CHAPTER 8

5.8K 408 23
                                    

Setelah selesai menaruh itu semua Rey langsung berjalan ke arah tangga. Saat melewati ruang keluarga tiba-tiba lampu menyala dan diikuti suara seseorang.

    
       ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa yang kau lakukan malam malam Rey. "Tanya Nathan abang pertama Rey.

" Dan kenapa perutmu berdarah apakah perutmu terluka"

"Bukan urusan lo" Jawab Rey.

Tanpa memperdulikan ucapan Rey Nathan langsung menarik tangan Rey dan membawanya ke kamar Rey untuk diobati.

.
.
.
.
.
.
.
.

Di kamar Rey

Sesampainya di kamar, Nathan segera mendudukkan Rey ke kasurnya. Setelah itu Nathan mengambil kotak P3k di bawah.

"Kamu tunggu disini abang mau mengambil kotak P3k di bawah "

Tanpa menunggu jawaban Rey Nathan langsung turun kebawah untuk mengambil kotak P3k. Setelah itu Nathan segera naik ke kamar Rey untuk mengobati luka Rey.

"Buka bajumu agar abang mudah mengobati mu" Ucap Nathan.

Tanpa menjawab ucapan Nathan Rey langsung melepaskan bajunya dan mempersilahkan Nathan untuk mengobatinya.
Nathan yang melihat luka Rey langsung terkejut, bagaimana tidak terkejut Rey mendapatkan luka tusukan di bagian perutnya dan dan punggung nya mendapatkan beberapa sayatan yang panjang.

"Rey bagaimana kamu bisa memiliki luka tusukan di perutmu dan siapa yang menusuk mu" Tanya Nathan dengan khawatir.

"Bukan urusan lo " Jawab Rey dengan nada ketus.

"Rey abang bertanya itu karena abang peduli padamu" Ucap Nathan.

"Peduli.... Kau bilang kau peduli padaku, jika kau peduli padaku dimana kau saat gue di siksa sama daddy lo, apakah lo menolong gue nggak kan bahkan lo juga ikut-ikutan menyiksa gue, apakah itu yang sebut peduli hah, jawab " marah Rey.

"Rey maafin abang abang khilaf" ucap Nathan dengan nada menyesal.

"Cih.... Khilaf kata mu apakah jika kau membunuhku kau akan bilang kalau kau khilaf.... Hahahaha lihatlah seberapa naif nya kamu Nathan" Hina Rey sambil tertawa dengan lirih.

"Rey maafin abang, abang bukan bermaksud begitu maafin abang ya Rey dan beri abang satu kesempatan lagi" ucap Nathan dengan nada yang bergetar.

"Sudahlah lupakan saja , cepat jika kau mau mengobati ku " ucap Rey.

"Oke oke sini " Ucap Nathan sambil mengobati perut Rey.

"Oh ya Rey, kata Samudra kamu mematahkan tangan daddy bagaimana bisa" Tanya Nathan.

"Ya gue yang mematahkan tangan daddy lo kenapa benci lo sama gue" Jawab Rey dengan nada sinis.

"T-tapi Rey dia itu daddy lo juga" Ucap Nathan.

"Cih.... Nggak sudi gue punya daddy modelan kayak dia, dan gue kasih tau ya dia itu daddy lo bukan daddy gue. Gue nggak punya daddy" Ucap Rey dengan dingin.

Orang yang mendengar ucapan Rey dari balik pintu pun merasa sedih, kesal dan kecewa.

"Segitunya kamu membenci daddy Rey, maafkan daddy apakah tidak ada kesempatan lagi untuk daddy memperbaiki semuanya Rey" gumam daddy Rey di balik pintu.

Transmigrasi MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang