Sesuai apa yang diminta, Satoru pun datang ke ruang guru untuk memenuhi permintaan salah satu guru dengan surai merah muda. Ia mengetuk pintu lalu setelah dipersilakan untuk masuk ia pun membuka pintu dan berdiri di depan meja. Di ruang guru tidak ada siapapun, hanya guru dengan surai merah muda itu saja.
"Aku menyuruhmu kesini bukan cuma sekedar memberimu tugas sebagai hukuman Megumi."
Satoru tersentak ketika guru tersebut memanggil nama kecil Megumi tanpa menyebut marganya.
'Megumi kenapa Ryoumen-sensei hanya menyebut nama kecilmu?' tanya Satoru namun yang ditanya tidak memberi jawaban.
'Megumi? Apa dia tertidur ya?' gumam Satoru lagi.
"Megumi? Apa kau tidak fokus di pelajaranku karena perihal dengan apa yang terjadi seminggu yang lalu?" tanya guru yang diketahui bernama Ryoumen Sukuna tersebut.
'Kejadian seminggu lalu? aku benar-benar tidak tahu! Astaga bagaimana ini?!'
Satoru yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri tidak sadar kini Sukuna telah beranjak dari tempatnya. Pria dengan surai merah muda itu kini telah berada di depan Satoru tanpa pemisah berupa meja tidak seperti sebelumnya.
"Kenapa diam saja Megumi? Jika hal itu mengganggumu katakan saja."
"Ry-Ryoumen sensei kau terlalu dekat!" seru Satoru lalu ia pun mendorong Sukuna menjauh.
"Aku lihat selama pelajaran kau tidak memperhatikan dan malah sibuk dengan pikiranmu sendiri. Katakan, apa hal itu mengganggumu?"
Satoru benar-benar panik sekarang, jika ia ketahuan ia mungkin tidak diizinkan oleh Megumi meminjam tubuhnya lagi.
'Sial tidak seharusnya aku panik!' seru Satoru yang kini rohnya perlahan keluar dari tubuh Megumi, menyebabkan tubuh Megumi kehilangan keseimbangan.
Grebb
Sukuna langsung menangkap tubuh Megumi ketika tiba-tiba tubuh itu ambruk.
"Megumi!"
Dengan segera Sukuna mengangkat tubuh Megumi untuk dibawa ke ruang kesehatan.
.
Menunggu Megumi sadar memerlukan waktu yang cukup lama namun Sukuna tetap berada di sisi Megumi sampai jam pelajaran berakhir. Kebetulan Sukuna tidak memiliki jadwal mengajar lagi setelah jadwal terakhirnya ketika mengajar di kelas Megumi.
Tiga puluh menit setelah jam pulang, Megumi baru membuka matanya.
"Akhirnya kau bangun juga Megumi. Sebaiknya kau minum dulu."
Sukuna mengambil segelas air yang telah ia siapkan untuk Megumi. Ia membantu Megumi meminum air tersebut hingga habis setengah gelas.
"Kau tiba-tiba pingsan dan menunggumu sadar cukup lama. Ada apa denganmu? dari suhu tubuh tidak panas." tanya Sukuna.
"Badan saya lemas, hanya itu yang bisa saya katakan Ryoumen-sensei."
'Sorot mata itu kembali. Aku merasa sebelum dia pingsan sorot matanya berbeda dan tingkah lakunya pun sedikit berbeda. Kepribadian ganda? tapi untuk saat ini aku tidak mau membebani pikirannya karena Megumi baru saja siuman.' gumam Sukuna dalam hati.
"Apa kau begadang? mungkin kau kurang tidur."
"Mungkin saja. Kalau begitu aku akan pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears to Survive
FanfictionPerjuangan Gojou Satoru yang harus mendapatkan air mata dari sepuluh orang yang benar-benar tulus menyayanginya agar ia bisa tetap hidup. Ketika tubuhnya yang berupa roh hanya bisa meminta bantuan pada Fushiguro Megumi yang merupakan salah satu anak...