Chapter 2

504 55 6
                                    

Dalam sekejap mata, kini Satoru telah berada di kediaman Fushiguro. Rumah yang kecil untuk seukuran orang kaya macam Gojou Satoru.



Tidak banyak perabotan yang ada di rumah ini dan beberapa ruangan pun ukurannya juga sempit. Satoru sedikit meringis membayangkan ia akan berada disini dalam waktu yang belum bisa ditentukan.



"Hei, siapa disana?" tanya sosok yang memergoki kehadiran Satoru. Jika ada yang bisa melihatnya berarti...



"Megumi! Ini aku Gojou-sensei."



Megumi berjalan mendekat ketika nama guru yang baru tadi ia lihat mengalami kecelakaan disebut. Ia kemudian menyipitkan matanya ketika melihat sosok yang transparan. "Apa-apaan ini? Ini bukan mimpi kan?"



Satoru tersenyum lebar karena Megumi benar-benar mampu melihatnya. "Kau tidak bermimpi Megumi. Kau harus membantuku!"



"Bantu apa? dan apa kau sudah mati?" tanyanya.



"Aku belum mati, karena itu sekarang aku disini. Aku ingin tetap hidup dan hanya kau yang bisa membantuku."



"Apa memangnya yang bisa kubantu?"



"Jadi begini..." Satoru pun mulai menceritakan apa yang terjadi pada dirinya.



Megumi sendiri yang mendengarkan cerita Satoru agak tidak percaya hal-hal seperti itu bisa terjadi.



"Kau terlihat seperti tidak mempercayaiku. Kalau kau tidak percaya kau bisa tanya malaikat disampingku ini." ucap Satoru seraya menunjuk Hana yang berada disampingnya.



"Hanya Gojou-sensei yang bicara padaku daritadi dan hanya Gojou-sensei yang sekarang ada disini." balas Megumi.



"Tunggu.. Oi memang Megumi tidak bisa melihatmu?"



"... " Hana hanya terdiam dengan wajah malu-malu menatap Megumi.



"Cih dia malah terpesona." Satoru berdecih lalu kembali menatap Megumi. "Ayolah Megumi kau bantu aku. Kalau kau berhasil membantuku aku akan memberi imbalan ketika aku bangun nanti." ucap Satoru.



"Biarkan aku memikirkannya. Sensei meminjam tubuhku pasti nanti ada orang yang curiga ketika mereka melihatku tidak seperti biasanya."



Satoru menghela nafas. "Harus ya dipikirkan lagi? Kalau kau berhasil membantuku aku akan membiayai kuliahmu nanti."



"Baiklah aku setuju."



'Cepat sekali berubah pikiran.' gumam Satoru dalam hati.



"Nona malaikat, jadi bagaimana cara agar aku bisa merasuki tubuh Megumi?" tanya Satoru pada Hana.



"Itu perkara yang mudah, kalian hanya perlu berbagi energi kehidupan dengan saling ciuman." balas Hana tanpa beban.



"Hah?! Kau yang benar saja nona malaikat!"



"Hei aku hanya menjalankan tugasku dan memberitahumu informasi. Kau mau hidup tidak?"



"T-tapi apa Megumi mau ketika aku cium?" tanya Satoru.



"Aku tidak masalah asalkan janjimu untuk membiayai kuliahku kau tepati. Lagipula kau tidak terlihat jadi siapa yang akan melihat aku sedang berciuman dengan guruku sendiri?"



Kepala Satoru mengeluarkan asap imajiner. Ia menampar dirinya sendiri namun kemudian ia merasakan sakit.



"Tunggu.. bukannya roh tidak bisa merasakan sakit?" tanya Satoru. Ia juga baru ingat saat sadar tadi ia juga merasakan tubuhnya terasa sakit.



Tears to SurviveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang