Boboiboy Fanfiction
© Boboiboy | Animosta Studio
Note : perlu diingat jika ini hanya karangan semata dan penulis tidak mengambil keuntungan apapun dari cerita ini
..
..
Novel Taufan kali ini bercerita tentang seorang pemuda yang menjadi Pastor setelah ditinggal mati oleh kekasihnya. Pada awalnya akan terdengar seperti sebuah cerita untuk yang menceritakan tentang perjalanan iman seseorang setelah mengalami kemalangan. Gempa juga berpikir demikian ketika pertama kali diberitahu oleh Taufan. Dia berpikir pemuda ini menjadi Pastor untuk menyembuhkan lukanya dengan semakin mendekatkan diri pada Tuhan, nyatanya ini adalah novel misteri spiritualitas yang kata Taufan sudah lama direncanakannya. Tokoh utama dalam novel ini, meski menjadi seorang Pastor, dia tidak melakukan tugasnya sebagai seorang Pastor karena imannya. Dia tidak menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan melainkan menjadikan hal ini sebagai pelarian dari rasa kehilangannya. Bahkan nyatanya, dia seolah tak percaya pada keberadaan Tuhan. Alasan sang tokoh utama menjadi Pastor dikarenakan dia ingin membangkitkan kekasihnya lagi dan percaya jika Gereja memiliki cara untuk melakukannya.
Gempa telah membaca kerangka cerita yang sudah Taufan siapkan, dan menurutnya novel Taufan kali ini benar-benar berbeda dari karya-karya sebelumnya. Gempa sudah membaca semua karya Taufan yang diterbitkan, dan kebanyakan karya Taufan memiliki tema keluarga atau pertemanan. Mungkin kadang kala akan bertemakan kisah percintaan remaja yang terkesan hangat, tetapi baru kali ini dia tau jika Taufan suka menulis misteri. Dapat dikatakan jika ini adalah novel misteri pertama yang ditulis Taufan. Gempa sedikit khawatir karena ini kali pertama Taufan melakukannya, terlebih dia langsung memadukannya dengan unsur keagamaan yang pastinya membutuhkan begitu banyak penelitian dan pemahaman yang mendalam. Tentu Gempa bukan khawatir Taufan tak dapat melakukannya, dia percaya pada kemampuan Taufan dan yakin sepenuhnya Taufan akan membuat novel ini menjadi mahakarya yang lain. Yang dikhawatirkan Gempa adalah kesehatan Taufan. Dia khawatir Taufan akan memaksakan dirinya hingga batasnya. Dan hal terakhir yang Gempa inginkan adalah hal tersebut.
Ya, apapun yang terjadi, Gempa akan memastikan kesehatan Taufan akan selalu menjadi tujuan utamanya.
"Kau masak terlalu banyak untuk sarapan." Taufan mengeluh untuk kesekian kalinya.
"Tidak. Ini adalah porsi yang cukup untuk kita berdua dengan kebutuhan nutrisi yang kita perlukan untuk aktifitas kita hari ini." Gempa tersenyum dikala Taufan nampak akan memuntahkan sarapannya.
"Kakak, berapa kali kau makan dalam sehari selama ini?"
"Eh?" Taufan terlihat bingung. Dia menimbang-nimbang sejenak sambil menusuk-nusuk telur di hadapannya, "Satu kali?"
Sungguh, Gempa tak terkejut akan jawaban Taufan. Bahkan dia tak akan terkejut jika Taufan mengatakan ada saat dia tak makan selama berhari-hari. Dia hanya mengusap dahinya karena tiba-tiba merasa sakit kepala. Dan dia juga tak akan mengomentari kebiasaan Taufan, tetapi berjanji untuk selalu memastikan saudaranya itu makan 3x sehari dengan makanan sehat yang akan membantu menjaga kesehatannya.
"Ah, ini daftar judul buku psikologi yang kakak minta, juga daftar novel misteri yang memiliki unsur spiritualitas di dalamnya, lalu ini adalah daftar kasus terkait Gereja berkisar dari tahun 1900-1945 yang bisa aku temukan. Aku akan memperbaharui datanya lagi jika menemukan kasus lainnya atau jika kakak meminta dalam rentang waktu yang berbeda. Kemudian untuk perjalanan ini, aku sudah menyusun perencanaan anggarannya untuk dilaporkan ke perusahaan. Kakak bisa melihatnya lebih dahulu." Saat menjelaskannya, Gempa memberikan setumpuk kertas pada Taufan yang nampak sangat terkejut.

YOU ARE READING
Menari dengan Kata
Fiksi PenggemarTaufan selalu berkata jika seorang penulis diakui sebagai penulis jika dia hidup untuk tulisannya dan bagaimana dia berhasil membawa pembaca ke dalam dunia yang dia ciptakan. Menurut Gempa, Taufan adalah penulis yang seperti itu.