Area Of x

1.2K 75 0
                                    

*jarinya yang bergerak perlahan seperti sedang menggoda.. tatapan mata yang dingin seolah tak peduli dengan orang lain.. bibir kecilnya yang mengeluarkan suara yang aneh.. itu semua menggangguku* batin Arion sambil menatap ke arah orang tersebut, orang tersebut adalah Harris. setiap gerakan tangan, tubuh, dan ekspresinya selalu menarik perhatian wanita.

"Harris, segelas lagi?" tanya seorang gadis sambil menyodorkan segelas bir kepada Harris.

"kedengarannya bagus~" ucap Harris sambil menerima gelas bir dari tangan gadis itu dan meminumnya. Harris adalah pria paling populer di jurusannya.

. . . . . . . . . .

"wow, ada apa dengan suasana di meja itu? luar biasa" ucap Riji karena melihat keramaian di meja Harris.

"apa maksudmu? memang selalu seperti itu saat ada senior Harris" ucap Krow membalas perkataan Riji.

"ya. tapi aku belum pernah melihatnya melewatkan pesta minum satu kali pun" ucap Riji.

"dia benar benar gila" ucap Krow lalu tertawa.

"hey, Arion. aku punya pertanyaan. kau cukup dekat dengannya saat belajar seni. kenapa kalian tidak pergi bersama hari ini?" tanya Riji pada Arion.

"aku hanya kebetulan satu kelas dengannya" ucap Arion singkat.

"ada apa dengan ekspresi itu? aku yakin itu bukan sekedar rumor" ucap Krow saat melihat ekspresi ketus yang keluar dari wajah Arion.

"hah? rumor apa?" tanya Arion pada Riji dan Krow.

"kau tau, wanita di depan kakak itu, bukankah dia pernah berpacaran denganmu?" ucap Riji sambil menunjuk kearah wanita di depan Harris.

*pacar apanya? kau pasti bercanda* batin Arion kesal.

"aku dengar kak Harris menjadi penyebab putusnya hubungan kalian" ucap Riji melanjutkan perkataannya.

"ya aku juga mendengarnya" timpal Krow.

"jujur saja pada kami" ucap Riji dengan wajah penasaran.

"aku tidak ingin menjadi bahan gosip kalian" ucap Arion singkat.

"Arion kau benar benar tidak menyenangkan. apa salahnya memberitahu sedikir" ucap Riji sambil mengacungkan ibu jari ke bawah. Arion hanya diam dan melirik ke arah Harris.

"apa ini~ kau tidak tau cara membaca telapak tangan, kan?" ucap Harris kepada gadis di depannya yang tengah memegang tangannya.

"ah, Harris. beri aku waktu sebentar" ucap gadis itu sambil tertawa kecil.

Harris yang menyadari ada seseorang yang menatapnya pun berbalik menatap Arion, Arion yang merasa di tatap balik oleh Harris hanya bisa gugup dan meneguk ludahnya kasar.

"apa yang kau lihat?" ucap Harris yang hanya menunjukkan gerakan bibir dan tersenyum kepada Arion seperti menggoda.

*hah? apa apaan itu? ada apa dengannya. ini bukan pertama kalinya dia seperti itu. dia selalu menggangguku akhir akhir ini* batin Arion kesal, ia lalu meminum segelas bir dengan sekali teguk.

"hey, apa aku boleh duduk disini?" tanya seorang gadis yang menghampiri Arion.

*siapa bilang aku tidak tau caranya bermain? aku juga tau caranya bersenang senang. aku akan menunjukannya padamu!* batin Arion menatap gadis yang ada di depannya dan mempersilahkan untuk duduk di sampingnya.

. . . . . . . . . .

"satu gelas lagi~" ucap seorang gadis yang mengajak Arion.

*aku sama sekali tidak menikmatinya* batin Arion.

rioncaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang