Boboiboy Fanfiction
© Boboiboy | Animosta Studio
Note : perlu diingat jika ini hanya karangan semata dan penulis tidak mengambil keuntungan apapun dari cerita ini
.
.
"⁴Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! ⁵Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. ⁶Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui Akulah TUHAN."
⁷Lalu aku bernubuat seperti yang diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. ⁸Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. ⁹Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berhembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali." ¹⁰Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk ke dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar."
Yehezkiel 37: 4-10
Tak dapat kupercaya apa yang baru saja kubaca. Bagaimana bisa hanya dengan sebuah perkataan, seluruh tulang-belulang kering itu dapat kembali memiliki daging dan darah? Bagaimana mereka mendapatkan nafas kehidupan mereka kembali hanya karena Dia memerintahkannya? Oh, memikirkan betapa dashyat kuasa-Nya telah membuatku merinding.
Senyumku berkembang dan aku menutup Alkitab di pangkuanku.
"Wow.. aku tidak mengharapkan pemeran utamanya segila ini." Gempa berkata ketika dia membaca bagian pertama dari novel yang telah selesai Taufan tulis. Di dekatnya, Taufan tengah berbaring di lantai sambil memainkan pesawat kertas yang Gempa buat untuknya.
"Apa yang bisa aku katakan? Sejak awal cinta yang dia rasakan pada wanita itu tak murni. Dia terobsesi pada wanita tersebut bahkan hingga ke kematiannya." Kata Taufan dengan santai. Gempa melirik pada sang kakak lalu kembali pada lembaran kertas di tangannya.
"Benarkah? Kupikir dia mencintai wanita ini dengan tulus dan murni. Lalu perlahan karakternya menyimpang sejauh ini setelah kepahitan dan keputusasaan karena kehilangan wanita yang dia cintai."
Taufan melempar pesawat kertasnya, berniat menerbangkan benda itu tetapi malah berakhir di tempat lain. Cemberut muncul pada wajahnya. Gempa tertawa kecil akan tingkah saudaranya. Dia merentangkan tangannya untuk mengambil pesawat kertas Taufan lalu mengembalikannya pada sang kakak, Saat ini, Taufan sudah berguling meraih boneka beruang besar yang Gempa sediakan untuknya. Dia mengambil kembali pesawat kertasnya dari tangan Gempa dan mulai memutarnya.
"Entahlah jika ada pendapat lain, tetapi menurutku mencintai seseorang berarti kau siap untuk melepaskan mereka juga tak peduli sesakit apapun itu. Lain halnya dengan obsesi."
"Hm, aku memang pernah mendengar kasus seseorang yang begitu terobsesi pada orang lain sampai mencuri mayat orang itu agar mereka tetap bersama."
"Karena memang begitulah. Jika dia memang mencintai wanita itu dengan tulus, yang akan dia lakukan adalah berusaha menyusul wanita tersebut. Bukan mencoba menghidupkannya kembali." Taufan berkata sembari merenggangkan tubuhnya seperti kucing yang tengah bermalasan.

YOU ARE READING
Menari dengan Kata
FanfictionTaufan selalu berkata jika seorang penulis diakui sebagai penulis jika dia hidup untuk tulisannya dan bagaimana dia berhasil membawa pembaca ke dalam dunia yang dia ciptakan. Menurut Gempa, Taufan adalah penulis yang seperti itu.