liburan pt 5 (krojaki)

9K 784 109
                                    

Pagi ini Jaki berniat untuk berjalan-jalan sembari menikmati udara segar yang jarang bisa ia rasakan di rumah. Kini dirinya tengah duduk mengumpulkan nyawanya yang masih setengah. Tangannya menggaruk kepalanya yang sebenarnya tak terasa gatal sama sekali. Jaki beranjak dari duduknya menuju kamar mandi untuk menyikat gigi dan mencuci mukanya.

"Mau kemana?" baru saja Jaki keluar dari kamar mandi sudah disambut oleh pertanyaan dari Krow yang baru bangun. Anak itu masih berbaring di kasur dengan satu mata yang terbuka.

"Mau cari angin, kapan lagi bisa menghirup udara segar" jawab Jaki sambil berjalan menuju lemari untuk memakai sweater. Mendengar hal itu membuat Krow terduduk, dengan cepat dirinya beranjak menuju ke kamar mandi.

"Tunggu bentar" ucapnya sebelum menutup pintu kamar mandi. Sontak Jaki tersenyum singkat sembari mengambilkan baju lengan panjang untuk Krow.

Keduanya berjalan beriringan mengikuti jalan setapak yang ada di sekitar villa. Jarak antara bangunan satu dengan yang lain cukup jauh, jadi suasananya sangat sunyi. Ditambah jarang ada kendaraan yang lewat membuat semakin tenang.

"Eh, anak siapa itu?" gumam Jaki saat melihat ada seorang anak kecil berumur sekitar 4 tahun sedang berdiri sendirian. Keduanya berjalan mendekati anak itu untuk memastikan jika ia baik-baik saja.

"Adek? Kamu kok di sini sendirian? Rumah kamu di mana?" tanya Krow sembari berjongkok menyamakan tingginya dengan si anak.

Mendengar ada suara membuat anak itu menoleh, bukannya menjawab pertanyaan Krow. Anak itu justru menatap Jaki yang berdiri di belakang Krow.

"Kakak itu siapa?" tanya anak kecil itu sambil menunjuk Jaki dengan jari mungilnya.

"Oh, ini temen aku. Kenapa?" jawab Krow, sejujurnya ia sedikit bingung kenapa anak kecil itu malah menanyakan Jaki.

"Kakak cantik, mau jadi pacar aku gak?" mendengar perkataan itu membuat keduanya terkejut. Jaki tertawa akan tingkah anak kecil itu, sedangkan Krow menatap anak kecil itu tak suka.

"Enak aja, ga boleh. Dia punyaku" seru Krow buat anak kecil itu menoleh dan menunjukkan wajah kesal.

"Ih tadi katanya cuma temen!" gerutu anak itu sambil menatap Krow, tangan kecilnya mengepal menandakan bahwa ia sedang marah.

"Ya emang kenapa? Dah lu tuh masih kecil ga boleh pacar-pacaran" tawa Jaki semakin mengeras saat kini keduanya malah ribut. Ia hanya menatap Krow dan anak kecil itu hingga seorang ibu menghampiri ketiganya dan membawa anak itu pulang.

"Aduh maaf ya mas, anak saya emang nakal. Minta maaf sama masnya dek" ucap ibu itu pada anaknya, dan dituruti oleh anak itu meski sebenarnya ia masih kesal.

"Kenapa sih kamu?" tanya Jaki saat ibu dan anak tadi sudah pergi menjauh, ia menatap Krow yang masih menunjukkan wajah sebal.

"Makanya, lu tuh jangan cantik-cantik. Pake pelet ya lu? Sampe anak kecil juga kena" ucap Krow menatap Jaki, berjalan mendekat dan menarik pinggang pria berambut pink itu.

"E-eh?" tentu saja Jaki terkejut dengan gerkan tersebut, kini keduanya tak memiliki jarak satu sentipun. Rona merah mudah menghiasi wajah cantik itu, buat Krow terpaku melihatnya.

"Cantik banget, kenapa sih? Rasanya pengen gue kurung biar gak ada yang bisa liat cantiknya" lirih Krow, matanya memandang Jaki dengan tatapan yang cukup dalam.

"Apaan sih, ngaco nih pagi-pagi" ucap Jaki sembari mengalihkan pandangannya, tak kuat dengan tatapan Krow pada dirinya.

Kini kedua tangan Krow memeluk Jaki dan membawa tubuh itu semakin dekat dengan dirinya. Jaki yang terkejut reflek mengalungkan tangannya pada leher Krow, sedetik kemudian dirinya tersenyum malu.

Keluarga Mapia [TNF] [RionCaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang