Chapter 9

319 43 3
                                        

Satoru tersentak kaget ketika mendapati dirinya ketiduran dan ia kini berada di tempat tidur. Seingatnya ia kemarin berada di lantai, apa Toji yang memindahkannya? tapi tidak mungkin kan? Pria itu terlihat tidak suka padanya mana mungkin ia sebaik itu memindahkan dirinya ke tempat tidur.



Satoru berpikir mungkin ia tidak sadar telah berpindah ke tempat tidur. Ia pun memutuskan untuk keluar dari kamar Toji. Ia pun beranjak menuju kamar Megumi.



Setiap pagi Satoru memang kerap kali datang ke kamar Megumi, tentu saja untuk merasuki tubuh remaja tersebut untuk membantunya mencari air mata ketulusan.



Ketika Satoru sampai, disana ia melihat Megumi telah memakai seragam lengkap dan di tempat tidur Toji tertidur begitu pulas.



"Ohayou Megumi."



"Ohayou sensei."



"Megumi, semalam ayahmu tidur disini?" tanya Satoru.



"Iya, aku samar-samar ingat ayah datang dan tidur di sampingku." balas Megumi.



"Apa karena aku ya? aku mungkin tidak sadar naik ke tempat tidur dan membuatnya tidak nyaman. Sebelumnya aku tidur di lantai."



"Mungkin ayah yang memindahkan sensei, ayah kalau merasa tidak nyaman pasti langsung mengusir sensei. Lagipula Gojou-sensei tidak memiliki kebiasaan berjalan saat tidur kan?"



"Ya memang tidak." Satoru memang tidak memiliki kebiasaan seperti itu, namun sulit untuk percaya Toji mau melakukan hal merepotkan terlebih pria itu sendiri yang melarangnya tidur di ranjang.



"Megumi?.."



"Ah maaf membangunkan ayah."



"Tidak apa-apa. Lagipula ayah libur."



"Ayah aku sudah menyiapkan sarapan, tapi kalau ayah mau tidur lagi aku akan menyimpannya sebelum berangkat sekolah." ucap Megumi.



"Biarkan saja, kau berangkatlah nanti terlambat."



"Baiklah, aku berangkat ya ayah." Megumi kemudian menatap Satoru. "Ayo sensei aku akan berangkat."



Satoru menatap Megumi dan Toji secara bergantian, ia tampak gugup.



"Ada apa denganmu ha?" tanya Toji melihat gelagat Satoru yang aneh."



"A-ano aku izin memakai tubuh Megumi ya, Fushiguro-san."



"Hn." jawab Toji dengan singkat.



"Megumi ayo keluar."



"Disini saja biar cepat."



Satoru pun dengan rasa malu yang luar biasa melakukan hal biasa yang ia lakukan sebelum merasuki tubuh Megumi. Ia berbagi energi kehidupan dengan cara berciuman walaupun bibir mereka tidak benar-benar menempel.



Toji yang melihat hal itu langsung tersentak. Ia menatap tajam tubuh Megumi karena saat ini Satoru telah berada di dalam tubuh pemuda tersebut.



"Hei sialan! Harus ya kau melakukannya disini?!" ucap Toji dengan geram.



"M-maaf Fushiguro-san! Tadi Megumi minta disini!"



"Lalu kau menurut begitu saja?! Berani juga kau mencium putraku didepan mataku sendiri ya!"



Sebelum Toji mulai mengamuk, Satoru bergegas keluar dari kamar tersebut untuk berangkat sekolah.



Tears to SurviveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang