01 -- Tak sebahagia itu

162 18 65
                                    

! Disclaimer!

BoBoiBoy milik Monsta
• Kata-kata kasar dan tidak untuk ditiru!
• Out of character
• Terdapat original character
• Bukan ship!
• Hanya fanfiction, tidak ada sangkut paut dengan animasi aslinya!

- Duniaku -
-Chapter 01-

Enjoyy-!

.
.
.

.
.
.

[Halilintar POV]

"Eh, ikan tuh bisa terbang gak, sih?"

"Kok lu bisa sepopuler itu?"

"Gue pengen deketin Ajel. Caranya gimana, 'ya?"

Gue merotasi kan mata dengan malas, kemudian menutup buku yang gue baca. "Lo tau tempat, gak, sih? Ini di perpus, tolol. Jangan berisik." Ganggu aja, orang lagi baca buku juga.

Taufan menggaruk tengkuknya. "Ya maap. Gue 'kan cuma nanya."

Ini hal kedua yang gue gak suka dari Taufan. Selain dia yang nakal dan trouble maker, dia juga ngeselin. Suka nanya-nanya gak jelas gitu. Aduh, hampir tantrum gue dibuatnya.

"Oh iya, pulsek nanti lu mau mampir ke rumah gue, gak? Bunda gue bikin risol mayo. Enak, lho." Anjir, risol. Mana itu favorite gue lagi.

"Nanti lu boleh minta, kok," lanjutnya.

Risol gratis, gue mana bisa nolak?

"....Boleh?" tanya gue.

"Ya iya, lah! Lo 'kan temen gue," jawab Taufan.

Temen, 'ya? Jujur gue gak pernah anggap dia sebagai teman, kayak cuma sebatas kenal aja. Tapi, kalo udah ditawarin favorite food gue bisa aja nerima :/

.
~✿~
.

Orang mana yang terlihat ceria dan bahagia diluar, tapi menyimpan banyak kisah sedih di dalam?

Gue tuh selalu mengira, orang yang periang kayak Taufan tuh gak punya banyak masalah dalam hidupnya. Kayak gue yang brokenhome.

Namun, siapa sangka opini gue ternyata salah.

Disinilah gue sekarang, di depan gerbang sebuah bangunan yang bernama 'Panti Asuhan Kasih'. Menatap dengan tatapan bingung. Kayak-- ini serius? Gue bahkan gak pernah mengira kalau dia tinggal ditempat seperti ini.

"Kenapa melamun? Ayo masuk, ntar dimarahin kita." Taufan menarik tangan gue untuk masuk ke dalam.

"Ini ... Beneran rumah lo?"

"Hm? Iyalah, cok. Kalo bukan ngapain gue bawa lu kesini?" Taufan tertawa kecil. "Gece. Gue udah laper, nih."

Pas Taufan membuka pintu, gue langsung disambut dengan suara dari anak-anak yang sedang bermain di dalam ruangan. Disini rame.

"Assalamu'alaikum, semua! Kak Pino pulang, nih!" Anak-anak itu langsung menoleh dengan wajah riang, kemudian berlari ke arah Taufan dan gue.

Wow, se famous itukah Taufan disini? Baru pulang aja udah disambut wajah ceria dan pelukan. Lah, gue? Disambut siksaan yang ada.

Tapi, lihat positive side nya kehadiran gue disini. Gue bisa lihat panti asuhan secara langsung dengan mata gue sendiri. Dari dulu, tuh, gue selalu kepo bentukan panti kayak gimana.

𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮𝗸𝘂 -- BoBoiBoy Elemental FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang