14

525 49 9
                                    

Pagi ini Maheesa memiliki kegiatan di organisasinya jadi ia harus berangkat lebih awal sebelum kelasnya di mulai, Maheesa membuka kulkas lalu mengambil satu kotak chocolate cake untuk Azkana.

"Bu, pak Heesa berangkat ya"

"Buat si adek itu sa?"

"Iya pak buat adek ini"

Sakti memberikan beberapa lembar uang pada Maheesa.

"Titip untuk adek"

"Buat adek aja? Buat kakak Maheesa nya mana?"

"Kamu udah dapet dari Juan, bilang ke adek untuk jajan tapi jangan jajan yang manis manis, kamu sudah bawakan soalnya"

"Iya bapak nanti Heesa sampaikan, Heesa berangkat dulu"

"Hati hati nak"

Maheesa berpamitan pada Sakti lalu kembali berpamitan pada Risa yang tengah mengupas mangga. Risa hanya mengangguk seraya tersenyum, lalu ia memberikan sepiring mangga yang sudah bersih dan siap di makan pada Sakti.

"Azkana itu anak Damar dan Inara ya bu?"

"Iya pak, kemarin kan di jemput sama anaknya Namira"

"Namira itu wanita yang baik, dia bisa menerima anak yang bukan dari rahimnya sendiri bahkan bapak rasa Namira lebih bisa di sebut ibu kandungnya Azkana daripada Inara"

"Bapak betul, rasa sayang Namira itu sama rata"

"Bapak ingat dulu Damar yang menangis saat Azkana lahir, Damar yang menggendong pertama kali Azkana lalu yang kedua Namira setelah itu bapak. Wajahnya tidak berubah, Azkana seperti masih bayi"

"Sayang ibu waktu itu ga ikut, kalau ibu ikut mungkin ibu jadi orang keempat yang gendong Azka, waktu pertama kali kita ketemu ibu gatau kalau Azkana itu anaknya Damar. Ibu juga gatau kalau Inara yang ada di florist itu adalah Inara yang sama"

"Sekarang Azkana sudah aman, kita juga ikut jaga dia ya bu"

"Iya pak"

Sepasang suami istri itu menghabiskan waktu sarapan mereka yang tinggal beberapa menit lagi itu dengan beberapa obrolan yang merujuk pada hubungan putranya dan kekasihnya.

𐙚⋆˙˚◞♡

Sementara di kediaman Namira saat ini ia tengah berada di kamar anak bungsunya, mengusap pelan pipi Azkana

"Adek bangun yuk sayang, mau kuliah ga hari ini nak? Sudah jam enam loh sayang"

Azkana menggeliat pelan lalu membuka kedua matanya secara perlahan, Azkana tersenyum ke arah Namira.

"Adek ada kelas pagi ma hari ini"

"Ayo bangun kalau gitu, mandi siap siap terus sarapan ya sayang. Baju buat adek udah mama siapin gih cepetan"

Azkana mengangguk lalu bangkit dari atas kasurnya dan langsung memasuki kamar mandi miliknya. Kemarin semua barang barang yang ia bawa sudah di rapihkan oleh Shilla dan Sunan sementa kopernya entah hilang kemana. Setelah selesai dengan acara mandinya Azkana bersiap siap, hari ini ia mengenakan pakaian yang di siapkan oleh Namira. Kaus berlengan pendek berwarna biru muda dengan celana yang senada warnanya, Azkana menatap pantulan dirinya di cermin lalu tersenyum dengan manis, penampilannya kali ini menambah kesan manis pada Azkana.

Azkana menuruni anak tangga sedikit berlari namun tindakannya mendapatkan pelototan tajam dari Damar.

"Hehe selamat pagi papa!"

LOVE [HEESUN] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang