come back

7.3K 682 35
                                    

Setelah kedatangan Rion, Caine, serta yang lain di kota baru dan juga berbagai kejadian yang cukup menguras tenaga, buat pria berambut merah itu sudah merasa tak tahan lagi. Ia berulang kali mengerjapkan matanya yang terasa kering, tak jarang juga dirinya menghela nafas berharap bisa segera kembali ke hotel dan beristirahat.

"You okay sayang?" bisik Rion yang sedari tadi menyadari gerak gerik dari kesayangannya. Tangannya merangkul pinggang Caine dan menariknya mendekat.

"Mmm, capek dikit aja" jawabnya lirih, ia menyandarkan kepalanya pada bahu Rion. Bibirnya tersenyum menatap anak-anak yang tengah bersenda gurau, pemandangan yang sudah lama tak ia lihat.

"Gue balik ke hotel dulu ya, kasian mami udah capek" ucapnya pada radio, sontak semua orang yang tadinya tengah sibuk dengan kegiatannya langsung berlari mendekati keduanya.

"Istirahat doang kan? Bukan keluar negri?" tanya Riji panik sembari berdiri di samping Rion.

"Mami bakal balik lagi kan?" tanya Echi tergesa saat ia sudah berdiri di depan Caine.

"Kalian gak ninggalin kita lagi kan?" kini giliran Enon yang bertanya, dirinya berdiri di samping Echi dan menatap kedua orangtuanya bergantian.

"Enggak kok, kita gak pergi lagi" jawab Caine sembari tersenyum, cukup dengan begitu semua ketakutan yang anak-anak rasakan menghilang perlahan.

"Mami mami peluk dulu peluk" pinta Krow yang sedari tadi berdiri di belakang Riji, dengan segera dirinya mendorong Riji dan juga Rion agar menyingkir. Untung saja Caine sudah tidak menyandar pada Rion, bisa saja dirinya terjatuh karena kehilangan keseimbangan. Ia membalas pelukan Krow sambil tertawa pelan.

"Ih ih aku juga mau" seru Echi, ia mendorong Krow agar bisa berdiri di depan Caine. Dirinya langsung memeluk Caine erat, telinganya bisa mendengar suara tawa lembut dari sang mami.

"Awas aja, nanti sampe hotel gue pelukan gak gue lepas" batin Rion menatap sengit anak-anak yang memeluk Caine tiada henti.

Rion dan Caine langsung berjalan menuju parkiran setelah berpamitan pada anak-anak. Mereka mengatakan jika masih ingin bermain lebih lama lagi, jadi keduanya kembali ke hotel berdua saja.

"Capek banget ya? Kenapa gak bilang aja dari tadi?" tanya Rion sesaat setelah melajukan mobilnya, tangannya menggenggam erat tangan Caine.

"Masih pengen liat anak-anak" jawab Caine sembari menyandarkan kepalanya, ia menoleh menatap Rion yang terlihat lebih ceria dari beberapa bulan kebelakang.

"Aku juga sih, tapi kalau semisal kamu udah cape bilang aja ya. Takutnya malah sakit kamu" ucap Rion menoleh pada Caine, beruntung saat ini keduanya tengah berada di lampu merah.

Rion menarik tangan Caine untuk ia kecup, ia merasa akhirnya kembali hidup setelah sekian lama. Ia senang hidup berdua dengan Caine, damai dan tentram. Tapi ia juga lebih senang ketika hidup berdampingan dengan anak-anak yang kelewat hyperaktif itu.

"Iyaaaa, bawel banget nih papinya anak-anak" ucap Caine sembari terkekeh menatap ke arah jalan, ia menggerakkan tangannya mengisyaratkan jika lampu sudah berubah menjadi hijau.

Mendengar ucapan itu buat Rion tak mampu menahan senyumannya, ia kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Caine yang sedari tadi mencuri pandang juga ikut tersenyum, perasaan berdebar yang masih sama mereka rasakan seperti dulu.

Setelah menempuh kurang lebih lima belas menit, mobil hitam itu sudah terparkir rapih di parkiran hotel. Keduanya berjalan beriringan menuju kamar dengan Caine yang menggandeng lengan Rion manja.

"Btw lucu banget tadi si Riji nempel mulu ke kamu" ucap Caine saat mereka sudah sampai di kamar hotel, ia tertawa mengingat bagaimana Riji sedari tadi terus mengikuti Rion kemanapun dirinya pergi. Bahkan tak jarang anak itu terus memeluk hingga bersandar pada sang kepala keluarga.

Keluarga Mapia [TNF] [RionCaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang