15

468 46 10
                                    

Azkana tengah duduk manis di ruang tamu ia tengah menunggu Shilla dan Damar selesai dari kegiatan mereka di luar, Namira mengatakan kalau mereka akan melakukan sesi foto keluarga sore ini jadi Azkana sangat tidak sabar menanti saat saat itu. Azkana menolehkan kepalanya saat melihat siapa yang datang

"Papa pulang!"

"Papaaaa!"

"Eh bungsunya papa di sini, nih kartu identitas adek yang baru sama surat surat semuanya nih baru selesai sekarang, nama adek sekarang udah berubah bukan lagi Azkana Seananda Adireja tapi Azkana Sadha Adireja. Dulu papa mau pake nama ini buat kamu tapi bunda kamu tetep pengen nama Seananda Seananda itu ada di kamu dengan alasan biar kamu kelihatan kayak anak mereka"

Azkana menerima berkas yang di berikan oleh Damar dan melihat nama baru miliknya itu.

"Papa nanti kalau adek punya anak nama belakangnya ada Adireja nya juga biar keren"

"Boleh kalau suami kamu setuju, tapi bukannya nanti nama belakang anak kamu nanti Aditya atau Suharja ya?"

"Aditya? Suharja?"

"Maheesa Aditya Suharja itu bukannya calon suami kamu?"

Azkana membolakan matanya terkejut lalu beranjak dari duduknya

"Apa sih papa kenapa jadi ke dia, udah ah adek mau nyimpen ini dulu"

Damar tertawa melihat Azkana yang salah tingkah lalu pergi dari hadapannya.

"Jangan lari dek! Awas jat-"

Duk!

"Aaww shh.."

"Kan! Papa bilang jangan lari lari"

Damar sedikit berlari untuk menghampiri Azkana yang sudah jatuh tersungkur di ujung tangga atas, Damar membantu Azkana untuk bangun lalu melihat lututnya yang sedikit terluka

"Duh jadi luka gini adek, kamu kalau salting jangan sampe ga fokus gini dong untung ga gelinding ke bawah"

"Ishh papa nih nyebelin tau ga! Adek gapapa juga"

Azkana sedikit menghentakkan kakinya lalu memasuki kamarnya, Damar mengikuti Azkana untuk mengobati luka putra bungsunya itu.

"Adek ini ba- LOH ADEK KENAPA?"

Namira melempar pakaian yang akan di kenakan oleh Azkana ke arah kasur lalu menghampiri Azkana yang tengah di obati oleh Damar

"Adek jatuh tadi gara gara papa nih ma"

"Jatuh sendiri kok nyalahin papa, adek jatuh juga gara gara salting tuh ma"

"Ya kalau papa ga ngomong gitu adek ga akan salting!!"

Namira menggelengkan kepalanya heran, lalu kembali keluar dari kamar Azkana

"Itu baju buat kita foto nanti ya, ga jadi foto di luar nanti tukang foto nya ke sini, papa kalau udah selesai cepetan siap siap ya"

Keduanya hanya mengangguk mengiyakan perkataan Namira, setelah selesai mengobati luka Azkana, Damar kembali ke kamarnya sementara Azkana mulai bersiap siap. Ia mengenakan pakaian serba putih dan sedikit merias wajahnya agar lebih segar. Setelah selesai bersiap Azkana menuruni tangga bersamaan dengan Shilla dan Sunan yang keluar dari kamar mereka.

"Kakak kapan nyampe?"

"Tadi pas mama anterin baju buat adek, kakak baru nyampe"

"Hooo adek ga denger suara kakak soalnya"

"Kakak lagi capek banget dek jadi ga bersuara deh"

Azkana mengangguk mengerti lalu ketiganya mendekati lokasi dimana mereka akan melakukan sesi foto keluarga tersebut, dengan Namira dan Damar yang sudah duduk di tengah tengah seraya memegang tiga buah bingkai foto bayi. Shilla dan Sunan segera berdiri di posisinya masing masing sementara Azkana diam di belakang fotografer tersebut, membuat Namira mengernyitkan dahinya heran

LOVE [HEESUN] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang