! Disclaimer!
• BoBoiBoy milik Monsta
• Kata-kata kasar dan tidak untuk ditiru!
• Out of character
• Terdapat original character
• Bukan ship!
• Hanya fanfiction, tidak ada sangkut paut dengan animasi aslinya!- Duniaku -
-Chapter 10-Enjoyy-!
.
.
..
.
.[Author POV]
Halilintar-- entahlah. Aku juga bingung ingin mengawali narasi ini dengan bagaimana.
Intinya dia sedang berjalan dengan pasrah di Koridor sekolah, niat hati ingin menuju ke aula karena seluruh peserta didik baru diharuskan berkumpul di sana.
Tapi, ini tidak seperti di bayangannya. Halilintar pikir Om Azzam akan memasukkannya ke sekolah yang jauh di luar kota. Namun nyatanya, dia dimasukkan ke SMAN Galaxy 1 karena sudah terlanjur didaftarkan oleh Maripos beberapa waktu lalu.
Ini artinya, bocah biru itu mungkin juga berada di sini.
Halilintar ingat, Maripos memasukkan mereka berdua di sekolah yang sama. Tapi, kalau soal dia diterima atau tidak, Halilintar tidak tahu. Dia hanya bisa berjaga-jaga demi kesehatan mentalnya.
Ia mendaratkan pantatnya di salah satu bangku panjang. Sambil menghela nafas, Halilintar menyumbat telinganya dengan jari. Setelah ia memasuki gerbang, banyak orang yang membicarakan tentang dirinya, Halilintar dapat mendengarnya.
Para siswi membicarakan ketampanan serta gayanya. Sedangkan para siswa membicarakan asal-usul nya. Ayolah, Halilintar tau dia memang populer. Tapi dia tidak menyangka akan menjadi bahan pembicaraan seperti ini.
"Eh, kalo gak salah ada satu orang lagi yang sama gantengnya kayak dia. Dia juga termasuk siswa berprestasi di SMP sebelumnya."
Halilintar tanpa sengaja mendengar kalimat itu dikeluarkan dari salah satu mulut siswi yang berjalan melewatinya. Satu orang lagi yang mirip seperti dirinya? Kira-kira siapa? Berhubung Halilintar tidak pernah mendapat saingan sebelumnya, ia jadi penasaran.
Dia menoleh begitu mendapati sesosok manusia dengan seenak jidat duduk di sebelahnya. Orang itu tidak bertanya sama sekali apakah Halilintar memperbolehkannya duduk di sampingnya, tidak sopan.
"Eh, ada orang, 'ya? Sorry, sorry. Gue kecapekan jadi gak ngeliat dulu apa ada orang yang duduk disini," katanya.
"Terserah." Halilintar mendengus. Badan sebesar ini masa' tidak kelihatan? Apa orang ini butuh kaca pembesar? Lagipula, sok akrab sekali dia. Orang lain saja pikir-pikir dulu sebelum mengajak Halilintar bicara.
"Sebentar, elo bukannya siswa baru yang lagi diomongin seisi aula, 'ya?!" tanyanya heboh. "Buset, beruntung banget gue bisa ketemu! Eh, eh, boleh minta foto, gak?"
Ayolah, kenapa orang modelan seperti ini sangat banyak terdapat di penjuru dunia? Ia sudah cukup trauma dengan Taufan. Jangan lagi!
"Kenalan, yuk. Kalo gak salah nama lo Halilintar, 'kan?"
Pertama, dia banyak omong. Kedua, wajahnya terlihat aneh. Dan ketiga, dia mirip sekali seperti Taufan. Dari caranya bicara dan berpakaian, Halilintar berpikir kalau orang ini adalah trouble maker atau semacamnya.
Tapi, tunggu. Matanya--
Manik oranye kemerahan itu bersinar kala ia berbicara. Halilintar sedikit merasa warna mata orang itu hampir mirip dengannya. Oh, dan bukan hanya itu. Fisiknya juga hampir serupa. Saat melihatnya, Halilintar seperti melihat cerminan dirinya sendiri!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮𝗸𝘂 -- BoBoiBoy Elemental Fanfiction
Fanfic"Mungkin bagi dunia, dia hanyalah seseorang. Namun bagi seseorang, dia adalah dunia." . . . [Versi 2(?) dari 𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐌𝐮 di akun @_manusia123] Start : 29 Mei 2024 End : ???