"ini kak pesanannya. Selamat menikmati!" Seorang waiter meletakkan beberapa makanan dan minuman di atas meja. Kedua gadis di hadapannya berbinar senang.
"Terima kasih banyak." Ujar Dreyna yang dibalas anggukan serta senyuman manis oleh sang waiter.
Dreyna bersama Cleysta sedang berada di sebuah cafe yang baru buka beberapa hari ini. Zasya tidak ikut, Gadis itu pulang ke rumah karena lagi kangen masakan mama katanya.
"Takoyakinya enak banget! Lo harus coba sih Drey." Cleysta secara asal meletakkan takoyaki yang dilumuri saus di atas cupcake milik Dreyna.
"CLEYSTA!"
"Apa?" Si pembuat ulah tetap santai tanpa memperdulikan wajah sahabatnya yang sudah merah padam.
"Lo sadar gak naro takoyakinya di mana?"
"Oh." Respon yang sangat tidak nyambung dan menyebalkan.
Dreyna menghela nafas berat entah yang ke berapa kalinya. Tolong, Kenapa di dunia ini harus ada spesies bernama Cleysta?
"Drey, lo ada di sini?" Gavael menghampiri mereka. Reyndra juga ada di sebelahnya.
Cleysta berdecak . Kalau kata zasya: basa-basi yang terlalu basi.
"Iya nih, healing." Dreyna menetralkan kembali ekspresinya. Dua manusia yang lagi di fase PDKT itu asik berbincang tanpa memperdulikan sahabat mereka masing-masing.
Karena kesal, Cleysta kembali berulah. Dengan senyuman miring dia memindahkan beberapa sendok ice cream-nya ke piring berisi batagor. Sudah pasti batagor itu Dreyna yang memesan. Tingkahnya tersebut tak luput dari perhatian Reyndra.
"Cewek aneh." Gumam laki-laki itu sangat kecil. Tanpa sadar dia tersenyum.
"Beneran enak? Udah kelihatan sih." Gavael bilang batagornya enak, dia harus segera mencoba.
Saat batagor itu bersentuhan dengan lidahnya, dreyna seketika merasa mual. Batagor apa ini? Dari aromanya sih nikmat, tapi rasanya? Kenapa pedas dan... MANIS?
"Kenapa Drey?" Gavael bertanya dengan nada cemas.
"Ehm... Gapapa kok, Gav." Gadis itu melemparkan tatapan tajam ke sebelah kanannya. "Lo ngapain tadi?"
Yang ditanya hanya terkekeh. "Berkreasi. Kira-kira Apa ya Drey nama yang cocok? Batagor pedas manis, ice cream batagor, batagor rasa ice cream, atau ice cream rasa batagor?"
"CLEYSTA XAFIE ARELYA! LO HARUS GANTI CUPCAKE SAMA BATAGOR GUE!"
"Oh."
••••••••
Senyaman dan sebagus apapun tempat kost, tidak akan mampu mengalahkan kenyamanan suasana rumah. Itu menurut Zasya, beda lagi jika menurut orang lain. Rumah yang berada di perdesaan, di kelilingi perkebunan, dan tidak mempunyai tetangga, dapat memberikan rasa tenang yang sesungguhnya.
9 tahun yang lalu, kedua orang tuanya memutuskan membangun rumah ini karena ingin menikmati hari tua tanpa kebisingan kota. Rumah mereka yang berada di kota dibiarkan menjadi tempat tinggal bagi kedua anak mereka yang sudah berkeluarga. Karena hanya Zasya yang belum berkeluarga, jadi cuma dia yang ikut pindah.
Dari jendela kamarnya, Zasya dapat melihat ada dua motor yang menuju ke rumahnya. Zasya sangat mengenali orang-orang yang berada di atas kendaraan tersebut. Itu kedua kakaknya bersama pasangan mereka.
"Eh kalian. Mama kira siapa, ayo masuk!" Seanna menyambut mereka di depan pintu.
Arla langsung masuk tanpa mengucapkan salam, tidak juga mencium punggung tangan mamahnya. "Di mana surat tanah punya kita?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MERAKIT HARSA
Teen FictionSEBAIK APAPUN ORANG BARU, ORANG LAMA TETAP MENJADI PEMENANGNYA! Apakah kalimat itu akan menjadi akhir dari perjuangan Adriano Zeeandra Dareska? Dia bersaing dengan seseorang dari masa lalu wanita yang dia cintai. LUKA ATAU BAHAGIA YANG AKAN DIA DAPA...