Gojou Satoru, siapa yang tak mengenal sosok tersebut di sekolah ini? Sosok guru populer di SMU Jujutsu yang terkenal sebagai guru paling tampan dan kaya. Sosok yang mampu membuat kaum hawa jatuh cinta dan membuat kaum adam merasa iri karena kesempurnaan yang ia miliki.
Jika kaum hawa kerap kali menatapnya dengan tatapan cinta, maka kaum adam malah sebaliknya. Delapan puluh persen kaum adam yang tak terlalu mengenal Satoru tentu sangat membenci pria itu. Sekedar info, Satoru memang sedikit menyebalkan dari segi sikap jadi jangan heran ia dibenci bukan karena iri akan kekayaan dan ketampanannya namun karena sikap menyebalkannya juga.
"Hari ini pulang awal aku akan ke cafe langgananku." ucap Satoru yang langsung merapikan meja dan bergegas keluar dari ruangannya.
Ia berjalan menuju sebuah mobil di parkiran, memasuki mobil tersebut dan segera tancap gas meninggalkan area sekolah.
.
Jalanan sepi ketika ia melaju dengan kecepatan sedang. Ini masih termasuk jam kerja untuk orang yang bekerja di perkantoran jadi wajar jika jalanan lumayan sepi namun walaupun jalan sepi Satoru tetap selalu berhati-hati berkendara.
"Sebenarnya walaupun berkendara dengan hati-hati kalau orang lain yang berkedara dengan sembrono ya percuma." gumam Satoru pada dirinya sendiri.
Ia berhenti di lampu merah, menunggu lampu hijau menyala ia sesekali memperhatikan sekitar. Fokus Satoru kemudian beralih pada mobil yang melaju dari arah jalanan di depan. Mobil yang melaju sendiri padahal kendaraan dari arah yang sama dengan mobil itu berhenti.
"T-tunggu! Apa-apaan?! H-hei---"
Braakkk
Tabrakan tidak bisa dihindari, mobil itu menabrak keras mobil Satoru sehingga ada percikan api berujung api perlahan membesar membakar mobil Satoru.
Satoru perlahan membuka mata. Ia meraba wajahnya yang kini berlumuran darah dan terbatuk-batuk setelahnya ketika asap dari api yang membakar mobilnya terhirup.
Di tengah kesadarannya yang hampir hilang, Satoru berusaha keluar dari mobil. Ketika usahanya untuk keluar berhasil, ia pada akhirnya ambruk ke jalanan beraspal.
"Hei cepat telfon ambulance!"
"Syukurlah dia bisa keluar dari mobilnya."
"Kasihan sekali."
Banyak suara yang ia dengar namun pandangan Satoru mulai kabur dan tubuhnya terasa berat untuk digerakkan.
"Gojou-sensei?!"
Suara terakhir yang memanggil namanya membuat Satoru berusahaa untuk menatap siapa orang yang ia kenal yang kini berada disini. Satoru memfokuskan penglihatannya pada sosok itu, sosok pemuda dengan bola mata hijau yang cukup ia kenal.
"M-megumi.."
Lalu pandangannya langsung gelap.
.
Satoru terbangun di rumah sakit. Ia meraba seluruh tubuhnya yang sakit dan ia meringis ketika lukanya ia tekan. Ia pun bangun ketika melihat sahabat wanitanya berada di dalam ruangan.
"Shoko?"
"..."
Satoru menaikkan sebelah alisnya melihat wanita itu tidak merespon panggilannya.
"Shoko? Kau sedang tidak memakai earphone kan?"
"..." Wanita itu tetap diam namun ia bangkit dari posisi duduknya melewati Satoru begitu saja menuju ranjang pasien.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears to Survive
Fiksi PenggemarPerjuangan Gojou Satoru yang harus mendapatkan air mata dari sepuluh orang yang benar-benar tulus menyayanginya agar ia bisa tetap hidup. Ketika tubuhnya yang berupa roh hanya bisa meminta bantuan pada Fushiguro Megumi yang merupakan salah satu anak...