3.

1.5K 134 1
                                    

H a p p y . R e a d i n g

"Shh, akh!" Pavel mendesis. Tangannya berulang kali memegang memar yg menghiasi wajah tampannya itu.

Pooh mundur menatap pria kesukaannya itu dengan perasaan yg campur aduk. Entahlah, situasi seperti ini adalah yg pertama kalinya untuk dia. Dia bingung, tapi juga sangat bahagia.

"Emm, ma-maafkan aku phi." Ujarnya lalu membenahi obat-obat itu untuk dimasukan kembali kekotak p3k.

Pavel berhenti. Pria itu melihat kearah bocah yg baru saja mengobati semua lukanya, pandangannya seketika teralihkan kepundak lebar itu mengingat kejadian sore tadi seseorang memukulnya dengan keras.

Apa dia sedang berusaha untuk tidak terlihat lemah didepannya? Pikir pavel.

"Ck!" Pavel merebut kotak p3k itu sebelum pooh pergi untuk menyimpannya.

Pooh terpejap, "Kenapa, phi? Apa masih ada luka? Apa kau masih merasakan ada sesuatu yg sakit?" Pertanyaan bertubi itu membuat pavel mendengus.

"Kau.. Pundak nya." Pooh mencerna, tiba-tiba dia tersenyum dan berjingkrak sambil memegangi pundaknya itu,

"Ehmm, apa kau khawatir pada ku phi??"

Pavel berdecak, "Pundak nya, bukan dirimu Tin!"

Pooh mengerucutkan bibirnya, dan kembali duduk tepat dihadapan pria kesayangannya ini,

"Tidak apa, pundak ini bagian dari tubuhku. Jadi ku anggap kau juga mengkhawatirkan ku." Entah monolog apa itu, tapi pavel sedikit ingin tertawa mendengarnya. Hanya dalam hati saja.

"Dasar gila." Cibir pavel.

Diantara mereka tidak ada lagi yg bergerak, pooh dan pavel sama-sama bingung.

Tiba-tiba pooh membelakangi pavel lalu mengangkat bagian belakang bajunya itu, pavel terbelalak,

"Hey! Apa-apaan ini?"

Pooh berusaha melirik kebelakang, "Hm? Bukannya kau akan mengobati luka ku, phi? Tidak usah malu, lakukanlah!-

-akh! Aw!" Pooh memegang pundak nya yg terluka itu, "Sakit, phi."

Pavel dengan sarkas menyerahkan kotak p3k digenggamannya kearah Pooh, "Ya! Kau percaya diri sekali! Aku hanya mengingatkan mu, selebihnya lakukan dan obati sendiri."

Pooh menunduk sekilas, "Yaa, seharusnya aku jangan terlalu percaya diri tadi." Menurunkan kembali bajunya, dia memperhatikan pavel yg bangkit dan berjalan kearah sofa,

"Itu tau! Lakukanlah cepat. Aku akan menunggumu sampai selesai, dan tolong antar aku pulang setelah nya." Lalu dia menidurkan tubuhnya disofa itu.

•••

"AKU SANGAT BAHAGIA!" Jeff, north dan sonic menatap pooh serentak.

"Jangan mengganggu hari libur ku dengan cerita omong kosong mu itu, Krittin. Aku sudah ingin muntah saking jengahnya." Jeff mencibir.

Pooh melihat kearah temannya yg selalu melontarkan kata-kata pedas itu, "Diam pendek, masih ada north dan sonic yg lebih tau caranya menghargai." Jawab pooh sinis,

Papa's Young [POOHPAVEL ver. BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang