"Oh yang itu tanya aja sama tuh orang" Jawab Erland sambil menunjuk Vincent yang berdiri dari tadi.
"Woy Vincent ngapain lo lihatin tubuh nya ketua lo gay ya" tanya Sean.
____________________________________
-------------------------------------"Jangan ngaco deh gue lihatin tubuhnya itu karena gue heran" ucap Vincent.
"Heran kenapa" tanya Sean yang merasa penasaran begitupun mereka semua.
"Ya karena, kenapa punya dia kecil sedangkan punya gue besar usia kita kan sama" jawab Vincent tanpa malu.
"Anjing lo kenapa lo bilang punya gue kecil hah" marah Erland.
"Kan itu kenyataan nya" ucap Vincent tanpa beban.
"Hei bangsat ini tuh ukuran wajar ya, punya lo aja yang kebesaran kayak titan" bantah Erland yang merasa tidak terima.
"Iya kah tapi kenapa kecil banget" tanya Vincent sekali lagi.
"Anjing lo ya berhenti bilang punya gue kecil" marah Erland.
"Iya iya gue minta maaf" sesal Vincent.
"Hmm"
"Ngapain kalian ribut" tanya Rey yang sudah selesai mandi.
"Ah nggak ada" jawab mereka semua cepat.
"Kenapa kalian menjawab nya secara bersamaan" tanya Rey dengan curiga.
"Sudahlah ayo kita kembali setelah itu kita makan" ucap Shaka menengahi.
"A-ah iya bener " ucap Sean gugup.
Akhirnya mereka pun berjalan untuk kembali ke tenda.
.
.
.
.
.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka telah sampai ke tenda."Gue ambil makanan nya dulu" ucap Shaka.
"Iya" jawab mereka.
Saat Shaka pergi untuk mengambil makanan, sambil menunggu, mereka akhirnya membuat api.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya shaka pun kembali dengan membawa makanan.
"Nih" ucap Shaka sampul menyerahkan makanannya.
"Owhya Rew kwamu dapat dwaging dwimana"tanya Sean tidak jelas.
"Habiskan dulu tuh makanan baru bicara" peringatan Erland.
"Daging apa" jawab Rey yang nggak paham.
"Yang buat makan leo dan lio" terang Sean.
"Apakah itu daging manusia" ucap Damian pelan sambil melirik kesana kemari.
"Emang kenapa lo mau,kalau mau gue ambilin" ucap Rey.
"Anjing lo Rey, yang benar saja" Ucap Erland tak habis pikir.
Rey hanya menjawab dengan mengangkat bahunya saja.
Tanpa memperdulikan ucapan mereka Rey segera mengambil bola mata di sakunya dan menusuknya dengan kayu yang berada di sampingnya dan langsung membakarnya di api.
"R-rey i-itu" tanya Sean ketakutan.
"Ngapain pada takut" Jawab Rey dengan heran karena melihat mereka ketakutan.
"Kamu mau" tawar Rey yang melihat Damian menatap bola mata itu.
"Benarkah" ucap Damian dengan mata berbinar.
Rey yang melihat reaksi Damian pun ber smirk.
"Ya kamu mau, kalau mau saya bagi" ucap Rey.
"Iya" Jawab Damian dengan senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Mafia
Teen FictionRayyan Gavin Alvarendra pria tampan berusia 25 tahun.anak ke-2 Alvarendra. Seorang ceo yang dingin dan kejam. jangan lupakan dia adalah seorang ketua mafia yang paling ditakuti. Dia bertransmigrasi ke tubuh pemuda yang tidak diinginkan keluarganya s...