11.

1.5K 121 4
                                    

Pooh terbelalak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pooh terbelalak. Dia menyimpan kue itu diatas meja dan segera mendekati pria kesayangannya itu,

Pooh memegang bahu pavel, "Phi.. Apa kau baik-baik saja? Apa ini semua berlebihan bagi mu? Oh, atau desain ku membuat rumah mu jel- aw!"

Pavel mengusap mata nya, dan menatap tajam bocah didepannya itu. "Kau, berisik sekali sialan."

Pooh bergerak canggung, dan menatap pavel malu. "Aku khawatir, kenapa menangis?"

Pooh menegakan tubuh keduanya, tangan itu masih apik dibahu pria kesayangannya itu. Pooh menatap pavel lekat, jemarinya bergerak mengusap air mata dipipi itu, pavel hanya diam entah harus melakukan apa.

"Phi.. Keinginan ku, malam ini kau menikmati semua yg telah ku berikan. Sekali saja aku ingin melihatmu tersenyum. Mau niat mu dibalik senyuman itu hanya sekedar menghargai semua ini, atau kau melakukannya dengan tulus, aku tidak peduli.-"

"Tersenyumlah hanya untuk ku, malam ini saja."

Pavel menunduk. Dengan cepat pooh menarik pria kesayangannya itu ke dalam dekapannya.

Pooh mengelus punggung itu, "Aku tidak tahu kau menangis seperti ini karena apa. Tapi.. Biarkan aku yg hanya bisa melihat mu ketika seperti ini, phi."

"Menangislah, menangis dihadapan ku. Lemah-lah ketika bersama ku, phi. Tunjukan rasa lelah mu. Hanya aku yg bisa kau jadikan tempat ber-istirahat phi. Hanya aku. Tidak dengan oranglain."

Pooh tersenyum saat merasa pria kesayangannya ini memperdalam pelukan mereka.

Setelah beberapa saat berlalu. Sekarang tangis pavel sudah sedikit mereda. Meski matanya yg masih berkaca-kaca, namun masih dapat pria itu tahan.

Pooh mengelus pipi itu berulang kali. Keduanya sudah terduduk disofa yg ada disana, dan pavel yg masih tak lepas dari dekapan bocah itu.

Pooh mengelus surai pavel, mengecupnya main-main beberapa kali.

"Phi.. Apa kita akan seperti ini terus? Lalu kapan pesta nya kita mulai, hm?"

Pavel bangkit dengan cepat, membuat pooh terkejut.

Wajah itu memicing menatap pooh. Tidak seperti biasa yg membuat bocah itu takut dengan tatapannya, justru saat ini pooh seperti menertawakan nya.

Pavel memukul dada itu kasar,

"a-aw! Itu sakit, phi.." Ringis pooh drama.

"Kenapa kau tertawa, sialan?! Tidak ada yg lucu disini."

Pooh menahan tawanya untuk tidak mendapat kekerasan lagi dari pria kesayangannya itu. Dia memebenarkan posisinya seakan menantang pavel,

"Em? Bahkan wajah mu sekarang sangat mirip dengan kucing, phi. Itu sangat lucu."

Pavel melebarkan netranya, lalu memukul kembali bocah itu lebih brutal.

"Enyah kau, sialan!"

"Yaa.. Ampun, phi!"

Papa's Young [POOHPAVEL ver. BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang