12

511 46 4
                                    

Maheesa mengembuskan nafas lelahnya, Maheesa telah mengelilingi area kampus untuk mencari keberadaan Azkana namun ia tak menemukan eksistensi pemuda manis tersebut, Maheesa juga sudah mencari ke rumah Sabiyu dan Raven tapi hasilnya nihil. Bahkan Maheesa sempat mampir ke kosan Sunan hingga rumah Jeandra tapi Azkana tetap tidak ada, Maheesa juga sudah mencari Azkana di sekitar taman kota namun taman kota sangat sepi tidak ada pengunjung satupun.

"Aarrghh kemana sih kamu dek, hp nya ga aktif juga"

Maheesa kembali menghela nafasnya lalu ia melajukan mobilnya menuju club biasa Azkana suka berkunjung seraya memperhatikan sekitar siapa tau ia menemukan Azkana saat perjalanannya ke club, namun saat sudah sampai di club bahkan Maheesa mencari ke setiap penjuru club tidak ada Azkana di sana, Maheesa juga sudah bertanya pada beberapa barista yang biasanya melayani Azkana namun mereka mengatakan bahwa tidak bertemu dengan pemuda manis tersebut malam ini. Tanpa berlama lama Maheesa kembali melajukan mobilnya di sekitaran taman yang ada di dekat situ namun ia kembali tidak mendapatkan apa apa, sampai akhirnya Maheesa melajukan mobilnya tak tentu arah seraya berharap ia bisa menemukan Azkana dimanapun ia berada.

"Udah jam dua gini gue harus nyari kemana lagi astaga ini juga udah jauh banget dari rumah"

Maheesa memutuskan untuk bersinggah sebentar di rest area yang tersedia, Maheesa turun dari mobilnya lalu memasuki minimarket 24jam itu guna membeli beberapa kaleng kopi dan beberapa camilan untuk mengganjal perutnya. Setelah selesai berbelanja Maheesa menyimpan makanan itu ke dalam mobilnya lalu ia pergi ke toilet umum yang tersedia setelah tuntas dengan urusannya Maheesa kembali ke mobilnya namun ia menghentikan langkahnya saat matanya menemukan seseorang tengah duduk seraya menelungkupkan wajahnya di atas lipatan tangannya yang bertumpu pada lututnya serta dua koper besar di samping tubuhnya.

"Dia ga kedinginan apa duduk di situ"

Maheesa merasa kasihan pada orang itu karena ia duduk di lantai dingin di depan sebuah ruko tutup tanpa alas apapun, Maheesa mendekat pada orang itu namun langkahnya seketika terhenti ketika mengenali pakaian yang di kenakan oleh orang itu.

Pakaian yang sama seperti yang Azkana kenakan tadi, hoodie pink dengan celana bahan berwarna putih. Maheesa segera menghampiri orang itu lalu mengguncang tubuhnya pelan, tak butuh waktu lama seseorang itu terbangun dan mendongkak ke arah Maheesa. Maheesa menghela nafas lega lalu meluruhkan tubuhnya, menarik pemuda itu dalam dekapan hangatnya.

"Azka sayang. Kakak khawatir banget sama kamu, kenapa kamu bisa sampai jauh gini"

Betul yang ditemui oleh Maheesa adalah Azkana, Azkana nya yang sedari tadi ia cari ternyata sudah sejauh ini. Mungkin jika kakinya masih kuat untuk berjalan ia tak akan berhenti berjalan.

"Kak Maheesa?"

"Iya ini kakak"

Maheesa melepaskan pelukannya pada Azkana lalu menangkup pipi Azkana yang sudah di aliri air mata.

"Kenapa Azka bisa di usir dari rumah?" Tanya Maheesa

"Azka gatau kak.. waktu Azka tanya apa salah Azka tapi ayah marah marah sambil bilang kalau Azka bukan lagi bagian keluarga mereka, nama Azka juga udah ga ada Seananda nya kak terus hiks ayah hiks ayah bilang kalau salah Azka itu udah lahir di dunia"

Azkana menangis dengan pilu di tengah sepinya malam yang semakin dingin, nafasnya tersenggal karena menangis terlalu kuat. Maheesa mengelus punggung sempit Azkana untuk menenangkan pemuda tersebut

"Ayah juga bilang salah Azka udah lahir dari rahim bundaaa hiks hiks padahal Azka ga bisa milih buat lahir dari rahim siapa kaaak hiks"

Maheesa kembali merengkuh tubuh ringkih itu, mengelus surai lembut nya seraya mengecupnya beberapa kali

LOVE [HEESUN] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang