QUEST DAY-4 || TRAGIC

21 2 0
                                    

Romanstorical
Area

Peringatan❗

Cerita ini hanya mengambil konsep sejarah mesir kuno di zaman Cleopatra yang bisa saja berbanding terbalik dengan sejarah asli.

⋇⋆✦⋆⋇

KULEMPAR bukuku dengan kuat usai membaca salah satu kisah cinta Cleopatra. Bagaimana bisa gadis sepintar dan sehebat Cleopatra justru mati dengan membunuh dirinya sendiri hanya karena laki-laki. Banyak sekali yang membahas kisah cinta Anthony dan Cleopatra, bahkan tak sedikit yang kagum dengan kisah cinta mereka yang berakhir tragis. Beberapa orang bahkan ada yang menganggap cinta mereka adalah cinta yang sejati. Bagaimana mungkin cinta yang diiringi dengan perselingkuhan dan diakhiri dengan kehancuran bisa disebut cinta yang sejati. Aku justru merasa bahwa Cleopatra telah menyia-nyiakan kepintarannya. Selain itu, bagaimana dengan perasaan Octavia yang merupakan istri sah Mark Anthony?

Entah karena terlalu terbawa suasana atau apa. Aku justru terbangun di masa Cleopatra memerintah, sebagai... ya, Octavia. Tepat pada hari pernikahanya dengan Mark Anthony. Berbagai pelayan membantuku untuk berhias dan memakai baju yang indah. Dari sini aku harus mulai menelan pahit untuk menikahi laki-laki yang tidak mencintaiku. Sejujurnya, kupikir aku bisa melaluinya dengan baik karena dia adalah pria yang tidak betul-betul kusuka. Anthony sering pergi meninggalkanku sendirian di kamarnya. Pria itu bahkan tak pernah menyentuh tubuh istrinya. Ya ampun... Jika seperti ini, kenapa Anthony harus menerima tawaran pernikahan Octavius?

Suatu hari kakakku Octavius datang menanyakan keadaanku, serta apa yang tengah dilakukan Anthony selama ini. Aku lantas teringat perang saudara yang terjadi setelah Anthony tak menghiraukan kata-kata Octavius. Sehingga aku terpaksa berpura-pura tak terjadi apa-apa pada hubungan kami. Berharap agar Octavius tak terlalu memikirkannya, dan fokus pada hal lain. Lagi-lagi di luar dugaan, Octavius justru mencari tahu sendiri lewat orang-orang rahasianya. Sehingga ia memberi tahu Anthony untuk meninggalkan Cleopatra dan fokus pada tugasnya memimpin kerajaan. Akan tetapi seperti dugaanku. Sejarah tak pernah bisa berubah. Anthony tak menghiraukannya. Sehingga Octavius dan Anthony pun terlibat peperangan hebat.

Di tengah peperangan itu, aku memberanikan diri untuk menghadap Cleopatra. Memintanya untuk jangan mengumumkan kabar palsu apapun yang terjadi nantinya. Saat di hadapannya, aku diam membeku. Selain wajahnya yang cantik, tatapannya juga seolah ingin mendominasi. Auranya begitu kuat, sampai membuat siapapun yang menghadapnya akan tunduk begitu saja tanpa banyak pertimbangan. Saat kuutarakan maksud kedatanganku dan memintanya untuk berjanji padaku dengan imbalan aku tak akan melarangnya untuk bertemu dentan Anthony. Cleopatra pun menyetujuinya begitu saja. Aku pun pulang dari sana dalam keadaan tenang. Setelah ini aku tak perlu lagi terjebak dalam situasi mengerikan, dan menjalani hidup sebagai Octavia dengan tenang.

Perang pun berlangsung. Anthony hampir kalah dari Octavius. Akan tetapi, terdapat kabar burung yang mengatakan bahwa Anthony telah menang. Aku menggenggam erat tanganku. Dia sudah mengingkari janjinya. Kalau seperti ini, satu-satunya cara adalah menghadap kakakku untuk memintanya agar tak ikut menyebar berita palsu seperti kematian Cleopatra. Akan tetapi, aku sudah terlambat. Octavius sudah lebih dulu menyuruh orang menyebarkan kabar palsu terkait kematian Cleopatra. Tentu saja, karena aku sudah mengetahui apa yang akan terjadi. Aku pun mencari keberadaan Anthony untuk menggagalkan aksi bunuh dirinya.

Cinta Anthony kepada Cleopatra terlalu dalam, sampai membuatnya tak bisa hidup jika tidak ada Cleopatra di sisinya. Namun, lagi-lagi aku terlambat. Dia sudah lebih dulu menancapkan pedang di dadanya. Saat itu... aku berdiri di hadapannya dengan perasaan kecewa.

"Cintaku..." Aku terhenyak dengan panggilannya. Lantas kuperhatikan gerak samar bibirnya untuk mengetahui kata-kata selanjutnya yang ingin dia keluarkan.

"Cleopatra..." Suaranya sudah tak terdengar. Namun, gerak bibirnya mengatakan nama itu berulang kali.

Aku benci bagaimana kata-kata itu terucap dari bibirnya yang menganggap bahwa aku pujaan hatinya. Aku merasa bersedih untuk Octavia. Bahkan sampai mati pun, sang suami tidak pernah menyebut namanya. Bahkan dalam keadaan mabuk ataupun tak sadar. Hanya nama Cleopatra yang menghias bibirnya. Aku memeluknya erat dan berusaha menahan pendarahannya yang semakin parah. Sebelum Cleopatra datang dan menghempasku begitu saja, menggantikan diriku untuk memeluk Anthony. Ia menangis tersedu dengan Anthony di pelukannya.

"Sudah kuperingatkan dari awal untuk tidak menebar kabar palsu," lirihku. Namun, kini suara tangis Cleopatra menenggelamkan suaraku.

Sejarah... benar-benar tak bisa diubah.

⋇⋆✦⋆⋇

-End-

Untuk lebih memahami alur cerita ini dan menanbah wawasan terkait sejarah aslinya, kalian bisa cari sendiri di youtube ataupun google dengan kata kunci "Sejarah Cleopatra."

[√] MemorabiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang