Kelemahan 2 ⚠️🔞

5K 167 1
                                    

*wah! Waktu yang pas! Ini adalah kesempatan besar. Walaupun harus memotret orang bodoh ini, tapi ini kesempatan yang besar* Harris mengambil ponselnya dari dalam saku, dan membuka aplikasi kamera dan mulai merekamnya.

*berpura pura polos di depan tapi kotor di belakang.. Menjijikan melakukan hal seperti ini.. Eww* ucap Harris dalam hati.

*tapi bagaimana rasanya, ya?* Harris terus merekam kegiatan yang mereka lakukan, kalau boleh jujur sepertinya Harris sudah mulai terbawa suasana.

*ya tuhan..! Hp ku..* ucap Harris yang berusaha menangkap ponselnya miliknya yang terjatuh. Tapi saat berusaha untuk meraih hpnya, justru Harris malah tersandung, suara Harris yang jatuh itu menghentikan kegiatan yang Arion lakukan. Arion menatap wajah Harris dengan tatapan tajamnya yang sulit diartikan.

*aku.. Ketahuan. Aku harus bagaimana?!* gerutu Harris dalam hati, saat ini ia benar benar tidak tau harus bagaimana.

"Waaah!! Rion!! Siapa dia?!!" Ucap seorang laki laki yang tadi bersama Arion. Arion turun dari ranjang dan berjalan mendekati Harris yang duduk bersimpuh.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Arion datar dan tanpa ekspresi membuat Harris benar benar gugup.

"Ya.. Aku.. Ibu menyuruhku memberikanmu makanan.. Itu.. Kamu tau..!! Masakan ibu kita!" Ucap Harris berusaha menutupi rasa gugupnya. Alasannya itu benar benar bodoh, ibu kita? Padahal ia sendiri tak terima jika Arion memanggil ibunya dengan sebutan ibu.

"Kamu.. Kenapa.. Ada disini?" Ucap Arion dengan nada rendah, Arion berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Harris dan mendekeatkan wajahnya. Shit, Harris benar benar merasa takut sekarang.

*jangan takut. Itu hanya Arion* ucap Harris dalam hati berusaha meyakinkan dirinya.

"Karena.. Aku sedang ingin mengantarkannya. Hahaha kamu ketahuan!!! Si gay yang menggigit dan mengewe dengan laki laki...!" Sudah tak ada lagi alasan yang tepat, Harris hanya bisa berserah diri saja dan melontarkan apa saja yang ada dipikirannya.

"Oh. Oke, seperti ini, itu benar benar konsisten.." Ucap Arion datar, dan menyeringai melihat ekspresi Harris yang penuh emosi. Arion melirik kearah laki laki yang tadi bersamanya.

"Maaf ya, dany. Kita sudahi saja hari ini" Ucap Arion.

"Hah?! Kenapa aku?!! Apa karena laki laki itu..?!" Ucap dany tak terima pada Arion.

"Dany, pergilah selagi aku masih berbaik hati padamu" Ucap Arion tersenyum, namun senyuman itu terasa mengerikan sekarang.

"Ah.. Baiklah" Dany memakai pakaiannya kembali dan berlari meninggalkan Harris dan Arion.

"Sebenarnya kamu bukan satu satunya yang menyelinap disini" Ucap Arion sambil mengambil hp milik Harris yang terjatuh.

"Tidak sulit untuk memberikan alasan hilangnya seseorang. Sudahkah aku memperlakukan mereka sebagai orang yang kumiliki ditanganku? Itu akan berakhir hampir tanpa diketahui ayahku" Ucap Arion tersenyum melihat rekamannya didalam hp milik Harris.

"Baik.. Tidak sekali atau dua kali. Hm? Kenapa tiba tiba ekspresi wajahmu begitu?" Ucap Arion tetap tersenyum sambil menatap wajah Harris.

*di belakang kepalaku, ada alarm yang berdering dikepalaku* Harris hanya diam menunduk tak menjawab pertanyaan dari Arion.

"Kamu tidak bisa menahan ekspresimu. Apakah itu lucu karena itu sama? Betapa lucunya cemburu padaku secara tidak pantas bahkan ketika aku pertama kali melihatmu.. Hahaha oke.. Kakak ku ini selalu membuatku bahagia. Karena aku berapa di posisi dimana aku tak bisa melepaskan hal hal yang aku lihat begitu saja" Ucap Arion tertawa dengan ekspresi seolah mengejeknya dan beranjak untuk berdiri.

"Bagaimana dengan melakukan ini" Arion menatap kearah tangan milik Harris yang mengepal menahan tinjunya.

"Ngeseks denganku?" Arion mencengkram kuat rahang milik Harris.

"Apa yang kau katakan?! Bajingan gila!" Teriak Harris dengan penuh amarah.

Harris menarik kerah baju milik Arion, ia mencium Arion dan menatapnya dengan penuh amarah. Arion menyeringai dan menarik tengkuk leher Harris dan memperdalam ciuman yang mereka lakukan.

*kamu sangat lihai dalam berciuman bangsat!* gerutu Harris yang tak mampu mengimbangi ciuman dari Arion. Arion menggendong Harris ala karung beras dan melemparnya di atas ranjang, melepaskan pakaian yang dikenakan oleh Harris dan mengukung tubuh Harris yang lebih kecil darinya.

"Ah! Rion! Lepaskan!" Teriak Harris yang berusaha memberontak walaupun hasilnya tetap nihil. Arion hanya diam dan tersenyum menulikan pendengarannya.

Kini pakaian dan celana Harris sudah terlepas, dan hanya menyisakan celana dalam saja. Arion mulai menciumi dan menjilati paha putih dan mulus milik Harris.

"Ah.. Ah.." Harris berusaha menahan desahan yang keluar dari mulutnya dengan membungkamnya menggunakan punggung tangannya.

"Aku masih belum melakukan apa apa" Ucap Arion menahan gemas dengan ekspresi yang di tunjukkan oleh Harris.

"Pergi, itu karena geli!" Ucap Harris tak terima.

"Ah, iya.. Apakah disini juga menggelitik? Sayang sekali aku sudah sange sedari awal." Arion tersenyum dan memainkan puting milik Harris.

"Hmm, lalu..Yang disini juga.. Bukankah geli?" Arion tersenyum, tangannya bergerak meraba perut datar milik Harris tangannya turun ke arah penis milih Harris, menciumi pahanya dan menusuk lubang Harris dari luar celana dalam.

"Nghh.. Ugh.. Yah.. Ah.. Ahh" Harris meremas seprai dengan kuat berusaha menahan desahan yang keluar dengan menenggelamkan wajahnya pada bantal.

"Terlihat sangat gatal. kamu menahannya, huh?" Ucap Arion yang terus memainkan lubang milik Harris dari luar celana dalamnya.

*tubuhku sangat sensitif.. Rasanya sangat nikmat.. Ahh, yang ini juga..* gerutu Harris dalam hati.

"ah.. Ahh.. nghh ah ah.. Ahh.." Harris hanya bisa mendesah karena apa yang Arion lakukan. Arion hanya diam tersenyum ia benar benar menikmati ekspresi yang ditunjukkan oleh Harris.

"Aahhh nikmathh sekalihhh uhh.."  Desah Harris saat dia mencapai puncaknya.

*ehh apa yang baru saja kukatakan?* Harris terkejut menyadari kata yang ia keluarkan.

"Nikmat sekali~~" Bisik Arion di telinga Harris. Harris marah sekaligus malu dengan ejekan yang di lontarkan Arion padanya.

"Kamu sangat menyukainya kan? Akan jauh lebih baik jika aku menambahkan sedikit lebih banyak sentuhan.. Karena kau sangat menikmati dirimu, siapapun yang melihatnya akan tau bahwa akulah yang diancam olehmu" Ucap Arion menatap Harris dengan raut wajah datarnya tapi terkesan mengejeknya.

rioncaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang