Hubungan Serena dan Alan berjalan dengan cukup damai bahkan sangat damai. Pertengkaran kecil memang selalu mewarnai hubungan mereka. Hanya saja, hal itu tak membuat mereka bosan atau berniat berpisah. Hubungan Alan dan keluarga Tacenda sudah sangat membaik, bahkan sudah pernah ditemukan dengan kakung dan uti Serena yaitu Andika Harits dan Hagia Harits.
Yang masih sering membuat hubungan berdua ini ribut ya masalah mantan Alan. Perempuan itu benar benar tidak tau malu bahkan masih sering menghubungi Alan dengan sec acc atau bahkan akun akun bodong lainnya. Bagi Serena hal itu benar benar memuakkan, Alan selalu yang menghapus bahkan block akun akun tersebut. Hanya saja dia tak mengira perempuan itu gila dan membuat akun baru lagi.
Tapi Serena tetap tenang disela kemuakannya. Nggak akan bisa dia kembali ke Alan.
"Sayang.." panggil Serena ke Alan kala mereka ketemu di loby sebelum naik lift.
"Kok baru sampai?" tanya Alan langsung ketika mereka sudah berdampingan.
"Iya, Haddennya lama itu nyetir." balas Serena.
"Aku kayanya nggak bisa temani kamu ekstra hari ini sayang." ucap Alan. Memang menjadi kebiasaan mereka berdua, kalau Serena extra Alan nunggu dan nonton begitu pula sebaliknya.
"Kenapaa? kamu nggak bilang dari semalem?"
"Lihat? aku mau ada ketemu kakak kelas. Nanti kalau selesai cepet langsung ke kamu." jelas Alan. Ini sudah pasti urusan tentang extra dan kejuaraan antar sekolah. Kalau ketemu senior tentu nggak jauh dengan hal itu.
"Ohhh, yaudah." balas Serena melunak pada akhirnya.
"Kamu tetap sama supir kan? kalau seumpama selesainya lebih dulu kamu." tanya Alan memastikan. Karena biasanya itu Hadden nggak menunggu extra nya Serena. Biasanya dia akan dijemput sendiri.
"Iya seperti biasa sayang. Nanti tuh omnya biasa nunggu dulu kok kalau akunya lama. Alias dia nggak bakalan telat. Aku aman." tenang Serena.
"Bener kan?"
"Iyaaa bener."
•|
Jam pulang sekolah tiba.
Alan sudah langsung ke ruangan anak osis yang jelas dipinjam untuk perkumpulan senior yang dulunya pernah menjabat. Hal ini bertujuan untuk selain menyerahkan jabatan juga tentunya menjelaskan apa yang akan dilakukan selanjutnya agar program programnya bisa lanjut.
"Sial ini mah lama." bisik Jayden ketika mereka masuk ruangan sudah banyak senior basket datang.
"Duduk guys." ucap kakak kelas itu yang sudah duduk diujung meja panjang dan disampingnya sudah banyak teman nya dulu..
"Udah ada semua? ketua sekarang udah hadir yang lain juga?" tanya orang itu lagi. Ketua yang dimaksud adalah Alan.
"Lo nggak nunggu pacar lo kan Alan?" tanya salah satu senior lainnya yang langsung menimbulkan tawa banyak temannya. Kan, dia nggak suka kalau awalan kaya gini harus dimulai dengan percakapan tidak jelas.
"Nggak bang." balas Alan langsung.
"Kok lo tau, nunggu pacar maksudnya?" tanya senior lain ke temennya.
"Serena kan ada extra taekwondo setiap hari selasa." ternyata eksistensi Serena walau sudah berpawang juga tidak menurun. Masih saja banyak yang membicarakan gadis itu.
"Oohh. Wah lama ini nanti, dia selesai kita pasti belum selesai." tambah senior lain.
"Aman bang, nggak perlu pikirin itu." saut Alan mulai terpancing. Ia tidak suka kehidupan pribadinya dibahas di umum kaya gini. Apalagi membahas Serena didepan mukanya tanpa rasa bersalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sense Of Rythm ✔
Teen Fiction[COMPLETED] [IRAMA'S SERIES 2] Sense Of Rythm adalah sebuah rasa dari sebuah irama. Tak seperti sebelumnya, cinta yang baru saja timbul tanpa alasan. Saling mencari dan berusaha mendapatkan. Hingga menemukan sebuah 'rasa' dalam irama. Rumit, menyeba...