QUEST DAY-13 || ANEMOIA

7 1 0
                                    

Romantic
Area

⋇⋆✦⋆⋇

UNTUKMU yang berada jauh di masa lampau. Masih ingatkah akan genggaman tangan kita di pesta topeng malam itu? Apakah kau telah membiarkanku mengingatnya sendirian? Ah, tidak. Justru kau ingin hanya kau yang mengingatnya dan membiarkanku untuk melupakan semuanya. Bukankah begitu? Saat ini, sosokmu yang menyapa rakyat dari atas kereta kuda terlihat begitu cantik di hadapanku.

Masih teringat jelas kejadian beberapa tahun lalu, saat kau menutup mataku. Menggunakan kekuatan sucimu untuk menghapus ingatanku tentangmu, sambil berkata, "Jangan lagi mengingatku, lupakan semuanya. Kita tak pantas untuk bersama," begitu katamu? Lalu kau kembali menambahkan beberapa kata yang semakin menyayat hatiku, "Kehadiranku dalam hidupmu hanyalah sebuah musibah. Tinggalkan aku dan hiduplah dengan baik." Setelah itu kau benar-benar menggunakan kekuatanmu untuk menghapus ingatanku.

Sejujurnya saat itu aku sangat takut. Bagaimana jika aku tak mengingatmu? Aku sangat takut jika semua kenangan akan dirimu hilang begitu saja. Namun, dewa seolah mengetahui ketakutanku dan mengabulkan harapanku. Kekuatan sucimu tak mempan padaku. Hari itu, aku pun berpura-pura untuk tak lagi mengenalmu sehingga kau berpikir aku telah melupakanmu. Sebenarnya, semua itu sulit untuk kulakukan. Aku ingin memelukmu yang berlalu lalang di hadapanku setiap harinya. Apakah kesabaranku masih belum cukup? Kalau begitu bagaimana dengan dirimu yang berada di atas kereta dengan pria lain itu? Dirimu yang menatapku dengan tatapan yang sulit untuk kuartikan. Kerinduanku padamu semakin membuncah seiring berjakannya waktu.

Tahun-tahun berlalu. Kau kembali mengadakan pesta topeng. Lagi-lagi aku menghadirinya tanpa memikirkan pasangan untuk berdansa sama sekali. Sosokmu kini terlihat lebih dewasa dibanding saat terakhir kita berdansa. Tarianmu masih sama indahnya dengan saat itu, meskipun kini bukan lagi diriku yang menjadi pasanganmu. Lagi-lagi aku menangkap basah pergerakan matamu yang melirik ke arahku. Kuputuskan untuk memberanikan diri. Menghampirimu yang tengah memerhatikan orang lain berdansa.

"Apakah anda berkenan untuk menjadi pasangan saya, Tuan Putri Mahkota?" tanyaku. Kau yang terkejut, lantas menoleh. Menyambut sapaan dan uluran tanganku dengan sopan.

Aku selalu merindukan sosokmu yang berjalan bersamaku di taman bunga. Pun, aku merindukan sosokmu yang minum teh bunga dengan nikmat setiap sore. Dan anehnya lagi, aku merindukan saat di mana diriku dan dirimu bersama sambil menikmati teh di rumah kaca. Entahlah... apakah aku sudah gila karena merindukan suatu kejadian yang bahkan belum pernah terjadi sebelumnya? Kekagumanku padamu terlalu menekan, sehingga semuanya menjelma menjadi halusinasi tentang dirimu.

"Tuan Putri Mahkota, anda telah gagal membuat saya lupa," bisikku di tengah tarian kita.

⋇⋆✦⋆⋇

-End-

[√] MemorabiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang