12 -- Brrr.. dingin

123 14 279
                                    

Siang ini setelah pulang sekolah, Taufan mampir ke taman yang ada di dekat panti asuhan untuk mencari udara segar. Otaknya pusing sebab digempur matematika pagi tadi.

Dia duduk di kursi taman sambil memakan segelas es serut. Menikmati kelezatannya di sela-sela cuaca yang panas.

"Lo temen deketnya Hali, 'kan?"

Kemudian dia menoleh ketika merasa seseorang duduk di sampingnya yang juga mengajaknya bicara. Taufan kenal orang ini.

"Wait ... Kalo gak salah lo Solar, 'kan? Yang sekelas sama Hali?" Bukannya menjawab, Taufan bertanya balik.

Alisnya menukik. Solar kembali bertanya, "Bener lo temen deketnya Hali?"

Taufan mengerjap. Kenapa tiba-tiba bertanya soal itu? "Ya, kurang lebih, sih. Emangnya kenapa?"

"Then, lo pasti tau rumah dia di mana, 'kan?"

Sambil terdiam sejenak, Taufan menelusuri ingatan di benaknya. Kalau tidak salah, Halilintar pernah mengatakan rumah tempat dia tinggal dulu. "Kalo gak salah, dulu dia tinggal di Perumahan Wijaya. Yang deketnya jalan tol itu."

"Oh, oke. Thanks." Setelah mengatakan itu, Solar bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan  Taufan.

"Lah, udah gitu doang? Gak mau nanya apa-apa lagi lo?" Taufan bingung. Hanya untuk itukah Solar menghampirinya?

"Untuk sekarang itu aja dulu. Mungkin lain kali gue bakal nanyain sesuatu lagi ke lo."

Taufan menatap punggung Solar sampai anak itu tidak terlihat lagi. "Tapi, kenapa harus ke gue?"

.
.
.

.
.
.

! Disclaimer!

BoBoiBoy milik Monsta
• Kata-kata kasar dan tidak untuk ditiru!
• Out of character
• Terdapat original character
• Bukan ship!
• Hanya fanfiction, tidak ada sangkut paut dengan animasi aslinya!

- Duniaku -
- Chapter 12 -

Enjoyy-!

.
.
.

.
.
.

[Author POV]

Awan mendung. Angin menari-nari membawa dedaunan berkeliling di udara. Sebentar lagi, hujan akan turun. Guyuran air yang mewakili kesedihan sebagian orang.

Halilintar duduk di dalam mobil sambil melihat ke luar jendela. Hari ini setelah pulang sekolah, dia menemani Om Azzam ke Kantor Polisi terdekat untuk memberikan kesaksian tentang kasus perampokan dan penyerangan oleh salah satu karyawan di Sriwijaya Company, perusahaan tempat Om Azzam bekerja.

Selain itu, saat sampai di sana Halilintar juga melihat Solar. Orang yang entah kenapa selalu berada di dekatnya di manapun ia berada.

Ternyata, kata Om Azzam, Solar itu putra kedua dari bos perusahaan Sriwijaya. Itu sebabnya dia ikut untuk menemani Ayahnya. Hm, cukup mengejutkan.

Lalu, Halilintar juga melihat satu orang lagi. Dia mengenakan seragam SMA Galaxy dan kelihatannya ingin mengunjungi salah satu tahanan. Halilintar tidak kenal pasti dia siapa. Tapi kalau dia bertanya ke Taufan atau Blaze, pasti mereka berdua tau.

Pasalnya, mereka berdua hampir hafal seluruh murid yang bersekolah di SMAN Galaxy 1 dan 2. Tapi, Halilintar bahkan tidak membawa ponsel.

"Om, minjem HP." Mencoba alternatif lain, Halilintar meminjam ponsel dari Om Azzam untuk menelfon nomor Taufan.

𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮𝗸𝘂 -- BoBoiBoy Elemental FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang