CHAPTER 11

4.4K 282 17
                                    

"Siapa dia kenapa dia bisa melawan ku hmm... Cukup menarik " ucap ketua geng shadow dragon dalam hati sambil ber smirk.

___________________________________
              --------------------------------------
"Pemenang dari balapan hari ini adalah.... Rayyan dari geng bloody rose selamat atas kemenangannya"

"A-apa bukan kah geng itu sudah lama tidak terdengar"

"Iya ya bahkan ketuanya tidak ada kabar"

"Tumben dia tidak bersama anggota geng nya biasanya dia kalau balapan pasti bersama dengan gengnya lah ini dia sendirian"

Dan masih banyak lagi bisik-bisik tentang anggota geng bloody rose.

"Selamat untukmu" ucapan selamat dari ketua geng shadow dragon untuk Rayyan.

"Hmm thanks" jawab Rayyan dengan acuh.

"Oh ya kenalin gue Erland" ucap Erland memperkenalkan diri.

"Dan siapa nama lo" sambung Erland.

"Rayyan" jawab Rayyan malas.

"Apakah dia tidak mendengarkan pengumuman tadi kenapa dia masih nanya nama gue apakah dia bodoh" ucap Rayyan dalam hati.

"Bolehkah gue melihat wajah lo" tanya Erland.

"Tenang saja hanya ingin mengenal lebih dekat siapa tahu nanti kita bisa menjadi teman" sambung Erland saat melihat wajah bingung Rayyan.

Rey yang mendengar itupun segera melepaskan helm nya dengan gerakan slowmo saat helm nya sudah terlepas dia melihat bahwa Erland begitu terkejut dengan wajahnya.

"B-bukankah lo yang pernah menolong gue dan teman-teman gue dari orang suruhan" tanya Erland memastikan jika dia tidak salah ingat.

"Hmm" Jawab singkat Rayyan.

"Tapi saat lo memperkenalkan diri,lo sendiri yang bilang kalau nama lo itu Rey kanapa sekarang jadi Rayyan" tanya Erland yang merasa penasaran.

"Rayyan hanya nama samaran, apakah tidak boleh memakai nama samaran" Jawab Rey dengan nada sinis.

"O-oh ya boleh lah " ucap Erland dengan kikuk.

"Sudahkan,kalau sudah gue mau pulang" ucap Rey.

"Ya silahkan" Jawab Erland.

Setelah mendengar jawaban Erland Rey langsung memakai helm dan memacu motornya untuk pulang ke mansion.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesampainya di depan gerbang mansion Rey segera masuk dan mendorong motornya menuju garasi.

Setelah itu Rey keluar dari garasi dan mengarahkan pandangannya ke atas dimana kamarnya berada setelah merasa aman Rey segera memanjat dinding untuk menuju kamar.

Setelah sampai di balkon kamarnya Rey langsung menghela nafas lelah.
Setelah itu Rey ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan memakai piyama.

Saat melihat jam ternyata sudah menunjukkan pukul dua pagi.setelah itu Rey membaringkan tubuhnya dan tertidur dengan lelap.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi harinya Rey sudah berada di kelas dengan Arsen, canggung rasanya karena Rey sejak tadi diam dan aura yang dikeluarkan sangat suram.

Arsen yang tidak tahan dengan keheningan ini pun bertanya kepada Rey.

"Lo kenapa" tanya Arsen.

"Nggak" Jawab Rey dengan singkat.

Setelah mendengar jawaban Rey suasana pun menjadi hening kembali sampai seorang guru datang.

Transmigrasi MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang