Hukuman Yang Tertunda.

25 9 0
                                    

Allah tidak membebani jiwa lebih dari yang dapat ditanggungnya

~ Muhammad Zaidrayyan al-Ghifari ~

Sudah beberapa hari berlalu kini Kaizya sudah berada di rumah nya sendiri Tepat nya rumah kedua orang tua nya kini adalah hari jumaat dan sekolah yang Kaizya tepati sebelum jumaatan sudah di pulangi maupun siswa/i yang bersekolah di sana.

Kini Kaizya sudah sampai di rumah dan ia melihat ayah nya yang sedang duduk di Sofa sambil membaca AlQuran

“Assalamualaikum” Ucap Kaizya yap benar sekali karena kaizya menginap di rumah Om Sulaiman dia sudah banyak sekalu berubah karena di kasih ilmu oleh Keysia.

“Waalaikumsalam tumben cepat pulang nya?” Tanya ayah

“Emm biasa kan hari jumat yah”

“Yasudah ganti baju terus ke sini lagi”

“Baik yah”

Sesudah mengganti baju

“Mamah assalammualaikum ”

“Waalaikumsalam anak mamah udah berubah ya”

“Iya hehe dikit, Ayah udah berangkat belum ma?”

“Masih lama jumaatan sayang kenapa emang?”

“Gak papa kok mah ayah masih di ruangan tamu kan?”

“Iya sayang masih ”

“Yaudah Zia ke sana Assalammualaikum ”

“Waalaikumsalam”

Di ruangan tamu

“Ayah”

“Sini duduk ayah mau bicara sama kamu”

“Bicara apa yah?”

“Ingat hukuman kamu Belum selesai kaizya”

“Hukuman?Hukuman apa lagi yah?”

“Hukuman yang tertunda akibat ayah sama mama ada urusan” Ucap Ayah

“ih Zia kira udahan yah”

“Kamu masih mencoba pacaran?,Sejak kapan kamu pacaran sama dia ” Ucap ayah tegas

“Kok ayah bisa tau kalau gua balikan sama Adeeren” Ucap kaizya dalam hati

“Zia jawab” Ucap ayah geram

“Baru beberapa bulan yah”

“Kamu Tau pacaran haram zia?” Ucap ayah

“Tau yah ta-”

“Gak ada tapi tapi ayah gak suka itu” Ucap ayah kembali

“Zia minta maaf”

“Sudah ayah bilang itu ayah sudah kasih peringatan ke kamu kamu malah langar lagi zia zia ayah tidak akaan kasih kamu hukuman menye menye lagi” Ucap ayah

Awal Dari CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang