[9]

4.7K 318 19
                                    

Alan seperti orang bingung setelah Serena membatalkan kerkomnya dan memilih untuk pulang karena alasan sakit. Jam pelajaran seperti berjalan sangat lambat, biasanya disamping ada Serena yang bermain candy crush dengan wajah serius. Serena memang sering disela sela pembelajaaran selalu berusaha main game.

Ah kok jadi Serena terus. Batin Alan.

"Lan, lo beneran terima adek kelas tadi pagi?" tanya Jayden. Mereka sedang istirahat, dan sekarang nongkrong dikantin.

"Alah pasti juga mikir mikir ini orang." ucap Jake. Karena ia tau, Alan tipe orang yang apa apa harus dipikir mateng.

"Udah gue tolak." ucapnya singkat.

"Kok?"

"Ya kenapa? kenal aja enggak."

"Ya tapi emang harus ditolak si Jek. Bangke sama bangsat kalau Alan terima tu adek kelas. Sekelas Serena aja langsung dia tolak, eh malah terima adek kelas itu." ucap Jayden greget.

"Tadi Serena nangis anjing, gara gara gue kah?" panik Jake karena dia merasa bersalah pas bisikin Alan kalimat sebelumnya. Lupa kalau Serena sempat cerita confess ke Alan dan ditolak oleh cowok tolol itu.

"Ya lo sih mulut ember banget cuk, malah dikomporin."

"Kayanya emang Serena lagi nggak mood atau beneran sakit aja bukan karena lo Jek." jawab Alan. Karena ini dilihat dari perkataan Serena tempo hari, seharusnya kalau Serena dalam mood yang baik pasti siswi tadi udah beneran habis. Karena mood Serena nya anjlok ya sudah.

"Mana nggak lepas masker, kayanya emang beneran sakit."

"Sakit apa Lan?"

"Lahh kok tanya gue, gue sama Serena nggak sedekat itu untuk share kondisi." jawab Alan jujur. Mereka memang bukan seperti orang pdkt, eh kan yang mau pdkt cuma Serena.

"Ya kan kalian, eh Serena ding mendeklarasikan suka sama lo. Ya pasti kalian chat nggak sih? minimal Serena berusaha buat bikin topik?" ucap Jayden menyambung nyambungkan. Sepengetahuannya ya gitu, minimal mah orang pdkt ya chattingan.

"Nggak, nggak ada chatting berarti dan tau sendiri gue nggak sering pegang hp kalau dirumah." ucap Alan jujur. Dia kalau udah dirumah memang jarang pegang hp. Kalau dirumah pasti ada aja kerjaannya, contoh bantu ibu cari materi anak TK biar nggak ngebosenin.

Kalau ayahnya dirumah pasti minimal mereka bakal keluar berdua entah untuk makan mie ayam atau nongkrong ngopi pinggir kali. Waktu waktu inilah yang digunakan keluarga Alan untuk menjaga keharmonisan ortu dan anak disela kesibukan mereka. Ibu nya Ria akan pulang di jam makan siang. Melakukan kegiatannya sebagai ibu rumah tangga dan menyelesaikan kewajibannya sebagai guru. Ayahnya sibuk melatih di SD. Kadang pagi, bahkan siang, bahkan lagi malam.

"Lagian lo betah banget nggak on hp. Kaya jaman batu." ucap Jake. Alan ini emang sedikit sulit dihubungi kalau sudah dirumah. Ya kalau chat kadang susah kalau telfon pasti bakal diangkat. Anak itu penganut hp harus mode dering.

"Bukan nggak on, bosen mau buka apa juga. Mending tidur kalau nggak nonton TV." Ah teman temannya itu sampai hafal. Alan ini aneh menurut mereka, saat semua anak seusianya sudah tak pernah nonton tv. Alan selalu nonton tv, entah kartun atau bahkan berita. Bukan sinetron.

"Emang unikk."

"Eh iya mau kirim hasil rapat kemarin." Alan langsung membuka wa nya dan mem forward catatan yang dikirimkan Serena dalam bentuk catatan online. Ia bisa membuat Serena bekerja dua kali.

Class D

me

me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sense Of Rythm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang