"Nava?"
Alan total membelalakkan matanya melihat siapa yang menyapanya kali ini. Orang yang tak pernah ia bayangkan akan bertemu ditempat kaya gini.
"Haiii, Jake, Jay." sapanya ke Jake dan Jay seperti sangat kenal.
"Haiii Lea."
"Kok disini?" Dua kata yang nggak layak buat ditanyakan tapi itu yang bisa keluar dari mulut Alan. Dia terlalu syok untuk mencerna hal itu.
"Loh, aku kan alumni sini. Makanya kan kamu sekolah disini gara gara aku alumni sini."
"Dih." itu berasal dari Serena.
"Ngaco, gue sekolah sini gara gara disuruh ayah." balas Alan.
"Ehh, kenalin gue Velea. Mereka panggil gue Lea." ucap orang itu dan salaman dengan Kat, Gigi, Nalyss bahkan Serena.
"Siapa dia?" tanya Serena langsung ke Alan. Dia mah nggak pake tedeng aling aling. Tapi Serena makin curiga kala Alan ini malah diem dan nggak bales pertanyaannya.
"Gue temen deketnya Nava."
"Bohong. Sejak kapan kita temen deket? mantan lebih tepatnya." balas Alan cepat kala orang itu mengatakan hal yang sangat tak masuk akal.
"Iya kah?" tanya Serena ke Jay dan Jake. Mereka yang dapat ia percaya sekarang.
"Iya."
Jawaban itu membuat Serena langsung scan cewek itu cepat. Bule. Hal itu yang menjadi first impressionnya, mantan Alan ini bule. Rambutnya yang pirang alami, ada beberapa frekles dimuka. Tapi tetap sama, Serena tak menilai orang itu lebih cantik.
"Eh temenin dong keliling? atau nonton konsernya Nava." ucap Lea Lea itu. Jujur hal itu membuat Alan dan Serena sangat tidak nyaman.
"Nggak, mager." tolak Alan.
"Ayolah, biasanya juga nggak pernah mager." ucap orang itu lagi.
"Sekarang mager." tolak Alan lagi, beneran deh dia malas urusan dengan Lea. Apalagi sekarang sudah ada Serena. Hal itu membuatnya lebih malas dua kali lipat.
"Kakaknya alumni tahun berapa?" tanya Kat. Dia kepo sekalian ngulik buat Serena. Raut muka Serena sudah benar benar tak bisa diselamatkan. Keruh seketika, bobanya ia biarkan.
"Gue alumni 2 tahun lalu. Nava kelas 10 gue kelas 12." jawabnya sembari duduk disamping Alan. Benar benar disamping Alan, bahkan Alan mau berdiri saja Serena menekan tangannya yang digenggam untuk tetap duduk.
"Ohhh, tapi jarang liat ya kita." saut Gigi.
"Gue emang nggak banyak ikut extra. Jadi siswa biasa aja."
"Kalau sama Alan? pacaran dari?" pertanyaan tepat sasaran dari Nalys membuat Serena mengalihkan pandangannya.
"Hal kaya gitu nggak perlu diceritain disini." tegur Alan.
"Nggak papa. Kita pacaran dari SMP sih, dari Nava kelas 7 sampai kelas 10 pertengahan." jawab Lea.
"Kok bisa kenal?" Gigi kepo.
"Karena gue osis yang ikut ospek dia waktu itu."
"Kok panggilnya Nava?" beneran support friend banget loh mereka bertiga tuh. Bergantian nanya ini itu biar bisa didengar Serena dengan jelas.
"Namanya kan Nava Alan. Waktu SMP dia kenalan dan dipanggilnya Nava gitu? emang disini enggak? dulu dia yang suruh panggil Nava. Katanya biar beda." tanya Lea membuat Serena tersenyum miring.
"Oooh, kita mah disuruhnya Alan gitu kak. Lagian kan kita beda kelas, dia juga terkenalnya nama Alan." jawab Kat.
"Hahaha, mungkin buat yang terdekat aja kalau Nava itu." wahhh, Serena langsung melepaskan tangan Alan yang melingkupi tangan kecilnya. Kedua tangannya dia taruh diatas meja dan saling meremat.
![](https://img.wattpad.com/cover/369404338-288-k261301.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sense Of Rythm ✔
Novela Juvenil[COMPLETED] [IRAMA'S SERIES 2] Sense Of Rythm adalah sebuah rasa dari sebuah irama. Tak seperti sebelumnya, cinta yang baru saja timbul tanpa alasan. Saling mencari dan berusaha mendapatkan. Hingga menemukan sebuah 'rasa' dalam irama. Rumit, menyeba...