untuk melanjutkannya ucapannya.

"aku menyukaimu..." ucap Arion dengan nada lembut, lalu mendekatkan wajahnya pada Harris dan mengecup bibir Harris singkat.

"kau tidak takut lagi?" tanya Arion saat Harris tak mendorongnya menjauh, karena biasanya Harris akan takut jika Arion mendekat dengan tiba tiba.

"aku tidak tahu" jawab Harris sambil memalingkan wajahnya.

"serius... aku tidak yakin sejak kapan... tapi aku menyukainya..." Arion mengambil dagu Harris menatap wajahnya dan mencium bibirnya dengan lembut, beberapa menit kemudian Harris memukul dadanya menandakan ia kehabisan nafas, Harris mengatur nafasnya lalu menatap Arion mencari kebohongan yang dia ucap di matanya.

"aku.. juga menyukaimu" jawab Harris saat tak melihat adanya kebohongan di mata Arion.

rioncaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang