11-06-24
Happy reading!
"Usia kandungannya baru berusia tiga Minggu."
Begitu kata seorang Dokter muda yang memiliki nama Ayunda. Dokter itu tersenyum lantas menyalami pasangan suami istri itu.
Tentu saja mereka bahagia, Danuar dan juga Raya sama-sama mengucap syukur dan rasa haru memaksa kedua sudut mata Raya berlinang.
Danuar memeluk cintanya. Mengecup kedua pipi seputih susu itu tanpa tahu malu. Ya biar saja, sedang bahagia dan jatuh cinta.
"Terima kasih ... " Danuar berbisik merdu. Kalimat tulus yang dirinya layangkan adalah wujud kesungguhannya.
Lantas ketika keduanya sibuk berbahagia, di saksikan oleh Dokter yang ikut serta merasa terharu, Danuar teringat sesuatu.
"Apa bayinya baik-baik saja?"
"Sa-saya ... Semalam berhubungan dengan istri saya karena tidak tahu dirinya sedang mengandung. Apakah bayinya baik-baik saja?"
Dokter Ayunda tersenyum penuh arti. Tahu sekali yang di maksud oleh Danuar, sedangkan Raya pipinya sudah bersemu merah.
"Dari hasil pemeriksaan semuanya janin terlihat baik-baik saja. Kalian tidak perlu khawatir."
Danuar mau pun Raya bernapas dengan sangat lega. Wanita itu bahkan dengan secara tiba-tiba mengelus perutnya yang masih rata.
"Tetapi, jangan di ulangi ya Nyonya, Tuan? Karena usia kandungannya masih sangat muda dan rentan sekali, Kalian harus menahannya setidaknya setelah melewati trimester pertama," jelas Dokter Ayunda.
Danuar mengangguk cepat, percis seperti seorang budak yang tengah di beri perintah oleh tuannya.
Oh lihatlah! Pria tegas dan berwibawa itu dapat di hancurkan oleh istri dan anaknya.
"Baik. Apa ada hal lain lagi yang harus saya lakukan? Karena bagaimana pun ini adalah pengalaman pertama saya." Danuar sungguh tak ingin melewatkan hal ini. Dirinya akan mengurus Raya dengan sebaik mungkin.
"Untuk saat ini saya akan meresepkan vitamin, dan mulai meminum susu juga, ya? Selain itu, ibu hamil biasanya akan melewati fase mengidam. Di mana fase ini akan menjadi yang paling sulit, meski tidak semua tetapi kebanyakan ibu hamil akan mengalaminya. Ibu hamil biasanya akan melewati hormon yang luar biasa. Tuan sebagai seorang suami saya harap bisa sabar dan bisa menuruti keinginannya."
"Baik, berikan vitamin yang terbaik. Berikan istri dan anak saya yang terbaik." Danuar cekatan sekali.
Dokter Ayunda tersenyum. "bayinya sangat beruntung sekali. Nyonya lihat, suamimu begitu antusias menunggu kehadirannya."
Raya ikut tersenyum setelah mendengar itu. Lantas ketika melihat raut bahagia suaminya Raya benar-benar merasa sangat di cintai.
"Ya, saya dan bayi ini memang sangat beruntung memilikinya." Raya menjawab seraya mengelus punggung tangan suaminya yang berada di atas pahanya.
"Baiklah ... Ini resep vitaminnya dan bisa di tebus di apotek. Untuk kontrol selanjutnya di bulan depan pada tanggal 3 ya? Saya harap kalian tidak melewati perkembangannya." Dokter Ayunda menyerahkan sebuah resep kepada Danuar sekaligus menjadi akhir perbincangan mereka.
Pria perfectionis itu, begitu posesif merangkul istrinya seraya keluar dari ruangan tersebut.
"Hati-hati." Danuar berkata, padahal, ia masih bisa berjalan sendiri.
"Mas, di lihat orang-orang." Raya menyadarkan suaminya.
"Lantas mengapa? Kamu istriku."
"Bukan seperti itu. Kamu ini berlebihan sekali. Perutku belum besar dan aku masih sangat bisa berjalan sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK ROSE || Namjoon
FanfictionDanuar dan Raya bertemu dalam sebuah acara yang di adakan di Yogyakarta. Hingga pada akhirnya, mereka cukup dekat hanya sebagai teman. Sifat keduanya cukup berbanding terbalik. Hidup Danuar terlampau penuh kilau, sedangkan Raya tak menyukai sesuatu...