17🔞

949 45 0
                                    

Azkana memasuki apartemen Maheesa yang memiliki nuansa hitam putih tersebut, Azkana meneliti seluruh isi apartemen tersebut. Apartemennya rapih seperti jarang sekali di tempati, ia membuka kulkas yang ternyata banyak terisi berbagai makanan. Lalu ia menutupnya kembali, ia beralih untuk melihat satu satunya kamar yang ada di situ.

"Ini apartemen kakak jarang di tempatin ya?"

"Baru beli satu bulan yang lalu, sengaja biar nanti lebih fokus buat ngerjain tugas akhir. Kalau kakak pengen pacaran sama kamu juga tinggal ke sini aja, kamu di sini temenin kakak buat ngerjain tugas"

"Ya bukan pacaran dong namanya kalau gitu"

"Pacaran lah bisa bebas peluk sama cium kamu"

Maheesa mendorong Azkana menuju kasurnya, sehingga ia jatuh tengkurap. Maheesa membalikan badan Azkana membenarkan posisinya untuk berbaring lalu mengukung tubuh Azkana di bawahnya.

Maheesa menunduk mengecup kening Azkana lalu turun pada kedua matanya dan kedua pipi berisi milik Azkana.

"Kak.."

"Hm?"

"Mau ngapain?"

"Kamu bilang kemarin biarin di bawa sama orang itu dan kamu juga bilang gapapa kalau sampai hamil terus kamu kabur kan? Kakak ga akan biarin semua itu terjadi Azkana. Kakak ga akan biarin kamu hamil sama orang lain, kalau kamu memang mau hamil kakak yang akan wujudin itu semua"

"Kaaak aku.. aku cuma bercanda kak, aku juga ga akan biarin diri aku di bawa sama siapapun kak omongan aku kemarin refleks karena aku emosi sama kakak!"

Seringai itu muncul di wajah Maheesa membuat Azkana sedikit takut atas apa yang akan di lakukan oleh Maheesa pada dirinya.

"Kakak ga nangkap raut bercanda dari wajah kamu. Bercandaan kamu juga ga lucu Azkana, berani beraninya kamu pamerin pinggang kamu kemarin ke semua orang. Anak nakal harus di hukum kan?"

Maheesa menelusupkan tangannya kedalam baju yang Azkana kenakan, ia mengelus pinggang halus milik Azkana lalu elusannya naik menuju perut rata milik Azkana semakin naik menuju puting mencuat milik Azkana. Maheesa mengelus puting tersebut, memilinnya dan menariknya pelan membuat Azkana mendesah karenanya.

"Sshh kaak.."

Seringai Maheesa kembali muncul, dengan tangan yang masih memainkan puting Azkana ia mencium bibir Azkana melumatnya dengan tempo yang sedikit berantakan karena jujur saja libidonya sudah naik saat ini. Azkana membalas setiap lumatan yang di berikan oleh Maheesa, ciuman Maheesa turun pada rahang Azkana lalu pada lehernya. Azkana memiringkan kepalanya guna mempermudah Maheesa mengeksplor leher jenjangnya tersebut. Ciuman itu semakin turun menuju dada Azkana yang masih tertutup pakaian yang di kenakan olehnya. Maheesa menjauhkan wajahnya dari tubuh Azkana lalu menatap wajah sayu milik Azkana. Maheesa mengusap peluh yang keluar dari pelipis Azkana. Maheesa menyatukan kening keduanya ia menatap dalam mata Azkana

"Do you love me?"

"Yes.. i love you"

"Do you love me Azkana Sadha Adireja?"

"I really love you Maheesa Aditya Suharja"

"You turst me right?"

"Ya i trust you"

"I love you"

"I love you more"

Maheesa menjauhkan badannya dari badan Azkana lalu melepaskan baju yang menghalangi tubuh Azkana, Maheesa juga ikut melepaskan pakaian yang ia kenakan membuat wajah Azkana memerah sempurna.

LOVE [HEESUN] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang