05 -- Siang dan malam

93 19 74
                                    

! Disclaimer!

BoBoiBoy milik Monsta
• Kata-kata kasar dan tidak untuk ditiru!
• Out of character
• Terdapat original character
• Bukan ship!
• Hanya fanfiction, tidak ada sangkut paut dengan animasi aslinya!

- Duniaku -
-Chapter 05-

Enjoyy-!

.
.
.

.
.
.

[Author POV]

Cuaca saat siang hari di Kota Rintis sangatlah terik. Matahari bersinar dengan terang di atas sana, seolah tak membiarkan setetes hujan pun untuk turun.

Halilintar sendiri baru keluar dari gerbang sekolahnya. Hari ini, sekolah dibubarkan lebih awal karena para Giri akan mengadakan rapat.

Mungkin Halilintar bisa berjalan-jalan dulu setelah ini. Ke pantai, mungkin? Atau ke taman? Ah, ia ingin menghabiskan waktu di siang hari ini.

"Hali!!"

Hancur sudah semua angan-angan Halilintar ketika suara itu menyapa telinganya. Ia tak akan bisa ke pantai atau taman begitu Taufan menghampirinya.

"Lo mau kemana, hey? Kok gak nungguin gue?" tanya Taufan sambil menepuk pundak Halilintar.

"Minggir. Siang hari nyuruh gue buat bahagia, bukan ketemu sama lo." Ia menepis tangan Taufan.

Taufan menyipitkan matanya. "Gak usah gitu juga, kali. Nih gue mau menyampaikan, hari ini taman hiburan baru di KoRin udah dibuka. Ayo ke sana."

"Maksud lo RLand?"

RLand adalah taman hiburan yang sudah di bangun sejak setahun lalu, dan baru selesai sekitar lima atau enam hari kemarin. Dan hari ini adalah pembukaan perdananya.

"Yoi. Lo mau kesitu, gak? Ada macam-macam, lho!" tawar Taufan.

Halilintar sedikit mempertimbangkan. Kalau dipikir-pikir, sudah lama ia tidak pergi ke taman hiburan. Terakhir kali Halilintar pergi pada saat umur tiga tahun.

"Mau, 'ya, pliss."

Halilintar menghela nafas. "Y."

Mau bagaimana lagi? Ia juga butuh hiburan setelah digempur oleh masalah kehidupan.

Mereka berdua akhirnya berjalan bersama menuju RLand. Saat sampai, sudah ada banyak orang-orang yang penasaran datang ke sana. Tiket masuknya hanya sepuluh ribu. Untung saja uang jajan Halilintar masih utuh.

Mereka berdua pun masuk ke dalam. Ada banyak macam wahana permainan di sana. Stan-stan yang menjual makanan serta souvenir juga tak kalah banyak. Suara tawa para pengunjung juga memenuhi pendengaran Halilintar.

Halilintar mengikuti Taufan yang berjalan ke salah satu stan makanan yang menjual gorengan di sana.

"Widih, Mang Supra jualan di sini, 'ya, sekarang?" Secara spontan Halilintar menatap wajah penjual gorengan tersebut.

Pria yang berusia empat puluh dua tahun itu sedang menggoreng tempe di dalam stan nya. "Iya, Pan. Mumpung rame di sini. Eh, ada Hali juga rupanya."

"Eh? Mang Supra kenal dia juga, toh."

"Ya kali gak kenal. Bapaknya tuh rekan bolos saya pas masih SMA, tau." Supra menatap Halilintar. "Apa kabar Reisyal sekarang?"

Halilintar mengangkat bahunya. "Mana gua tau."

"Lah, lu 'kan anaknya. Gimana, sih?"

"Sebenarnya, gini, Mang." Taufan mulai menceritakan kepada Supra tentang kisah hidup Halilintar yang ia ketahui.

𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮𝗸𝘂 -- BoBoiBoy Elemental FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang